Kontrasepsi Dalam Pandangan Islam

0
445

Oleh: dr. Hanny Ronosulistyo, Sp.OG(k)

 

 

PERCIKANIMAN.ID – – Kontrasepsi sebagai sarana pengaturan jarak kehamilan sampai saat ini masih menjadi kontroversi di kalangan ilmuwan Islam. Pada waktu berdiskusi mengenai alat KB ini, kami pernah mendapatkan pertanyaan –tepatnya pernyataan— mengejutkan dari seorang akhwat, ia mengatakan bahwa informasi yang didapatnya, alat KB merupakan rekayasa Yahudi untuk melemahkan Islam.

Merasa kaget dengan pernyataan tersebut, kami menyatakan berdasarkan bukti-bukti bahwa tidak mungkin alat KB yang beredar di masyarakat merupakan rekayasa Yahudi karena dapat kita lihat bahwa masyarakat Yahudi sendiri, misalnya di Eropa dan Amerika sangat menjaga jumlah anak yang dilahirkan dengan menggunakan cara KB ini. Persentase penggunaan alat KB di negara-negara tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan di negara-negara Islam. Kalau memang KB itu buruk, tentunya mereka tidak akan seteledor itu menggunakannya.

Dalam diskusi yang berbeda (saya ingat saat itu tahun 1993, di Mekah, sepulang dari Arafah), ada seorang teman sarjana menyatakan hal sejenis, yaitu KB atau keluarga berencana itu telah diselewengkan fungsinya di Indonesia. Menurut beliau pengertian Keluarga Berencana yang sebenarnya adalah keluarga yang merencanakan sekolah, pekerjaan, makanan, dan bukan mencegah kehamilan. Kami kemukakan waktu itu bahwa sekolah dan pekerjaan bukan kita yang mengatur, sebab Allah yang akan mengaturnya. Mengatur makanan juga perlu, akan tetapi merencanakan jumlah anggota keluarga dan waktunya (seijin Allah swt. tentunya) merupakan suatu ilmu yang Allah berikan untuk umatnya.

Alat kontrasepsi/KB

Alat KB merupakan metode yang dapat dipilih. Sesuai dengan kebutuhan dan karakteristiknya, alat ini tidak akan mengganggu kesuburan atau kesehatan, sehingga diharapkan dapat “diatur” kapan saat yang baik untuk hamil (dalam batas kemampuan manusia). Semua alat KB ini tentunya mempunyai keterbatasan, yang kita kenal dengan istilah “kegagalan KB” (tetap hamil walaupun sudah ber-KB dengan baik). Kegagalan KB ini bervariasi antara di bawah 1% (pada sterilisasi pria/wanita dan pil KB) sampai sekitar 20-30% (pada istibra berkala/sistem kalender, kondom, diaphragma, yelly vagina, atau coitus interuptus/sanggama terputus/Azl). Intinya manusia sadar bahwa ikhtiarnya maksimal hanya bisa sekitar 97-98% karena kesempurnaan bukanlah milik manusia.

Adakah ketentuan Islam berhubungan dengan KB?

  1. Azl atau sanggama terputus disebutkan di dalam Al Quran, sehingga beberapa ulama menggunakan kiyas, bila azl diperbolehkan, maka metode ikhtiar pengaturan kehamilan lainnya pun boleh.
  2. Dan hendaklah takut kepada Allah orang orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka kawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.Oleh karena itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (Q.S. An-Nisa 4: 9). Ilmu kedokteran sebenarnya merupakan suatu ilmu statistika yang berkembang. Usia hamil yang sehat di Indonesia adalah antara 20 sampai 30 tahun. Statistik menunjukkan peningkatan kasus cacat bawaan pada janin bila si ibu hamil pada usia di atas 35 tahun. Di Eropa dan Amerika Serikat, kejadian cacat bawaan ini secara persentase lebih tinggi karena kebanyakan wanita di sana menikah sekitar usia 31 tahun ke atas. Kehamilan pada usia di bawah 20 tahun di Indonesia menunjukkan angka bedah sesar yang lebih tinggi (panggul belum sempurna dan kecemasan yang tinggi karena emosi belum matang) juga terjadinya penyakit keracunan kehamilan/hipertensi dalam kehamilan yang lebih tinggi. Kita kenal Siti Aisyah yang menikah dengan Rasulullah pada usia yang sangat muda, akan tetapi Rasulullah menunda untuk menggaulinya sampai usia yang dianggap cukup. Agaknya proses kematangan emosi ini sangat berbeda pada zaman Rasulullah dan saat ini. Anak usia 10 tahun saat ini tak ada yang berada pada tingkat kematangan emosi yang dimiliki Siti Aisyah pada usia yang sama.

Karena pengaruh hormonal, ketika hamil wanita terganggu keseimbangan emosi dan kejiwaannya. Oleh karena itu akan sangat membantu bila wanita hamil pada saat yang “tepat”.

  1. Dari data-data kesehatan yang didapat di Indonesia kita mendapatkan beberapa fakta statistik, seperti: Kematian wanita tertinggi di Indonesia adalah kematian karena proses reproduksi. Ini berlaku untuk semua negara berkembang dan negara miskin karenanya tidak mengherankan jika dalam Islam wanita yang mati dalam proses reproduksi diganjar dengan kehormatan “syahid”.
  2. Al Quran mengajarkan kita untuk menyusui selama dua tahun penuh. Kita ketahui bahwa proses menyusui itu dipacu ekskresi hormon prolaktin yang membuat ASI. Sedangkan prolaktin ini menghambat hormon yang membuat mens dan kesuburan, sehingga menyusui penuh selama dua tahun itu pun juga merupakan suatu bentuk penjarangan kehamilan.

 

HALAMAN SELANJUTNYA…>>