DPR dan Pemerintah Optimis Tahun Depan Jamaah Haji Indonesia Bisa Berangkat

0
646
Tahun 2020 dan 2021 jamaah haji Indonesia tidak bisa berangkat karena pandemi Covid-19 ( ilustrasi foto: arabnews)

PERCIKANIMAN.ID – – Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto mengatakan, penanganan pandemi Covid-19 berperan penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Dengan penanganan yang baik, ia berharap jamaah calon haji asal Indonesia dapat berangkat pada 2022.

 

“Kita harus saling bersatu padu untuk terus berbuat untuk bangsa dan negara. Dengan harapan di tahun 2022 Pak Menteri (Agama), pelaksanaan ibadah haji bisa terlaksana,” ujar Yandri dalam rapat kerja dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dikutip dari ihram.co.id, Kamis (2/9/2021).

 

Komisi VIII, kata Yandri, paham jika pelaksanaan haji juga bergantung kepada situasi pandemi di berbagai belahan dunia lain. Namun, pemerintah Indonesia juga harus tetap memperhatikan penanganan Covid-19 di dalam negeri.

 

“Walaupun memang pelaksanaan haji ini tidak bisa berdiri sendiri di tengah pandemi, oleh karena itu kita berharap kerja sama dengan pihak lain, Kementerian Kesehatan, BNPB, dan lain sebagainya menjadi faktor utama,” ujar Yandri.

 

“Sehingga InsyaAllah pelaksana haji 2022 tidak ada halangan dan rintangan kembali,” sambungnya.

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, menyatakan keselamatan jamaah calon haji menjadi salah satu faktor pemerintah kembali tidak memberangkatkan haji tahun ini. Selain itu memang belum dibukanya akses haji oleh Pemerintah Arab Saudi.

 

“Karena masih pandemi dan demi keselamatan jamaah, pemerintah memutuskan bahwa tahun ini tidak memberangkatkan kembali jamaah haji Indonesia,” ujar Yaqut Cholil Qoumas, saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (3/6/2021).

 

Ia mengatakan pandemi Covid-19 yang melanda dunia, kesehatan, dan keselamatan jiwa jamaah lebih utama dan harus di kedepankan. Apalagi, katanya, saat ini muncul varian baru virus corona di sejumlah negara membuat penularan masih sulit untuk ditangani.

 

Di sisi lain, angka penularan Covid-19 di negara-negara pengirim haji juga masih tinggi. Dari data kasus harian di 11 negara pengirim jamaah terbesar per 1 Juni yang diterima Kemenag menunjukkan angka sebagai berikut, Arab Saudi (1.251), Indonesia (4.824), India (132.788), Pakistan (1.843), Bangladesh (1.765), Nigeria (16), Iran (10.687), Turki (7.112), Mesir (956), Irak (4.170), dan Aljazair (305).

Red:admin

Editor: iman

840