PERCIKANIMAN.ID – – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin meminta aparat menyelidiki kasus penyebaran lambang Partai Komunis Indonesia (PKI) di sekitar pondok pesantren di Pamekasan Madura, Jawa Timur.
“TNI dan Polri harus menyelidiki kasus di Pamekasan itu,” kata Ma’ruf Amin di Pamekasan seperti dilansir antara, Kamis malam (9/2/2017).
Lambang PKI itu muncul di Kabupaten Pamekasan, Provinsi Jawa Timur yang menerapkan syariat Islam melalui program Gerakan Pembangunan Masyarakat Islami itu di dua kecamatan, yakni di Kecamatan Proppo dan Kecamatan Palengaan.
Di Kecamatan Proppo, lambang PKI ditemukan terpajang di kamar mandi masjid di Desa Bilaan dan jembatan, tak jauh dari Pondok Pesantren Darut Tauhid asuhan KH Ali Karrar Shinhaji. Sedangkan di Kecamatan Palengaan, lambang PKI secara tiba-tiba ditemukan terpajang di sekitar Pondok Pesantren Banyuanyar, Pamekasan Madura.
Ma’ruf yang juga Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu meminta kerja sama penegak hukum dalam hal ini TNI dan Polri untuk mengungkap penyebar lambang organisasi terlarang di Indonesia itu.
“Sebenarnya tujuannya apa menyebarkan lambang PKI ini. Nah yang bisa menjelaskan semua itu TNI dan Polri, makanya mohon bekerja samanya sehingga masyarakat tidak mereka-reka sendiri,” katanya.
Ia menyarankan, masyarakat tidak terprovokasi oleh pihak manapun terkait dengan munculnya lambang PKI tersebut. Namun, pihaknya belum memastikan apakah penyebaran lambang PKI hanya sekedar aksi teror atau menunjukkan keberadaan PKI sudah masuk ke wilayah Madura khususnya Kabupaten Pamekasan.
“Kita tunggu saja penjelasan penegak hukum karena merekalah yang lebih paham betul,” katanya.
Munculnya lambang PKI di Kabupaten Pamekasan Madura bukan kali ini saja, akan tetapi lambang organisasi terlarang ini juga pernah muncul saat karnaval HUT Kemerdekaan RI. Kala itu, lambang PKI dan tokoh PKI dipajang oleh peserta karnaval, atas perintah Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan.
Seperti diberitakan, TNI dari Kodim 0826 Pamekasan Madura, Jawa Timur, menemukan lambang Partai Komunis Indonesia (PKI) berupa palu dan arit, terpasang di sekitar lingkungan pondok pesantren di wilayah itu. Lambang organisasi terlarang ini ditemukan di dua kecamatan, yakni Kecamatan Proppo dan Kecamatan Palengaan.
“Petugas gabungan dari unsur TNI dan polisi telah membersihkan lambang PKI berupa palu arit itu,” kata Kasubag Humas Polres Pamekasan AKP Osa Maliki, di Pamekasan, Kamis (9/2/2017).
Di Kecamatan Proppo, lambang PKI ditemukan terpajang di kamar mandi masjid di Desa Bilaan dan jembatan, tak jauh dari Pondok Pesantren Darut Tauhid asuhan KH Ali Karrar Shinhaji. Sedangkan di Kecamatan Palengaan, lambang PKI secara tiba-tiba ditemukan terpajang di sekitar Pondok Pesantren Banyuanyar, Pamekasan.
Selain petugas gabungan, pengasuh Pondok Pesantren Darut Tauhid KH Ali Karrar juga ikut membersihkan lambang PKI yang dipasang di kamar mandi masjid dan di jembatan jalan umum di desa itu. Saat ini, polisi dan TNI terus melakukan pemantauan atas kemungkinan penyebaran lambang organisasi terlarang itu di daerah lainnya.
Sebagian masyarakat menduga, menyebarnya lambang PKI yang dipasang dengan cara dicat itu, merupakan upaya oknun yang tidak bertanggung jawab untuk memperkeruh suasana. [ ]
Red: admin
Editor: iman