Jumat 19 November Ini Akan Terjadi Gerhana Bulan Terlama

0
664
Gerhana Bulan ( ilustrasi foto: freepik)

PERCIKANIMAN.ID – – Fenomena alam dan salah satu tanda kebesaran Allah Ta’ala akan kembali hadir di pekan ini yakni terjadinya Gerhana Bulan  yang Insyaa Allah akan terjadi pada Jumat (19/11/2021).

 

Luar biasanya Gerhana Bulan Parsial ini merupakan Gerhana Bulan terlama sepanjang abad 21 yang melewati dan bisa dilihat di seluruh wilayah Indonesia. Seperti dikutip dari laman bmkg.go.id , Gerhana Bulan ini mulai Fase Awal Pebumbral (bayangan samar-samar) pukul 13.00.22 WIB. Masuk Fase Umbra (kegelapan dan kemerahan) pukul 14.18.25 WIB hingga 17.47.26 WIB.

 

Pada beberapa wilayah dapat menyaksikan ketampakan Bulan keadaan gelap memerah saat Bulan Mulai Terbit di ufuk timur, sesaat sebelum Matahari Terbenam di ufuk barat hingga Bulan memasuki Fase Samar-samar (bercahaya redup) dan berakhir pukul 19.05.29 WIB.

 

Amalan Sunnah Saat Terjadi Gerhana

 

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi SAW. bersabda :

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah salat dan bersedekahlah”. (HR. Bukhari No. 1044)

 

Peta dan Tabel Gerhana Bulan Parsial 19 November 2021 untuk Seluruh Wilayah Indonesia dapat dilihat melalui link sumber BMKG RI berikut ini:

 

https://www.bmkg.go.id/press-release/?p=gerhana-bulan-sebagian-19-november-2021&tag=press-release&lang=ID

 

Bagi kawasan yang dapat menyaksikan Gerhana Bulan dianjurkan:

1) Mengumandangkan Bacaan Takbir dengan Memperbanyak Gema Takbir, Mengagungkan Asma Allah.

2) Mengumandangkan Bacaan Istighfar

3) Sholat Gerhana Bulan

4) Mendengarkan Khutbah Gerhana Bulan.

5) Memperbanyak sedakah

6) Melanjutkan Takbir hingga akhir Gerhana terbuka kembali bercahaya normal.

 

Bagi kawasan yang tidak dapat menyaksikan Gerhana Bulan tidak mengapa bila tidak melaksanakan shalat Gerhana Bulan dan tidak dianjurkan.

 

Contoh kasus:

 

1) Di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat: Bulan Terbit pukul 17.48.49 WIB. Gerhana Bulan dengan bayangan inti telah berakhir pukul 17.47.26 WIB. Sehingga di kota Bandung hanya dapat menyaksikan Gerhana Bulan Fase samar-samar hingga pukul 19.05.29 WIB. Di kota Bandung akhir bayangan inti berimpit dengan waktu menjelang Magrib. Dengan data-data astronomis ini, Kota Bandung tidak memungkinkan untuk menyelenggarakan sholat gerhana bulan. Hal ini sesuai dengan keterangan dari MUI Kota Bandung.

 

2) Di Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat: Bulan Terbit pukul 17.47.10 WIB. Gerhana Bulan dengan bayangan inti akan berakhir pukul 17.47.26 WIB. Sehingga di kota Tasikmalaya dapat melihat Gerhana Bulan Parsial Fase Inti sekitar 16 detik. Dan Gerhana Bulan Fase Samar-samar bisa saksikan hingga pukul 19.05.29 WIB. Di kota Tasikmalaya akhir bayangan inti berimpit dengan waktu Magrib. Dengan data-data astronomis ini, Kota Tasikmalaya sukar untuk menyelenggarakan sholat gerhana bulan (tidak cukup waktu).

 

3) Di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur: Bulan Terbit pukul 17.28.17 WIB. Gerhana Bulan dengan bayangan inti akan berakhir pukul 17.47.26 WIB. Sehingga di kota Surabaya dapat melihat Gerhana Bulan Parsial Fase Inti sekitar 19 menit 9 detik. Dan Gerhana Bulan Fase Samar-samar bisa saksikan hingga pukul 19.05.29 WIB. Di kota Surabaya akhir bayangan inti setelah Magrib. Dengan data-data astronomis ini, Kota Surabaya dapat menyelenggarakan sholat gerhana bulan.

 

Dengan adanya Peristiwa Alam Gerhana Bulan ini marilah kita memperbanyak istighfar, mengingat Alloh dengan Kebesaran Penciptaan-Nya, sehingga kita mendapatkan perlindungan. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.

 

Keterangan MUI Kota Bandung

 

Sehubungan dengan akan terjadinya Gerhana Bulan Sebagian (GBS) pada hari Jum’at tanggal 14 Rabi’ul Akhir 1443 H./19 Nopember 2021 M., kami MUI Kota Bandung perlu memberi penjelasan sebagai berikut:

  1. Gerhana Bulan terjadi ketika Matahari, Bumi dan Bulan berada pada posisi garis sejajar sehingga Bulan itu akan tertutup oleh bayangan Bumi, baik sebagian maupun keseluruhan (total).
  2. Setiap gerhana selalu diawali dan diakhiri oleh fenomena PENUMBRA. Secara sederhana penumbra dapat didefinisikan bayangan Bumi yang samar-samar pengaruh dari cahaya sisi kanan Matahari yang menyorotisisi kiri Bumi dan cahaya sisi kiri Matahari yang menyoroti sisi kanan Bumi membuat bayangannya memancar secara melebar. Padafenomena ini Bulan masih nampak terlihat jelas hanya agak meredup. Adapun fase permulaan PENUMBRA terjadi pada pkl. 13.00 hingga 14.18 wib. dan fase akhir PENUMBRA terjadi pada pkl. 17.47 hingga 19.05 wib. Fase akhir PENUMBRA dapat diamati di seluruh Indonesia. Menurut pandangan Fiqh fenomena PENUMBRA ini bukan gerhana, maka tidak disyari’atkan salat sunat gerhana, dll.
  3. Fenomena UMBRA. Ialah cahaya sinar bulatan Matahari yang terhalang oleh bulatan Bumi membuat bayangan Bumi yang sampai ke Bulan itu berbentuk kerucut dan menutupi piringan Bulan secara sebagian atau keseluruhan (total). Adapun fase permulaan UMBRA terjadi pada pkl. 14.18 hingga pkl. 17.47 wib. Fenomena UMBRA ini disebut gerhana yang disyari’atkan oleh Islam untuk mendirikan salat sunat gerhana, dll.
  4. CATATAN: Untuk Kota Bandung UMBRA terjadi ketika Bulan masih berada di bawah ufuq alias belum terbit dan Matahari belum terbenam alias masih siang yang tidak akan bisa diamati, maka sama dengan tidak terjadi gerhana. Oleh karenanya untuk warga Kota Bandung tidak disyari’atkan salat sunat gerhana. Tidaklah masuk akal salat sunat gerhana Bulan dilaksanakan pasa siang hari. Wallahu A’lam Bis-shawab.

Demikian penjelasan ini, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat yang akan mendatangkan Ridha Allah SWT, Amin. Billahit Taufiq wal Hidayah. Wasalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

 

DEWAN PIMPINAN MAJELIS ULAMA INDONESIA KOTA BANDUNG

Prof. Dr. KH. Miftah Faridl                   Dr. H. Asep A. Fathurrohman, Lc., M.Ag

 

Ketua Umum                                                Sekretaris Umum

 

 

5

Red: admin

Editor: iman

900