Islam dan Arabisme

0
523

 

Oleh: Fikria Putri Nur Setya*

 

 

PERCIKANIMAN.ID – – Islam lahir dan tumbuh berkembang di jazirah Arab,sebuah negara yang identik dengan pohon Kurma,binatang Unta dan Padang Pasir. Antara Islam dan Arab pun memiliki korelasi yang sangat erat dan saling mempengaruhi satu sama lain. Sehingga seringkali hal tersebut menjadi sebuah polemik tersendiri yang memunculkan berbagai pertanyaan, di antaranya mengapa Islam dilahirkan di Arab, apakah Islam adalah bentukan dari budaya Arab, serta apakah untuk disebut sebagai Islam kita harus mengarabisasi diri.
Rahasia dilahirkannya Islam di Arab
Dalam menciptakan ataupun menakdirkan sesuatu pasti Allah Swt memiliki alasan yang terbaik bagi makhluk-Nya. Tidak terkecuali atas terpilihnya jazirah Arab sebagai tempat lahir, tumbuh dan berkembangnya Islam, pasti memiliki rahasia tersendiri yang mulai dipertanyakan.

Dalam bukunya yang berjudul “Sirah Nabawiyah”, Dr. Muhammad Shaif Ramadhan menuturkan bahwasannya sebelum Islam datang, dunia dikuasai oleh dua negara adidaya yaitu Persia dan Romawi, kemudian menyusul India dan Yunani. Konon, negara-negara adidaya tersebut memiliki kebejatan dari segi agama, moral dan sosial sehingga menimbulkan kemerosotan, keguncangan dan kenestapaan umat. Tak dapat dipungkiri, jika pemegang sarana instrumen tidak memilki pemikiran dan nilai-nilai moral yang benar maka peradaban yang di tangan mereka akan berubah menjadi alat kesengsaraan dan kehancuran.
Sementara itu, kehidupan di Jazirah Arab yang secara geografis terletak di antara umat-umat yang saling bergejolak tersebut tidak begitu terpengaruh dan masih terbilang tenang, jauh dari bentuk keguncangan yang terjadi. Umat di Jazirah Arab memiliki karakter yang masih alami, menampakkan fitrah kemanusiaan mulia dan kecenderungan yang sehat dan kuat.

Hanya saja  mereka tidak memiliki pengetahuan yang menyebabkan mereka hidup dalam kegelapan, kebodohan dan akhirnya mereka tersesat. Mereka tidak menemukan nilai-nilai kemanusiaan, sehingga mereka membunuh anak serta membangkitkan peperangan dengan alasan harga diri dan kepahlawanan.
Setelah mengetahui kondisi Jazirah Arab sebelum Islam dan kondisi-kondisi negara di sekitarnya, dapat ditarik kesimpulan bahwasannya mengarahkan dan meluruskan umat yang bodoh, yakni umat Arab pada zaman dulu itu lebih mudah daripada mengarahkan dan meluruskan umat yang sudah tergolong cerdas, yakni umat negara sekitar Jazirah Arab pada zaman. Selain itu beberapa alasan terpilihnya Jazirah Arab yang sudah umum diketahui, di antaranya:

  1. Allah SWT telah menjadikan suatu tempat di Jazirah Arab, yakni Baitul Haram sebagai tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Baitul Haram juga merupakan bangunan yang pertama kali dibangun bagi manusia untuk beribadah dan menegakkan syi’ar-syiar agama. Allah pun juga telah menjadikan dakwah bapak para Nabi, Ibrahim as. di lembah tersebut. Maka semua itu merupakan kesempurnaan dan kelaziman.
  2. Secara geografis negara Arab sangat strategis untuk menyebarkan dakwah Islam. Karena jazirah ini terletak di bagian tengah-tengah umat yang sedang bergejolak. Posisi ini menjadikan penyebaran dakwah Islam ke semua bangsa dan negara di sekitarnya berjalan dengan gampang dan lancar.
  3. Dengan diturunkannya Islam di Jazirah Arab, maka secara otomatis bahasa Arab menjadi bahasa dakwah Islam. Jika di kaji bahasa Arab memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan bahasa lainnya.
    Islam sebagai Agama dan Arab sebagai Budaya
    Agama dan budaya memiliki korelasi yang sangat erat. Agama bisa mempengaruhi budaya dan budaya bisa mengiringi sebuah agama.

Sebagaimana yang telah dikatakan dalam teori Resepsi bahwa suatu hukum dapat dapat diberlakukan manakala sudah diterima dengan hukum adat yang telah berlaku sebelumnya tanpa ada pertentangan.

Dalam kata lain bahwa agama dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat jika ajarannya sesuai dan memiliki kesamaan dengan kebudayaan masyarakat begitu pula sebaliknya. Namun apabila agama telah diterima dalam struktur masyarakat, maka dengan sendirinya agama akan mengubah struktur kebudayaan masyarakat tersebut.

Sifat fanatik masyarakat terhadap tradisi lama yang diperankan oleh orang-orang sebelum masuknya Islam menyebabkan budaya seolah-olah menjadi agama. Meski sulit membedakan  antara agama dan budaya, namun keduanya tentu berbeda. Agama adalah sesuatu yang diciptakan Tuhan untuk makhluk-Nya khususnya manusia, sedangkan budaya adalah sesuatu ciptaan, bentukan, ekspresi manusia.

Sebagai orang Islam hendaknya kita harus mampu membedakan antara Islam yang universal dengan Arab yang lokal. Meskipun dalam praktek nyata masih banyak kesulitan untuk mengidentifikasi mana yang Islam dan mana yang Arab yang seringkali menimbulkan beberapa kontroversi.

BACAJUGA: Sejarah Peringatan Maulid Nabi

 

Sebagaimana permasalahan terkait sarung di Indonesia. Sarung merupakan sebuah pakaian yang biasa dipakai oleh seorang Muslim laki-laki. Sarung pun identik dengan Muslim Indonesia. Lantas apakah sarung merupakan sesuatu yang menyalahi Islam? Karena pakaian Muslim ala Nabi itu adalah gamis(qamis). Sarung memiliki nilai intrinsik Islam yang universal yaitu kewajiban menutup aurat. Tapi sarung juga memiliki nilai intrinsik budaya yang lokal, yaitu wujud materialnya sebagai pakaian itu sendiri.

Sebab hakikat menutup aurat dalam nilai Islam yang universal dapat dilakukan dengan cara berbeda sesuai adat dan tempat dan hal tersebut tidak menyalahi Islam itu sendiri. Maka dari itu, ketika seorang Muslim telah mampu membedakan antara Islam dan Arabisme tentu ia tidak akan mudah menganggap suatu hal sebagai bid’ah dan tahayul dengan alasan menjaga kemurnian Islam.

Perlu ditegaskan sekali lagi bahwasannya Islam bukanlah Arabisme. Islam adalah agama yang universal bukan agama yang lokal. Jadi, seorang Muslim tidak harus mengarabisasi diri untuk disebut sebagai seorang Muslim. Dan sesuatu yang bertentangan dengan budaya Arab belum tentu menyalahi Agama Islam. Wallahu’alam. [ ]

5

Editor: iman

Ilustrasi foto: pixabay

780

Bagi pembaca yang  punya hobi menulis bisa mengirimkan tulisannya  ke email: [email protected]  .atau [email protected] .  Dapatkan  bingkisan menarik dari redaksi. Jadilah pejuang dakwah melalui tulisan-tulisan yang inspiratif,motivatif dan edukatif serta penyebar amal saleh bagi banyak orang. Bergabunglah bersama ribuan pembaca dalam menebar kebaikan