Cara Meraih Kematian yang Husnul Khatimah

0
1014

 

Pak Aam ada yang mengajak saya untuk mengikuti pelatihan tentang mendapat kematian yang indah (husnul khatimah) namun saya masih ragu apakah hal tersebut bisa direncanakan?. Bukankah itu rahasia Allah dan belum ada yang mempunyai pengalaman orang yang meninggal dalam keadaan husnul khatimah sebagai saksi?. Mohon penjelasannya. Terima kasih ( Rita by email)

 

 

Iya harus diakui pertanyaan Anda ini memang tergolong unik sekaligus sulit untuk menjawabnya dengan sebuah bukti karena ini menyangkut rahasia dan hanya Allah yang mengetahui yakni soal kematian. Apalagi ini menyangkut soal kematian yang baik (husnul khatimah) dan kematian yang buruk (su’ul khatimah) sebab terus terang hingga saat ini juga belum ada yang mempunyai pengalaman kematian kemudian ia ceritakan kepada yang lain. Namun begitu sebenarnya dapat kita jelaskan atau pelajari yakni yang bersumber pada Al Quran dan Hadits masalah kematian ini.

Misteri ini memang hanya Allah yang mengetahuinya namun kedatangannya adalah sebuah kepastian bagi setiap makhluk yang bernyawa. Sebagaimana yang dijelaskan atau dikabarkan oleh Allah Swt lewat Al Quran:

Setiap makhluk bernyawa akan merasakan mati. Kami (Allah)  akan mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.” (QS. Al Anbiya: 35)

Sebagaimana kita ketahui dan yakini ada tahapan kehidupan seorang manusia yakni kehidupan di alam rahim, kehidupan di alam dunia, pintu kematian dan kehidupan alam kubur serta kehidupan alama akhirat (surga dan neraka). Kehidupan alam rahim telah kita lewati bersama kurang lebih selama 9 bulanan di kandung ibu. Saat ini kita hidup di alam dunia yaitu kehidupan yang sedang kita jalani saat ini. Kehidupan dunia mempunyai sejumlah karakter, yaitu:

  • Dunia itu tempat sementara (QS. Al-Ankabut 29:64).
  • Dunia tidak pernah mengenyangkan (HR. Bukhari).
  • Dunia sering memperhamba manusia (H.R. Bukhari ).
  • Dunia sering membuat manusia terlena (H.R. Bukhari)

Kita  juga saat ini sedang menuju pintu kematian yang pasti datang namun kematian ini mengandung tiga misteri.

  • Misteri sebab, kita tidak tahu bagaimana kita meninggal atau sebab apa ajal itu menjemput. Ada tentara yang meninggal di tempat tidur namun justru ada pedagang yang meninggal karena peluru nyasar dan sebagainya. Ada yang meninggal tanpa sakit namun ada juga yang sakit sampai bertahun-tahun dengan ragam pengobatan dan sebagainya. Artinya sebab kematian itu mutlak rahasia Allah.
  • Misteri waktu, waktu kematian juga menjadi rahasia Allah, bisa siang atau malam, pagi atau petang, waktu muda atau sudah tua dan sebagainya.
  • Misteri tempat, orang yang lahir dan besar di kota A belum tentu meninggalnya di kota A. Seorang tentara belum tentu meninggalnya di medan perang dan sebaginya.

Di mana pun kamu berada, kematian akan menjemputmu mes­ki­pun kamu berada dalam benteng yang tinggi dan kuku…” (QS.An Nisa: 78)

Proses kematian memang tidak ada yang bisa menjadi saksi bagaimana rasanya maupun waktunya. Namun kita bisa mempelajarinya dari Al Quran dimana ketika ruh di cabut oleh malaikat maka ada yang dicabut dengan keras (sakit dan menderita) dan ada yang dicabut dengan lebut (tenang dan bahagia) karena akan segera bertemu dengan kekasihnya yakni Allah Swt.

Demi malaikat-malaikat  yang mencabut nyawa dengan keras, dan malikat-malaikat yang mencabut nyawa dengan lembut” (QS. An Naazi’at : 1-2)

Sementara gambaran syakaratul maut itu dapat juga dibaca dalam Al Quran,“ . . . Apabila nafas seseorang telah mendesak sampai ke kerongkongan, dan dikatakan kepadanya:  “Siapakah yang dapat menyembuhkan?”, dia yakin bahwa itulah waktu perpisahan dengan duni), dan bertautlah betis kiri dengan betis kanan, kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu akan digiring.” (QS. Al-Qiyaamah : 26 – 30)

Lalu bagaimana gambaran ruh manusia ketika di cabut oleh malaikat? Secara kelompok atau golongan hanya ada dua yakni: Ruh ahli maksiat akan disambut malaikat adzab:

Apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikan aku ke dunia, agar aku berbuat amal   saleh. . .  Sekali-kali tidak ! Sungguh, itu  perkataan yang sia-sia !  Dan  di hadapan mereka ada dinding penghalang  sampai hari mereka dibangkitkan” (QS.al Mukminun: 99-100)

Yang kedua adalah ruh orang shaleh maka ia akan disambut malaikat rahmat:

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun  dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembiralah dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu“.  (QS. Fussilat: 30)

Meski kematian adalah rahasia Illahi, kapan, bagaimana dan dimana kita akan meninggal kita tidak tahu. Namun bukan berarti tidak bisa kita siapkan. Sesuai dengan gambaran ayat tersebut di atas yakni ruh orang shalih akan disambut malaikat rahmat maka itu bisa kita persiapkan. Ada beberapa cara meraih kematian yang indah (husnul khatimah):

  1. Berjihad di Jalan Allah, jihad artinya bersungguh-sungguh dalam mengerjakan suatu pekerjaan.

Barangsiapa meninggalkan rumahnya untuk berjihad  di jalan Allah, lalu ia mati tertabrak, karena disengat serangga beracun, mati di atas kasur, atau mati dengan cara apa pun yang dikehendaki Allah. Maka sesungguhnya dia itu syahid dan baginya surga”. (H.R. Abu Dawud).

  1. Jujur dalam Segala Tindakan

Amalkanlah oleh kamu enam perkara, aku jamin  kamu  masuk surga. Jujur, tepati janji, tunaikan amanah, jaga kehormatan, tundukkan pandangan, dan dermakan sebagian hartamu”. (H.R. Ahmad)

  1. Tunaikan Amanah

Sungguh beruntung orang-orang beriman.. yaitu orang-orang yang memelihara amanah-amanah yang dipikulnya dan memenuhi janjinya.” (Q.S. Al-Mukminuun : 1 dan 8) atau “Hai orang-orang  beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul   dan  jangan kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (Q.S. Al-Anfaal : 27)

  1. Jauhi dosa Besar

Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami (Allah) akan hapus dosa-dosamu  dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).”  (Q.S. An-Nisaa 4 : 31)

  1. Konsisten Shalat Malam (Tahujud)

Pada malam hari, bertahajudlah kamu sebagai ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat  terpuji .” (QS. Al-Isra 17:79).

Rasulullah Saw bersabda : “Shaum yang paling utama setelah shaum ramadhan adalah shaum pada bulan Muharam, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat pada waktu malam (tahajjud).” (HR.Muslim).

  1. Bergegas dalam Beramal Shaleh

Bergegaslah dalam beramal shaleh! Sebab akan datang   ujian yang berat; ada orang yang di pagi hari beriman, tetapi sorenya berubah kafir, bahkan ada orang yang sampai hati menjual agamanya dengan dunia.” (H.R. Muslim)

Bagaimana kita menjemput kematian dan kehidupan seperti apa yang akan kita jalani di alam kubur? Semuanya tergantung bagaimana kita melewati detik-detik umur yang tersisa saat ini. Sibuk dengan amal shalih atau bergelimang dalam dosa. Kita juga jangan lupa berdoa agar Allah Swt memberikan nikmat husnul khatimah di akhir hayat kita. Wallahu’alam. [ ]

Editor: iman

Ilustrasi foto: norman

Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email [email protected]  atau melalui i Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .