PERCIKANIMAN.ID – – Pada prinsipnya seorang gadis menikah dengan duda atau sebaliknya jejaka menikah dengan janda adalah hal yang dibolehkan dan sudah biasa. Meski bagi pria lajang atau jejaka dianjurkan untuk menikahi gadis. Hal ini sebagaimana dalam hadits, dimana Rasulullah ﷺ bersabda,
عَلَيْكُمْ بِالْأبْكَارِ فَإِنَّهُنَّ أَعْذَبُ أَفْوَاهًا وَأَنْتَقُ أَرْحَامًا وَأَرْضَى بِالْيَسِيْرِ
“(Nikahilah) gadis-gadis, sesungguhnya mereka lebih manis tutur katanya, lebih banyak keturunannya, dan lebih menerima dengan sedikit (qana’ah)”.
(HR. lbnu Majah no. 1861 (1/598), dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Silsilah Ash-Shahihah, hadits No. 623 (2/192)
Namun bagi seorang gadis, menikah dengan duda berbeda menikah dengan pria lajang yang belum pernah menikah. Bukan cuma statusnya yang berbeda, ia perlu penyesuaian beberapa hal agar tidak menjadi ganjalan dalam rumah tangga baru.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diingatkan sebelum menikah dengan duda, baik duda karena cerai mati ( istrinya meninggal dunia) atau pun cerai hidup atau mantan istrinya masih ada atau hidup.
Demikian juga dengan status anak-anaknya, apakah membawa anak atau duda tanpa anak. Hal lain juga dengan status harta dengan mantan istrinya.
Lalu, apakah istri baru berhak mendapat harta gono gini? Jika suami duda tersebut membawa atau ada anak, apakah anak-anak tersebut ( anak tiri) masih dapat harta gono gini? Apakah harta gono gini hanya untuk istri pertama saja?
Untuk mendapatkan penjelasannya bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian bisa simak jawaban dari guru kita ustadz Aam Amiruddin dalam video berikut ini. Silakan simak:
Demikian penjelasannya semoga bermanfaat. Wallahu’alam bishshawab. [ ]
5
Red: admin
Editor: iman
Video: tim official
987
Sampaikan pertanyaan Anda melalui WA: 081281818177 atau alamat email: [email protected] atau inbox melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .
