Khutbah Jumat : Mari Awali Tahun Baru Dengan Optimisme Yang Kuat

0
471
ilustrasi foto: kemenag.go.id

 

Oleh: KH.Drs.Abdurahman Rasna,MA*

 

Khutbah Pertama:

 

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَمَرَناَ أَنْ نُصْلِحَ مَعِيْشَتَنَا لِنَيْلِ الرِّضَا وَالسَّعَادَةِ، وَنَقُوْمَ بِالْوَاجِبَاتِ فِيْ عِبَادَتِهِ وَتَقْوَاهْ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ مَنْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ الله، اُوْصِيْنِي نَفْسِي بِتَقْوَى الله، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ . يَا أَيُّهَا الّذين آمنوا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

 

معاشر. المسلمين رحمكم الله

 

Puji dan Syukur yang selalu kita haturkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, satu-satunya pemilik segala puji semua makhluk-Nya

الحمد لله رب العالمين

 

Shalawat dan Salam yang juga selalu kita haturkan untuk Junjunan kita Nabi Agung, Nabi Besar Muhammad Shalallahu alaihi wasallam beserta seluruh keluarga dan para sahabatnya termasuk ummatnya hingga akhir zaman. Aamiin.

 

Pada hari yang penuh berkah dan mulia ini, serta di tahun yang baru ini, khatib berwasiat khususnya kroada pribadi khatib juga kepada para jamaah yang mulia untuk selalu meningkatkan takwa kita kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, yakni dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-nya. Karena dengan takwalah yang akan kita bawa ke hadirat Tuhan.

 

Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Imran ayat 102 yang berbunyi:

 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

 

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”

 

Dengan takwa juga akan menjadikan kita lebih dekat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, serta tetap optimis menjalankan jihad, yakni beraktifitas kembali dengan yang baik, halal dan berkah di tahun yang baru ini.

 

 

Allah Subhanahu wa ta’ala juga berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 35:

 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱبْتَغُوٓا۟ إِلَيْهِ ٱلْوَسِيلَةَ وَجَٰهِدُوا۟ فِى سَبِيلِهِۦ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

 

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.”

 

معاشر  المسلمين رحمكم الله

 

​​​​​​Dengan tahun yang baru ini, semoga kita semua memiliki semangat yang baru juga. Tentunya semangat dalam hal yang baik, halal, berkah dan diridhai Allah swt. Karena Allah swt sangat mencintai hamba-hambanya yang penuh semangat dalam kebaikan.

 

Sebagaimana yang tercantum di dalam Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 7 :

 

اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۗوَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ

 

“Jika berbuat baik, (berarti) kamu telah berbuat baik untuk dirimu sendiri. Jika kamu berbuat jahat, (kerugian dari kejahatan) itu kembali kepada dirimu sendiri. “

 

Dengan sikap optimis untuk berbuat baik, maka dampaknya bukan hanya kepada diri kita sendiri, tetapi juga kepada orang lain di sekitar kita.

 

Senada dengan firman Allah Ta’ala yang tercantum dalam surat Al-Zalzalah ayat 7-8:

 

فمن يعمل مثقال ذرة خيرا يره. ومن يعمل مثقال ذرة شرا يره

Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”

 

Islam mengajarkan kepada kita, bahwa harus memiliki keteguhan dalam menjalankan hidup. Keteguhan tersebut harus menjadi prinsip dasar dari hidup kita, karena tanpa pondasi yang kokoh kita hanya akan terombang-ambing tanpa tujuan yang jelas.

 

Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam juga bersabda:

 

لا تكُونُوا إمَّعةً تقولُونَ: إنْ أحسنَ النَّاسُ أحسنَّا وإنْ ظلمُوا ظلمْنَا، ولكِنْ وطِّنُوا أنفسكم إن أحسنَ النَّاسُ أنْ تُحسِنُوا وإنْ أساءُوا فلا تظلِمُوا

 

“Janganlah kalian menjadi imma’ah, yaitu kalian mengatakan: ‘Jika manusia berbuat baik, kami pun akan ikut berbuat baik; jika mereka berbuat kezaliman, kami pun juga akan berbuat zalim’. Akan tetapi, teguhlah dalam berpendirian. Jika manusia berbuat baik, kalian juga berbuat baik, jika mereka berbuat buruk, maka jangan kalian ikut larut berlaku zalim.”

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Seorang mukmin yang memiliki optimisme dalam hidup, berarti ia termasuk kategori seorang mukmin yang kuat. Sedangkan mukmin yang kuat akan dicintai oleh Allah Ta’ala.

 

Sabda Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam :

 

الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ.

وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَىْءٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا ‏.‏ وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

 

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah dalam hal-hal yang membawa manfaat bagimu. Mohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah kamu menjadi lemah. Jika kamu tertimpa suatu musibah, maka jangan kau katakan: ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian’. Akan tetapi katakanlah: ‘Ini sudah menjadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pastilah terjadi.’ Karena sesungguhnya perkataan ‘seandainya’ dapat membuka pintu setan.”

 

Dengan semangat hidup yang tinggi, berarti kita telah berikhtiar dalam hidup. Dengan berikhtiar tersebut menjadikan kita sebagai hamba yang tidak pemalas dan meminta-minta kepada seseorang, dan selayaknya kita menjadi seseorang yang selalu memberi. Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda tentang kebaikan tangan di atas dari pada yang di bawah, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim:

 

اليَدُ العُلْيَا خَيْرٌ مِنَ اليَدِ السُّفْلَى، فَاليَدُ العُلْيَا: هِيَ المُنْفِقَةُ، وَالسُّفْلَى: هِيَ السَّائِلَةُ

 

“Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Tangan di atas yaitu pemberi, sedang tangan di bawah yaitu peminta”. (HR Bukhari dan Muslim).

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Islam memgajarkan kepada umatnya untuk hidup penuh dengan optimisme, karena dengan optimisme akan menjadikan kemajuan yang gemilang bagi umat manusia pada umumnya dan kepada Islam khususnya.

 

Kitab suci Al-Qur’an memandang optimisme sebagai sebuah faktor penting dalam menggerakkan kehidupan umat manusia. Sehingga banyak dalil-dalil yang menyokong bagi keyakinan dan semangat umat Islam, sebagaimana yang telah disebutkan di atas.

 

Dalam surat Yunus dijelaskan bahwa harapan terhadap masa depan di dunia dan akhirat menyebabkan manusia berperilaku baik. Harapan itulah yang memperbaharui dan memperbaiki kualitas perilakunya. Dunia adalah tempat ujian bagi manusia. Sekaligus juga sebagai tempat untuk memperbanyak ibadah untuk mendapatkan  keutamaan sebagai bekal di akhirat kelak.

 

Kisah Nabi Yunus as yang dikemukakan dalam Al Qur:an menjadi contoh yang baik untuk memberikan gambaran tentang sikap optimis. Karena pada umumnya manusia yang di makan oleh ikan akan mati, tetapi dengan sikap optimis dan tawakal yang tinggi serta diirngi dengan doa, hidup yang mustahil menjadi ada karena izin Allah Subhanahu wa ta’ala.. Dengan perasaan optimisnya lah, ia berdoa kepada Allah swt, dan Allah pun mengabulkan doanya.

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Ketika kita memiliki sikap optimisme  kita juga akan tabah dengan cobaan yang akan datang, karena sesuatu tidak akan lulus jika tidak teruji prinsipnya, tidak diuji kegigihan keyakinan dan keimanannya. Tetapi ketika ia tabah dan selalu menggantungkan diri kepada Allah, maka Allah Subhanahu wa ta’ala. akan memberikan ganjaran yang besar.

 

Allah Subhanahu wa ta’ala.berfirman dalam Al-Qur’an surat Al Baqarah  155-157:

 

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ، الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ، أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

 

“Dan sungguh kami uji kalian dengan sedikit rasa ketakutan, lapar, kekurangan harta benda, jiwa, buah buahan. Dan berilah kabar gembira orang orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang ditimpa musibah, mereka mengatakan ‘Sesungguhnya kami milik Allah, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada-Nya. Mereka itulah orang yang akan mendapatkan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang mendapatkan hidayah (QS Al-Baqarah: 155-157).

 

معاشر  المسلمين رحمكم الله

 

Dari ayat di atas kita bisa telaah bersama, yang Namanya hidup itu selalu berubah-ubah. Roda kehidupan selalu berputar, kadang senang, kadang susah, kadang baik, kadang juga buruk. Semua perubahan tersebut bisa dikatakan sebagai ujian dari Allah swt agar iman kita bisa menjadi tebal, kedekatan kita kepada Allah akan selalu bertambah.

Jika mendapat kebaikan selayaknya kita bersyukur, dan ketika mendapatkan keburukan seleyaknya kita bersabar, takawal dan berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

 

Dalam kitab matan al-Kharidah al-Bahiyyah, Syekh Ahmad Dardir mendendangkan sebuah syair:

 

وَكُنْ عَلَى آلَائِهِ شَكُوْرًا، وَكُنْ عَلَى بَلاَئِهِ صَبُوْرًا

 

“Dan bersyukurlah atas nikmat-nikmat Allah, dan bersabarlah atas cobaan-cobaan-Nya.”

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Demikianlah khutbah yang singkat ini, semoga menjadikan kita sebagai hamba yang selalu memiliki optimisme hidup yang tinggi, terutama di tahun yang baru ini.

Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala memberikan kita kesabaran dalam menghadapi segala cobaan, sehingga kita bisa menjadi hamba yang lebih baik lagi. امين يا رب العالمين

 

بارك الله لى ولكم فى القرأن العظيم، ونفعني واياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم. وتقبل مني ومنكم تلاوته إنه هو البر التواب الرؤوف الرحيم، وقل رب اغفر وارحم وأنت ارحم الراحمين

 

 

 Khutbah Kedua:

 

الحمد للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِيْ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِيْ اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

 

*penulis adalah anggota Komisi Dakwah MUI Pusat dan anggota Bidang Dakwah PB MA serta dosen di Banten

 

5

Red: admin

Editor: iman

984