Jadi Aktivis Itu Berpahala dan Berprestasi, Ini Buktinya

0
444

 

 

PERCIKANIMAN.ID – – Bagi sebagian orang khususnya anak muda baik pelajar atau mahasiswa, aktif di organisasi kemasyarakatan atau organisasi sosial akan menyita waktu dan tenaga sehingga waktu belajar akan juga tersita. Akibatnya aktivitas di sekolah atau kampus pun berkurang dan dampaknya prestasi akan jauh di dapat atau diraih.

 

Namun anggapan ini tidak dijamin seratus persen benar. Justru sebaliknya banyak yang berprestasi dan berdayaguna di sekolah maupun di masyarakat sebab ia menjadi seorang aktivis khususnya aktivis dakwah dan sosial.

 

Demikian sepenggal ungkapan yang disampaikan Dr H Aam Amiruddin, MSi selaku Pembina Yayasan Percikan Iman saat menjadi keynote speak dalam kegiatan Seminar Aktivis Percikan Iman “Menjadi Mahasiswa Berilmu,Berdaya dan Mendunia Bersama Percikan Iman” di aula Rabbani Jl Dipati Ukur Kota Bandung, Sabtu (10/2/2018)

 

Ust Aam menambahkan bahwa orang-orang yang berprestasi itu bukan type orang-orang yang santai dengan aktivitas minim, melainkan justru orang yang sibuk dengan aktivitas dunia juga akhirat.

 

“Prestasi itu diraih bukan dengan santai dan menghabiskan waktu di meja belajar tapi banyak yang prestasi dengan kerja keras dan cerdas termasuk menjadi aktivis dakwah,”ujar ustadz yang sejak remaja sudah aktif diberbagai pesantren dan kampus ini.

 

Untuk itu ust Aam yang juga menjadi narasumber diberbagai media,masjid dan pendidik di kampus ini berpesan agar anak muda khususnya generasi Islam tidak perlu takut kehilangan prestasi hanya karena aktif dikegiatan dakwah dan sosial.

 

“Dengan menjadi aktivis justru prestasi itu menjadi mudah diraih karena ada pembinaan dan arahan. Insya Allah menjadi aktivis khususnya yang tergabung dalam wadah Percikan Iman prestasi dunia akhirat akan adik-adik raih,”ajaknya.

 

Sebagian peserta foto bersama narasumber

 

Hal senada disampaikan Dr Eng Muhammad Amin Sulthoni yang juga mantan aktivis Percikan Iman ini. Peraih beasiswa Budi-LN, Tokyo Institute of Technology Japan ini menceritakan pengalamannya.

 

“Menjadi seorang aktivis itu justru waktu, tenaga dan pikiran kita lebih terarah. Mempunyai scheedule yang tertata, terjadwal sehingga waktu menjadi lebih efektif dan bermanfaat,”ungkapnya dihadapan seratusan peserta ini.

 

Namun sebaliknya, imbuhnya, orang yang santai dan tidak mempunyai aktivitas yang jelas serta terencana maka ia akan menghabiskan waktunya dengan sia-sia. Dosen ITB ini juga menambahkan bahwa menjadi seorang aktivis akan banyak belajar untuk hidup mandiri dan optimis sehingga ketika terjun di masyarakat maka ia sudah siap.

 

Pendapat Dr Amin ini juga didukung Muhammad Edwin Khadafi, SE juga turut menjadi narasumber. Menurut pengusaha muda ini, menjadi aktivis khususnya dalam bidang dakwah dan sosial seperti Percikan Iman akan menjadikan seseorang lebih menghargai waktu dan rutinitas hariannya.

 

“Dapat kita saksikan di zaman ini betapa banyak anak muda yang hanya menghabiskan waktu dengan nongkrong dan begadang hanya sekedar mengisi waktu. Padahal masa muda tak akan kembali yang seharusnya dapat diisi dengan merencanakan dan menyiapkan masa depan,”ungkap Kang Edwin yang juga pemilik usaha Ayam Berkah dan Kopibray  ini.

 

Untuk itu Kang Edwin juga berpesan bahwa setiap orang khususnya anak muda harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Sebab, sambungnya, masa muda adalah masa yang dapat menentukan cerah atau suramnya masa depan seseorang.

 

“Menjadi aktivis adalah salah satu cara mengasah masa depan menjadi lebih cerah dengan prestasi,”pesannya.

 

Sementara itu Ustadz Ihsan Kamil selaku ketua panitia acara tersebut menjelaskan bahwa kegiatan seminar  ini adalah salah satu rangkaian dalam rangka menjaring aktivis Percikan Iman. Menurutnya menjadi aktivis Percikan Iman itu gratis dan tidak ada biaya.

 

“Justru keuntungannya para aktivis nantinya akan mendapat pembinaan baik bersifat prestasi maupun ruhiyahnya,”ungkapnya.

 

Namun,sambungnya, disebabkan masih terbatasnya SDM dan tempat maka jumlah aktivis juga terbatas dengan melalui beberapa tahap seleksi.

 

“Setelah acara seminar ini aka nada tahap seleksi. Alhamdulillah peminatnya sangat banyak dan sangat antusias. Tentu ini kabar gembira bagi kita semua,”pungkasnya.

 

Kegiatan Seminar Aktivis Percikan Iman ini diikuti seratusan anak muda yang rata-rata dari kalangan mahasiswa. Mereka berasal dari berbagai kampus di Bandung Raya . [ ]

5

Rep: admin

Editor: iman

Foto: tim

970