Taubat Yang Membuat Allah Gembira

0
1268
Keistimewaan orang yang bertakwa ( takut ) kepada Allah Ta'ala ( ilustrasi foto: pixabay)

Oleh:KH.Drs.Abdurahman Rasna,MA*

PERCIKANIMAN.ID – – Target utama dari segala pengabdian kita kepada Allah adalah memperoleh ridho dan kebahagiaan dunia serta surga Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Namun dalam perjalanan manembah kita selalu saja ada intrik yang bisa jadi menjerembabkan kepada kesesatan.

Orang yang bertakwa adalah mu’min yang mestinya sempurna tanpa cacat amal, akan tetapi mu’min Muttaqin itu jika terlanjur berbuat khilaf, keliru bahkan salah, yang menyebabkan diri teraniayaya selalu bersegera ingat kepada Allah Yang Maha Pemurah seraya bertobat, untuk memohon ampun atas segala kekhilafannya.

Sabda Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam yang diriwayatkan Imam Bukhari (6309) dan Imam Muslim  (2747) yang sanadnya dari sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda,

اللَّهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ سَقَطَ عَلَى بَعِيرِهِ ، وَقَدْ أَضَلَّهُ فِى أَرْضِ فَلاَةٍ

“Sesungguhnya Allah itu begitu bergembira dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian yang menemukan kembali untanya yang telah hilang di suatu tanah yang luas”.

Hadits ini menuntun  kita untuk  bersungguh-sungguh bertaubat setiap kali kita melakukan maksiat.

Orang berbuat dosa kemudian bertaubat lebih baik daripada orang berbuat baik tapi sombong.

Kita tidak boleh putus asa atas rahmat Allah karena berbuat dosa, sebab sebesar apa pun, seandainya dosamu membumbung tinggi hingga ke langit atau sebesar buih di laut dosa yang lakukan, pasti akan diampuni Allah, asalkan mau bertaubat kepada-Nya.

Kita harus peka terhadap dosa, yaitu apabila kita berbuat dosa harus langsung ingat kepada Allah, memohon ampunan -Nya dan tidak melanjutkan perbuatan tersebut.

Hal ini merupakan salah satu ciri -ciri orang yang bertakwa dijelaskan di dalam Al Qur’an. Di surat Ali Imran (3) ayat 135 Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :

وَا لَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَا حِشَةً اَوْ ظَلَمُوْۤا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَا سْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْ ۗ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُ ۗ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ

“Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak mengulangi perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui” (QS. Al Imran :135).

Sesibuk apapun kita, sempatkan membaca Al Qur’an setiap hari. Jangan Abaikan Al Qur’an, Jangan tinggalkan Al Qur’an, karena sejatinya dengan continue membaca Al Qur’an itu kita sedang berdialog dengan Allah.  Al Qur’an juga sebagai salah satu sarana dan  sumber kebahagian dunia dan akhirat.

Biasakan selalu berusaha untuk berbagi baik saat punya, atau saat sedang sempit. Karena Allah juga sangat menyukai orang-orang  yang suka memberi. Karena setiap kita berbagi kebaikan dalam bentuk dan cara apa saja, Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan melipatgandakan balasan pahalanya, karena Allah pemberi Rizqi yang amat baik. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَمَاۤ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهٗ ۚ وَهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ

 “Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi Rezeki yang terbaik”. (QS. Saba’ [34]:39)

Lembutkan hati dan ucapan serta berusaha menahan amarah juga selalu lapang dada untuk mampu memberi maaf kepada mereka yang menzhalimi kita.

Ya Allah Ya Rabbi

Berkahi kami dengan Rahmat-Mu berupa kesehatan , kekuatan Iman Islam , Rizki yang barokah , kemudahan dalam segala urusan.

Ya Allah

Jadikanlah keluarga kami

Keluarga yg mencintai Engkau,

Yang mencintai Rosul-Nya

Yang mencintai Al Quran- Mu ,

Yang mencintai Sunnah Nabi- Mu.

Berkahilah kami , anak dan cucu kami dan keturunan yang shalih .

Jadikan anak keturunan kami sebagai orang orang bertaqwa yang senantiasa mendirikan shalat dan anak yang berbakti pada orang tua , anak yang jadi  penyenang dunia kami  yang dapat meringankan hisab kami nanti. Wallahu’alam. [ ]

*penulis adalah anggota Komisi Dakwah MUI Pusat dan anggota Bidang Dakwah PB MA serta dosen di Banten

5

Red: admin

Editor: iman

906