PERCIKANIMAN.ID – – Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) telah mengadakan Forum Group Discustion (FGD) bersama Asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) beberapa waktu lalu.
FGD sendiri dilakukan untuk mensosialisasikan terkait dengan rencana pelaksanaan umroh dimasa pandemi yang mulai dibuka kembali. Seperti dikutip dari republika.co.id, Selasa (26/10/2021) berikut ini lima skema yang disiapkan oleh Kemenag terkait dengan umroh:
- Untuk pemberangkatan gelombang pertama ibadah umroh, dilaksanakan dengan memberangkatkan petugas PPIU dengan syarat sudah mendapat vaksin dosis lengkap dengan jenis vaksin yang disetujui pihak pemerintah Arab Saudi.
- PPIU yang berencana memberangkatkan jamaahnya segera menyerahkan data calon jamaahnya kepada Ditjen PHU.
- Untuk pemberangkatan dan pemulangan jamaah umroh dilakukan dengan sistem satu pintu melalui Asrama Haji Pondok Gede atau Bekasi:
- Ada pun skema keberangkatan sebagai berikut:
a. Calon jamaah umroh melakukan skrining kesehatan 1 X 24 jam sebelum berangkat.
b. Pelaksanaan skrining kesehatan meliputi : pemeriksaan Kesehatan, pemeriksaan vaksinasi Covid-19, meningitis dan pemeriksaan swab PCR
c. Asrama Haji menyediakan akomodasi, konsumsi dan transportasi untuk memfasilitasi keberangkatan calon jamaah umroh.
d. Pengawasan pelaksanaan skrining kesehatan oleh Kemeterian Kesehatan RI
e. Boarding, pemeriksaan imigrasi dan pemeriksaan ICV dilaksanakan di Asrama Haji
Ada pun skema kepulangan sebagai berikut:
a. Jamaah umroh melakukan tes swab PCR di Arab Saudi maksimal 3 x 24 jam sebelum keberangkatan kepulangan ke Indonesia.
b. Saat kedangan di Indonesia jamaah umroh dilakukan swab PCR (entry test)
c. Pelaksaan karantina selama 5 x 24 jam di Asrama Haji.
d. Asrama Haji menyediakan akomodasi, konsumsi dan transportasi untuk memfasilitasi kepulangan jamaah umroh.
e. Saat karantina hari ke-4, jamaah dilakukan swab PCR dan jika hasilnya negatif maka jamaah diperbolehkan pulang.
5
Redaksi: admin
Editor: iman
880
