Assalamu’alaykum, Pak Ustadz, mohon maaf mau bertanya, tentang istilah saja. Pertama suluk, yang kedua hujja, yang terakhir takhlif. Apa artinya ? Mohon penjelasannya dan terima kasih (Susi via fb)
Wa’alaykumsalam ww. Bapak ibu dan sahabat-sahabat yang dirahmati Allah. Begini, suluk adalah suatu ritual tertentu yang diajarkan seorang guru kepada muridnya dalam bentuk apapun. Seperti dzikir dalam beberapa varian, dzikir dengan menggunakan gerakan.
Mungkin Anda pernah melihat seseorang yang kalau dzikir itu menggunakan gerakan, misalnya saat dzikir “laa” itu kepalanya ke bawah. Kemudian “illahaa” ke kiri , “ilallah” itu ke atas ke bawah. Menurut mereka dalam membaca dzikir tidak sembarangan. Nah, itu namanya suluk. Biasanya ini diajarkan oleh seorang murobbi. Murobbi itu artinya itu pendamping atau mentor.
Sebelum lebih jauh saya akan menjelaskan kalau tasawuf itu ada dua. Pertama tawasuf sesuai Quran sunnah, yang oleh Prof. Hamka disebut tasawuf modern. Tapi ada juga tasawuf yang sesat, yaitu tasawuf yang buat oleh seseorang tanpa rujukan yang jelas. Nah ini berkaitan dengan suluk. Ada suluk yang bener, perilaku ibadah yang sesuai diajarkan oleh Rasulullah.
Tapi suluk yang tidak dicontohkan oleh Rasul seperti wirid harus ada gerakan gerakan tertentu. Itu sebenarnya Nabi tidak mencontohkan seperti itu, maka ini disebut perilaku tasawuf yang dianggap bid’ah. Adapun suluk yang dicontohkan oleh Rasulullah itu seperti, jam 3 pagi kita bangun kemudian kita wudhu sholat syukru wudhu, sholat iftitah, lalu baca surat Ali Imran ayat 190-195.
Nah lalu kita sholat tahajud 8 rakaat, setelah itu kita witir. Nah itu suluk. Suluk yang seperti ini benar, yang diajarkan oleh Rasulullah. Tapi ada juga suluk yang wirid gerakannya ditentukan sebenarnya tidak dicontohkan oleh Rasul juga para sahabat.
BACA JUGA: Cara Menafsirkan Al-Qur’an yang Tepat Agar Tidak Sesat
Kemudian yang kedua hujjah. Hujjah itu dalam tasawuf adalah bukti yang menunjukkan hal-hal yang ajaib. Hujjah dalam istilah hukum berbeda dengan hujjah dalam istilah tasawuf. Kalau hujjah dalam istilah hukum lebih merujuk kepada dalil.
Tapi dalam tasawuf hujjah itu bukti misalnya wirid-wiridnya itu menimbulkan keajaiban sehingga ada hal-hal yang tidak masuk di akal, contoh setelah semedi terus tiba-tiba tangannya seperti ada yang menggerakkan atau tubuhnya seperti melayang dan bisa pindah tanpa berjalan. Nah makanya dalam tasawuf yang sesat itu seringkali jin berkolaborasi dengan orang yang melakukan suluk, lalu timbul keanehan-keanehan tertentu.
Misalnya contoh ada orang seperti orang wirid terus di depannya ada air di baskom kemudian menjadi mendidih. Ini juga disebut dengan hujjah. Hal ini menjadi bukti kalau suluknya itu berjalan. Ini yang dikatakan Prof. Hamka sebagai tasawuf yang sesat. Sebab Nabi tidak mungkin mengajarkan hal-hal mistis seperti itu.
Lalu yang ketiga, taklif. Taklif ini dalam ilmu hukum juga berbeda dengan tasawuf. Kalau dalam ilmu hukum taklif itu adalah orang yang memiliki kewajiban. Misalnya anak yang sudah baligh, itu dia kena taklif. Kena kewajiban, sholat wajib, puasa wajib dan kewajiban lainnya.
Tapi taklif dalam tasawuf itu seorang murobbi memberikan beban kepada muridnya agar membaca wirid-wirid tertentu dalam jumlah tertentu. Mislanya “Aam kamu harus baca laillahaillallah sebanyak 400x hari Jum’at jam 1 pagi. Nah saya dapet taklif dari murobbi saya. “Nanti ketika kamu sudah melakukannya kamu akan mengalami ini ini dan itu.” Nah mengalami sesuatunya itu dinamakan hujjah.
Jadi istilah itu sebenarnya tergantung pertanyaannya dalam konsep apa. Karena perlu saya tegaskan bahwa suatu istilah itu akan berbeda makna, ketika bidang ilmunya juga berbeda. Begitu juga dalam memahaminya tidak sama antara istilah A dalam bidang ilmu B dengan istilah A dalam bidang ilmu C. Istilah sama namun bisa berbeda makna dan artinya. Demikian penjelasannya semoga bermanfaat.
Nah,terkait dengan pembahasa tentang dunia ghaib atau dunia jin, cara jin menggoda manusia termasuk istilah-istilah yang Anda tanyakan tersebut, Anda, bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian bisa membaca buku saya yang berjudul ” MENELANJANGI STRATEGI JIN “. Ada pembahasan lebih dalam dan lengkap dengan dalil dari Alquran dan hadits shahih. Wallahu’alam bishshawab. [ ]
5
Editor: iman
Ilustrasi foto: pixabay
670
Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email: [email protected] atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .
Follow juga akun sosial media percikan iman di:
Instagram : @percikanimanonline
Fanspages : Percikan Iman Online
Youtube : Percikan Iman Online
Twitter: percikan_iman