Gelar Kajian Ramadhan dan Buka Bersama, Dewan Dakwah Jabar Ingatkan Bahaya Tafsir Sesat Disekitar Kita

0
666
Para narasumber Ustadz Fahmi Salim ( kiri) dan Ustadz Roin ( kanan) / foto: istimewa

PERCIKANIMAN.ID – – Perkembangan media sosial yang pesat dan munculnya ahli agama karbitan yang menafsirkan paham dan ajaran Islam secara serampangan perlu di waspadai serta mendapat perhatian serius kaum muslimin.

 

Demikian penggalan kalimat yang disampaikan Wakil Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat Dr.Fahmi Salim, MA saat memberikan kajian dengan tema “Tafsir Sesat Disekitar Kita & Seputar Isu Kebangsaan dan Keummatan“ yang digelar Dewan Dakwah Jabar,PASS Jabar dan GERAK Jabar, di Kota Bandung, Sabtu (16/4/2022).

 

Ustadz Fahmi, demikian ia akrab dipanggil melanjutkan, kemudahan menyebarkan ajaran Islam khususnya di media sosial oleh segilintir orang terkadang dibarengi dengan pemahaman yang benar dan kedalaman ilmu yang bersangkutan.

 

“Orang dengan modal berpenampilan dan pakaian islamis lalu membawakan materi keagamaan di media langsung disebut ustadz, ulama bahkan kyai. Padahal terkadang materinya sangat menyimpang bahkan bisa menyesatkan orang yang menyikmaknya,”paparnya.

 

Ia lantas memberikan contoh terkait tersebarluasnya materi ceramah seorang yang dianggap ulama yang membenarkan penyembahan Nabi Isa as karena ada sifat Allah Ta’ala dalam dirinya. Padahal, sambungnya menyebut atau mengakaui Nabi Isa sebagai anak Tuhan saja adalah sebuah perbuatan yang bisa dikategorikan kafir.

 

“Padahal sifat mutlak Allah itu hanya milik Allah, tidak mungkin dimiliki atau ada dalam dirinya seorang hamba-Nya,”tegasnya.

 

Untuk itu dirinya mengingatkan kepada umat Islam untuk mewaspadai konten yang menafsirkan Al Quran maupun hadits secara sembarangan dan hanya mengikuti hawa nafsunya. Dirinya pun mengajak dan menghimbau kaum muslimin untuk lebih banyak belajar dan membaca kitab yang menjadi rujukan ulama ahlus sunnah.

 

Sementara itu menjawab pertanyaan hadirin terkait adanya sertifikasi dai atau penceramah. Ustadz Fahmi menjelaskan bahwa pada prinsipnya itu adalah hal baik. Alasannya menurut ustadz Fahmi bahwa seorang dai atau penceramah itu harus kompeten dan layak mendakwahkan Islam sesuai dengan keilmuannya serta pehamannya yang benar.

 

Sebab, sambungnya, seoorang dai atau penceramah yang tidak kompeten bahkan pemahamannya tidak benar justru akan berbahaya serta dapat menyesatkan umat Islam jika ia berdakwah.

 

“Hanya saja yang menjadi masalah itu siapa yang mengeluarkan sertifikasi dai tersebut? Jika MUI jelas maka sudah tepat, sebab MUI tidak mempunyai kepentingan apa pun selain menjadi rujukan ummat,”ujarnya.

 

Namun, sambungnya, jika yang mengeluarkan sertifikasi dai tersebut lembaga luar maka perlu dipertanyakan siapa mereka dan bertujuan untuk apa? Sebab,bisa jadi lembaga tersebut justru tidak kompeten dan tidak pahaman ajaran Islam secara baik dan benar.

 

“Apalagi jika lembaga tersebut ditumpangi kepentingan politik praktis, bisa jadi kekuasaan politiknya selesai sertifikasi berubah. Ini saya rasa yang perlu dipahami bersama,” tegasnya.

 

 

Sementara itu dalam sambutan sebelumnya Ustadz Roinul Balad,S.Sos.I selaku Ketua Dewan Dakwah Jabar menyampaikan bahwa kegiatan kajian dan buka bersama ini salah satunya dimaksudkan untuk kembali merajut ukhuwah khususnya bagi para pegiat dakwah.

 

“Momen bulan Ramadhan ini hendaknya ukhuwah dan semangat dakwah amar ma’ruf nahi munkar kita jalan terus. Ada banyak persoalan umat yang perlu kita selesaikan bersama-sama,”ajaknya.

 

Ustadz Roin mengingatkan saat para pegiat dakwah mengurangi aktivitas dakwah lapangan karena berbagai kebijakan, namun disisi lain pegiat kemunkaran justru menyebarkan kesesatannya.

 

“Tentu ini tidak boleh dibiarkan, sebabkan jika mereka dibiarkan maka ummat yang sudah terbina lambat laun akan teracuni dan rusak akidah serta amaliahnya,”ia mengingatkan.

 

Untuk itu dirinya mengajak para pegiat amar ma’ruf nahi munkar khususnya yang hadir pada kesempatan tersebut kembali merapatkan barisan, berukhuwah dalam dakwah serta bersinergi dalam gerak di lapangan.

 

Tak lupa ustadz Roin mengucapan terima kasih kepada semua pihak baik personal maupun Lembaga yang telah mendukung dan support hingga suksesnya acara tersebut.

 

Kajian yang akhiri dengan buka puasa bersama serta shalat berjamaah ini dihadiri sekira 100 peserta yang merupakan perwakilan dari 40 harokah, komuitas serta pegiat dakwah dan juga ormas Islam khususnya di wilayah Bandung Raya dan Jabar. [ ]

5

Rep: iman

Editor: admin

903