Tanda Kian Dekatnya Kiamat, Apakah Sekarang Sudah Ada Yang Terjadi?

0
288
Kiamat besar ditandai dengan hancurnya dunia dan seisinya (ilustrasi foto: freepik)

PERCIKANIMAN.ID – – Hari kiamat atau yaumul qiyamah adalah peristiwa yang pasti terjadi . Di hari ini merupakan hari kehancuran alam semesta beserta segala kehidupan yang terdapat di dalamnya. Kapan terjadinya? Hanya Allah Ta’ala Yang Maha Tahu akan peristiwa dahsyat terjadi waktunya tiba. Dalam Al Quran sudah sangat jelas Allah Ta’ala mengabarkan hal ini,

 

يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَىٰهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّى ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَآ إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْـَٔلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِىٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ ٱللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

 

“Mereka menanyakan kepadamu tentang hari akhir: ‘Kapankah terjadinya?’ Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang itu ada pada sisi Tuhanku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia (Allah). Kiamat itu amat berat bagi yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.’ Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Tuhan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui’,” (QS. Al A’raf: 187).

 

Namun sesungguhnya tanda-tanda yang mengawali terjadinya kiamat tidak saja bersifat alamiah. Tetapi ada juga yang tampak secara sosial di kalangan masyarakat manusia.

 

Jika tanda-tanda alam semesta berupa fenomena kerusakan bumi dan langit, yang bersifat sosial berbentuk peristiwa yang muncul di tengah masyarakat. Terkait ini, Sayyid Sabiq menyampaikan bahwa tanda-tanda datangnya kiamat terbagi dua, yaitu tanda-tanda yang kecil (al-‘alamah as-sugra) dan tanda-tanda yang besar (al-‘alamah al-kubra).

Iklan

Seperti dikutip dari ihram, di antara tanda-tanda yang kecil (al-‘alamah as-sugra) adalah diutusnya Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam sebagai Rasul terakhir. Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam mendapat amanat meluruskan akidah manusia yang menyimpang untuk kembali ke ajaran tauhid.

 

Risalah Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam berlaku untuk semua umat sampai akhir zaman. Dengan demikian, setelah Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam tidak ada Rasul lagi. Kenabian berakhir dengan wafatnya Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam. Sesudahnya, yang akan tiba adalah hari akhir yakni kiamat.

 

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam berpesan, “Aku diutus (oleh Allah) dan jaraknya dengan kiamat itu bagai dua jari ini. (Beliau bersabda demikian sambil menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya).” (Riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim dari Anas)

 

Pesan ini menjelaskan bahwa kurun waktu antara Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam dengan tibanya hari akhir itu sedemikian dekat. Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam adalah Nabi terakhir. Karenanya, antara dua peristiwa ini tidak ada lagi kejadian yang dianggap penting dalam kehidupan manusia. Jarak antara keduanya sudah dekat, sedekat jarak antara jari telunjuk dan jari tengah. Namun demikian, tidak dijelaskan secara pasti kapan kiamat tiba, dan selang berapa lama setelah kenabiannya.

 

Diriwayatkan bahwa pada suatu hari Malaikat Jibril bertanya kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam tentang kapan kiamat akan terjadi.

 

Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam menjawab, “Orang yang ditanya (tentang waktu terjadinya kiamat) tidak lebih tahu daripada penanya.”

 

Malaikat Jibril berkata, “(Kalau begitu), beritahulah aku tentang tanda-tandanya.”

 

Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam menjawab, “Ketika budak wanita melahirkan tuannya, dan jika kau lihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang lagi miskin, dan menggembala kambing, bermegah-megahan dalam urusan tempat tinggal.” (Riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim dari Umar)

 

Dilansir dari buku Tafsir Ilmi: Kiamat Dalam Perspektif Alquran dan Sains yang disusun Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), 2011. Wallahu’alam. [ ]

Iklan

5

Red: admin

Editor: iman

905