Adakah Pernikahan Ghaib Itu?

0
674

Assalamu’alaikum. Pak Aam, saya mempunyai keponakan (laki-laki) yang mau menikah namun calon istrinya itu sudah mempunyai anak. Dia (calon istrinya) mengaku bahwa itu hasil pernikahan ghaib. Keponakan saya juga mengaku belum pernah berhubungan intim dengan calon istrinya itu, bahkan keponakan saya itu berani disumpah pocong. Apakah benar ada pernikahan ghaib hingga mempunyai anak?. Terima kasih (Indah by email)

 

 

Wa’alaikumsalam. Iya Bu Indah dan pembaca sekalian, hari begini kita masih percaya pada hal-hal yang demikian. Kita hanya mempercayai bahwa seorang perempuan yang belum menikah (tidak bersuami) dan mempunyai anak hanya terjadi pada Siti Maryam yang melahirkan Nabi Isa As. Ini adalah kehendak Allah Swt sebagai mukzijat dan hal ini harus kita yakini kebenarannya.

Namun jika di zaman sekarang, ada yang mengaku bisa hamil tanpa suami karena melakukan pernikahan dengan manusia atau tanpa berhubungan intim dengan lawan jenis maka itu boleh dipastikan hanyalah dusta belaka. Secara sains dan agama tidak ada bukti bahwa makhluk ghaib (jin dan sebangsanya) bisa menghamili seorang manusia karena secara struktur jelas sangat berbeda. Dengan juga dengan psikologis lainnya.

Dalam dunia ilmu pengetahuan modern dan Al-Quran juga sangat jelas. Dengan detail disebutkan bahwa proses kehamilan itu diawali dengan pertemuan antara sel telur (wanita) dengan spermatozoa (laki-laki) atau terjadinya hubungan intim. Sekali pun mungkin ada istilahnya dengan bayi tabung maka tetap saja harus ada pertemuan antara sel telur dan sperma. Sehingga tidak mungkin ada makhluk ghaib bisa melakukan hal demikian dengan manusia.

Bisa jadi calon istri keponakan Anda itu berhubungan dengan orang lain bukan keponakan Anda yang mungkin dia tidak sadari. Hal ini perlu kesabaran agar Anda dan keluarga mendapat pengakuan dengan kejujurannya. Jika hal ini juga tidak bisa atau sulit mendapat perkataaan jujur dari yang bersangkutan maka tinggal lakukan tes DNA. Dengan tes DNA ini maka akan katahuan siapa ayah dari anak tersebut.

Jadi saya tegas tidak benar ada pernikahan ghaib hingga menghasilkan anak. Namun jika persekutuan antara jin dan manusia memang ada. Coba Anda baca dalam Al Qur’an khususnya surat Jin:

Sesungguhnya, ada beberapa laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi jin menjadikan manusia bertambah sesat” (QS. Al-Jinn: 6)

Jadi ada manusia yang seolah-olah mengetahui yang ghaib karena dia merasa mempunyai kawan makhluk halus (ghaib) tersebut. Ia merasa bisa mengobati, bisa mencelakai orang lain, bisa membuat seseorang jatuh cinta atau benci, bisa membuat dagangan laris atau menarik pembeli dan sebagainya. Namun sadarlah bahwa itu hanyalah tipu daya jin kepada manusia dan menjadikan manusia akan tertambah sesat.

Satu lagi perlu saya tegaskan yakni mengenai “Sumpah Pocong”. Dalam Islam tidak ada istilah atau mengajarkan tentang sumpah pocong. Biasanya orang yang melakukan sumpah pocong ini dia akan dipakai atau dibalut kain kafan seperti orang yang meninggal. Kemudian ia akan bersumpah kalau berbohong siap menerima laknat dan murka dari Allah Swt.Pocong adalah simbol kematian, artinya sumpah tersebut begitu berat dan puncak dari kesaksiannya yang dikaitkan dengan kematian jika ia berbohong. Tradisi ini masih berlaku di masyarakat kita khususnya di daerah perdesaan.

Namun sekali lagi ini bukan dari ajaran atau syariat Islam yang dicontohkan dalam Al Quran maupun Hadits Nabi. Dalam Islam orang yang bersumpah cukup dengan mengucap “ Demi Allah” (Wallahi). Ungkapan atau ucapkan ini cukup sebagai bukti bahwa orang tersebut telah bersungguh-sungguh dalam mempertahankan kejujurannya. Misal Anda dituduh mencuri namun setelah berkata jujur dan menjelaskan serta meyakinkan orang tersebut masih menuduh Anda yang mengambil barangnya maka Anda cukup berkata “Demi Allah, saya tidak mengambil barang tersebut”. Ungkapan “Demi Allah” ini sebagai bukti bahwa Anda siap mendapat laknat atau murka Allah. Ini yang diajarkan dalam Islam dalam bersumpah sehingga tidak perlu sampai melakukan ‘Sumpah Pocong”. Wallahu’alam. [ ]

Editor: iman

Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email [email protected]  atau melalui i Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/