Momen Tahun Baru Masehi, Dewan Da’wah Jabar Berhasil Syahadatkan Kembali Satu Keluarga Yang Sempat Dimurtadkan

0
492
Ustadz Roin (berkopiah hitam) membimbing syahadat SI,AM dan IM setelah sebelumnya dimurtadkan ( foto: dok. dewan da'wah jabar)

PERCIKANIMAN.ID – – Salah satu tantangan dakwah di Indonesia khususnya di Jawa Barat adalah membendung sekaligus melawan upaya pendangkalan aqidah bahkan pemurtadan terhadap umat Islam. Upaya kaum misionaris tersebut sejatinya telah berlangsung jauh sebelum Indonesia merdeka hingga saat ini.

 

Hal ini seperti yang dialami oleh  SI (suami) dan AM (istri) dan IM (anak) dimana satu keluarga ini menjadi kisah nyata diantara sekian orang muslim yang pernah dimurtadkan dari keyakinannya yakni agama Islam. Keluarga ini terkecoh dengan tipu muslihat para misionaris yang memiliki sejuta amunisi untuk memurtadkan umat Islam.

 

“Alhamdulillah atas laporan dari Ibu Fatimah (ibunnya bapak SI), Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Provinsi Jawa Barat yang dikomandoi oleh KH.M.Roinul Balad bergerak cepat mengislamkan kembali satu keluarga ini,” ungkapnya dalam keterangan tertulis diawal 2024.

 

Dalam pengakuannya SI dan AM kepada KH.M.Roinul Balad menceritakan bahwa modus misionaris yang dilakukan oleh Kaka Havri yang terlihat kali ini yaitu dengan cara memberikan pinjaman uang kepada ibu AM. Kemudian dengan perlahan membuat mereka bingung dengan agamanya sendiri yaitu Islam, dan pada akhirnya membaptis 1 keluarga ini melalui perantara misionaris lainnya (Yosep).

 

“Menurut pengakuan ibu AM dirinya mengenal Kaka Havri ini sebagai tukang minjamkan uang atau biasa disebut rentenir atau bank keliling sekira10 tahun yang lalu. Havri ini selain tukang minjamkan uang ternyata dia juga sebagai   pendoa di gereja Haris Bandung. Dalam obrolannya Kaka Havri mengatakan ke ibu AM bahwa ibu AM akan di lawat oleh Yesus, maka semenjak itu ibu AM kadang suka merasa ada yg mendatangi dan mengaku sebagai Yesus selain itu dia juga sering mendengar bisikan di telinganya dan bisikan itu dia yakini sebagai suara Yesus,”ungkap ustadz Roin menirukan kisah ibu AM.

 

Ustadz Roin menambahkan hingga akhirnya sekira setahun yang lalu ada yang telepon kepadanya (ibu AM) yang belakangan diketahui namanya ibu Mintarsih dari Ciawitali Citeureup Cimahi dan menawarkan untuk mendoakan dirinya ternyata Mintarsih juga adalah bagian dari misionaris masih satu grup dengan Kaka Harvi dan  akhirnya Bu AM ini di bawa ke rumah ibu Eli / bapak Yosef di daerah Cipageran Asri yang juga ternyata adalah pendeta dan di rumah Cipageran Asri Cimahi. Ditempat ini Ibu AM di baptis basah dengan cara dibimbing oleh dua orang pendeta masuk kedalam kolam air yang sudah di siapkan.

 

Setelah ibu AM di baptis, sambung Ustadz Roin, tiga bulan kemudian menyusul anaknya yang bernama IM yang di baptis dan terakhir tiga bulan kemudian suaminya yakni bapak SI di baptis juga. Jadi lengkap sudah suami istri dan satu anaknya di baptis. Maka semenjak itu sekeluarga ini meninggalkan sholat 5 waktu dan setiap hari Minggu ikut ibadah di gereja GBI Sukawarna Pasirkaliki  atau gereja Haris jalab Peta  di Kota Bandung. Selain setiap Minggu ke gereja mereka juga sering baca Al Kitab di rumahnya yang merupakan pemberian dari pendetanya.

 

“Alhamdulillah pada Senin (1/1/2024) yang bertepatan dengan tahun Baru Masehi  tim dari Dewan Da’wah Jawa Barat berhasil menemui mereka sekeluarga di rumah kontrakannya di daerah Cibeureum Kota Bandung. Setelah ada obrolan ringan dan dialog terkait ketuhanan Yesus, Alhamdulillah ketiganya menyatakan mau kembali bersyahadat dan masuk Islam lagi. Sebab, merasa ada yg ganjil selama ini sehingga seolah-olah tidak sadar saat mau di baptis,” jelas ustadz Roin.

 

Prosesi syahadat yang penuh haru tersebut di pimpin langsung oleh Ustadz Roin selaku Ketua Dewan Dawah Jawa bertempat di Pusdiklat Dewan Dawah Jawa Barat di komplek Pakusarakan Ngamprah kab. Bandung Barat.  Setelah ikrar syahadat ketiganya langsung di beri hadiah pakaian muslim dan muslimah serta melaksanakan Sholat Dhuhur berjamaah di imami oleh ketua Dewan Da’wah Jawa Barat. Untuk prosesi syahadat bisa disimak dilink berikut ini:

 

 

“Untuk pembinaan dan pengawalan para muallaf tersebut Insya Allah kami akan mengontrakan rumah untuk keluarga tersebut dan lokasinya akan dipindahkan supaya tidak di datangi lagi oleh para misionaris yang pernah memurtadkanya,”pungkasnya.

 

Ia menambahkan untuk itu uluran tangan dari ikhwatu iman para donatur dan Muhsinin sangat kami harapkan. Insyaallah  Kepedulian kita kepada mereka  akan membuat kuat dalam keislamannya.

 

Kepedulian bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian bisa disalurkan melalui Rekening Infaq:

  • Bank Syariah Indonesia (BSI) : 7244487348 (Dewan Da’wah Jawa Barat)
  • Bank Muamalat Indonesia : 105.00123.82 a.n Dewan Da’wah Jawa Barat

Untuk Informasi & Konfirmasi silakan hubungi : 082126926551 /  081931332455 (Fadhli)

 

Terakhir ustadz Roin menghimbau untuk masyarakat muslim agar senantiasa waspada terhadap gerakan pemurtadan dengan cara memperhatikan keluarga, tetangga dan lingkungan sekitar dari gerakan pemurtadan melalui bantuan atau pinjaman biaya kontrakan (bantuan ekonomi), pendidikan pengobatan dan lainya, terutama pada sesama saudara muslim  yang di uji dengan ekomnomi karena biasanya mereka ini yang jadi sasaran pendangkalan aqidah hingga pemurtadan di tengah masyarakat. [ ]

Red: admin

Editor: iman