Hikmah Rasulullah Melarang Meniup Makanan, Begini Penjelasan Ilmiahnya.

0
602
ilustrasi foto: freepik

PERCIKANIMAN.iD – – Salah satu ciri zaman modern yakni ditandai dengan serba instan (cepat) tak terkecuali soal urusan makanan.Makanan cepat saji (fast food) menghadirkan sensasi tersendiri dengan kondisi yang masih hangat hingga panas. Untuk segera dapat menikmati makanan favorit kita yang masih panas tersebut tak jarang kita melakukan dengan cara meniupnya dulu sebelum masuk mulut. Padahal cara ini dalam Islam dilarang oleh Rasululullah Shallallaahu alaihi wasallam seperti dalam sabdanya;

 

Ibnu Abbas menuturkan “Bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wasallam melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya”. (HR. At Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani).

 

Bagi sebagian muslim mendengar hadis ini,mungkin masih bingung atau tidak mengerti dengan larangan Rasulullah tersebut. Namun coba simak penjelasan ilmiahnya yang dikemukan para peneliti ini. Dengan demikian sungguh benar sabda Rasulullah yang telah menjaga umatnya dengan peringatannya sejak 14 abad lalu. Berikut penjelasan ilmiahnya seperti dihimpun dari berbagai sumber:

 

  1. Asam Karbonat

Penyebab larangan meniup makanan yang pertama ini sangat berhubungan erat dengan sebuah zat kimia yang disebut asam karbonat. Asam karbonat atau H2C03 adalah senyawa kimia yang sebenarnya sudah ada didalam tubuh kita dimana berfungsi untuk mengatur kadar keasaman darah.

Semakin tinggi kandungan asam karbonat dalam darah maka akan semakin asam darah. Pada normalnya darah memiliki batasan kadar keasaman atau Ph yakni 7,35 sampai 7,45. Jika kadar keasaman ini lebih tinggi dari ph normal maka tubuh dapat berada dalam kondisi asidosis.

Kondisi asidosis sendiri cukup berbahaya bagi tubuh yang dapat menyebabkan gangguan jantungan ditandai dengan napas menjadi lebih cepat, sesak, pusing karena tubuh berusaha menyeimbangkan kadar ph darah.

Nah, lalu apa hubungannya dengan meniup makanan panas? Penjelasannya adalah apabila seseorang bernafas atau meniupkan nafasnya maka dia akan mengeluarkan senyawa kimia C02 atau karbondioksida. Karbondioksida ini pada dasarnya tidak boleh bersentuhan dengan air, karena jika bersentuhan dengan air yang memiliki susunan kimia H20 akan membentuk senyawa asam karbonat yang berbahaya bagi tubuh. (healthworld.com)

  1. H. Pylori

Sementara itu menurut researchtoday.com menyebutkan bahwa bakteri H. Pylori juga memegang peranan penting pada tindakan bahayanya meniup makanan atau minuman yang masih panas. Alasannya karena bakteri H. Pylori adalah bakteri yang menyebabkan gangguan lambung mulai dari luka kecil hingga membesar menjadi tukak lambung.

Dalam laporannya mereka bahkan sampai menyebutkan kondisi mengerikan saat bakteri jenis ini dapat dengan mudah menyebar melalui pernafasan. Tentu gangguan lambung adalah penyakit yang sosialis, siapapun bisa terjangkit. Akan sangat bahaya sekali jika seseorang yang memiliki gangguan lambung atau secara tak sadar memiliki gangguan lambung meniup makanan atau minuman yang akan disajikan pada tamu atau pada anaknya.

Bakteri itu nantinya akan berpindah dan mengontaminasi makanan atau minuman tersebut dan akhirnya masuk pada tubuh orang lain.

 

  1. Mikroorganisme

Menurut penjelasan para ahli kesehatan pernafasan adalah salah satu jalan keluar bagi mikroorganisme, virus dan bakteri untuk menyebar dan menularkan pada manusia lainnya. Tak hanya asam karbonat dan bakter H. Pylori saja yang bisa menular dan menyebar dengan tiupan, tetapi jenis bakteri dan virus lainnya juga bisa menyebar.

Sebut saja virus TBC, virus berbahaya yang terkadang tak disadari oleh seseorang yang mengidapnya yang akan dengan mudah menular melalaui droplet dan pernafasan yang intens. Sedangkan makanan atau minuman adalah sesuatu yang jelas akan masuk kedalam tubuh kita, diserap apa saja yang terkandung didalamnya termasuk nutrisi dan bakteri yang terkandung didalamnya.

Cukup dikhawatirkan juga jika makanan atau minuman yang ditiup itu  diberikan kepada bayi atau balita. Bayi dan balita masih berada dalam usia yang rentan terkena penyakit karena kekebalannya belum maksimal. Sedikit saja ada kontaminasi asam karbonat atau bakteri lain pasti langsung direspon tubuh dengan gejala-gejala tidak normal seperti diare, demam, muntah atau yang lain sebagainya.

 

Nah,Sobat Mapi dari sedikit penjelasan ilmiah ini tentunya menjadi jelas dan makin yakin mengapa meniup makanan atau minuman yang panas dilarang Rasulullah? Karena sangat tidak dianjurkan dan sangat berbahaya bagi kesehatan. Selain itu kita juga harus bersabar menunggu makanan hingga tidak membahayakan lidah karena panas. Bersabar adalah salah satu ciri orang beriman. [ ]

5

Red: admin

Editor: iman

903