Manfaat Gerhana Matahari Menurut Sain dan Al Quran

0
570
Gerhana adalah salah satu tanda kebesaran Allah Ta'ala ( ilustrasi foto: pixabay)

PERCIKANIMAN.ID – – Gerhana matahari terjadi karena bulan berada di antara bumi dan matahari. Meskipun matahari tertutup, tetapi atmosfer matahari atau korona akan tetap dapat terlihat sebagai cincin yang ada di sekitar bulan.

 

Korona matahari dapat memanjang hingga jutaan mil, dan korona dalam adalah bagian yang menarik bagi para peneliti karena ia menyimpan rahasia dari berbagai misteri menyangkut matahari seperti percepatan angin matahari, lontaran massa korona dan juga pemanasan korona, yang ratusan kali lebih panas dari permukaan matahari.

 

“Atmosfer matahari adalah bagian yang menarik,” kata Nelson Reginald, salah satu peneliti NASA dari Goddard Space Flight Center yang akan berkunjung ke Indonesia untuk melihat gerhana matahari. “Gerhana matahari total memberikan kesempatan pada kita untuk mempelajari lengan matahari.”

 

Seperti yang dikutip dari Motherboard, korona matahari sebenarnya terus tampak. Hanya saja, permukaan matahari jutaan kali lebih terang, sehingga korona menjadi tidak terlihat.

 

Jika para peneliti ingin mempelajari korona saat tidak terjadi gerhana matahari, maka mereka harus menggunakan coronagraph, yang akan membuat gerhana palsu dengan kepingan berbentuk lingkaran untuk menutupi permukaan matahari.

 

Cara ini efektif untuk mempelajari korona bagian luar. Namun, ia tidak efektif untuk mempelajari korona dalam. Alasannya, coronograph tidak hanya menutupi permukaan matahari, tapi juga korona bagian dalam.

 

Karena itulah, satu-satunya kesempatan untuk mempelajari korona dalam adalah saat terjadi gerhana matahari total, yang hanya berlangsung selama beberapa menit saja.

 

Sementara dalam Al Quran terkait kedudukan matahari dan bulan dalam sistem tata surya misalnya, Allah subhanahu wa ta’ala menjelaskan dalam surah Ar Rahman ayat 5

 

(5). الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ

 

Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan.” ( QS. Ar-Rahman: 5)

 

Dalam peredaran bulan, bumi dan matahari tersebut kemudian terjadilah siang dan malam. Seperti dijelaskan dalam Surat Al Fushshilat ayat 37 berikut ini:

 

(37). وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ ۚ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

 

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sujud (sembah) matahari maupun bulan, tapi bersujudlah kepada Allah Yang menciptakannya, jika memang kalian beribadah hanya kepada-Nya.” (QS.Al-Fushshilat: 37)

Fenomena terjadinya siang dan malam tersebut merupakan suatu tanda kebesaran Allah SWT sebagai pencipta langit dan bumi. Terjadinya siang dan malam memberi pelajaran terkait kebesaran Allah SWT yang dibuktikan lewat sains, seperti dalam surat Ali Imran ayat 190-191 :

(190). إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ

(191) الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan Kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” (QS. Ali Imran: 190 – 191)

 

Adanya gerhana baik Mahatari maupun Bulan keduanya merupakan salah satu tanda kebesaran dan kuasa Allah Ta’ala. Allah Maha Berkehendak atas ciptaannya termasuk dengan adanya gerhana. Untuk sudah sepantasnya selalu mengagungkan kebesar Allah dengan memperbanyak takbir, takmid dan tahlil saat terjadi gerhana. [ ]

 

5

Red: admin

Editor: iman

804