Haramnya Babi Dalam Penjelasan Al Qur’an dan Ilmihanya Sains

0
394

 

PERCIKANIMAN.ID – – Bagi Ummat Islam daging babi berikut apa yang ada padanya menjadi haram untuk dikonsumsi. Hal ini sudah menjadi ketentuan mutlak dan tidak ada ulama yang memperselisihkan. Seperti yang di tegaskan Allah Swt dalam Al Qur’an:

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Baqarah: 173)

Terkait dengan bangkai secara awam saja orang akan enggan untuk memakkannya sebab jelasnya daging yang berasal hewan yang sudah meninggal akan banyak mengandung bibit penyakit. Selain itu secara rasa jelas tidak adakan selezat dengan daging segar karena disembelih.

Lalu bagaimana dengan hewan Babi? Sebagai muslim pastinya meyakini bahwa apa yang Allah larang pastinya mengandung bahaya atau kemudlorotan dan tidak baik bagi tubuh maupun kehidupan manusia. Itu pula yang terbukti buruk dalam kehidupannya maupun pengaruh bagi orang yang mengkonsumsinya.

Keharaman babi ini tak hanya dijelaskan dalam ajaran agama Islam yang telah diperintahkan sejak lebih dari 14 abad yang lalu dimana ilmu pengetahuan dan teknologi belum berkembang. Secara sains moderen dan penelitian ilmiah para ilmuwan, babi memiliki kandungan tubuh yang berbeda dengan binatang lainnya.

Mengutip dari lifescience.uk menyebutkan bahwa daging babi dianggap sebagai salah satu jenis daging yang mengandung kolestrol paling banyak dan akan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah bagi kehidupan manusia.

Penelitian tersebut juga menyebutkan jumlah asam lemak dalam daging babi tidak biasa jika dibandingkan dengan jenis makanan lain, sehingga dapat meningkatkan kadar kolesterol. Kandungan lain yang berbahaya yaitu daging babi mengandung cacing pita yang bisa tumbuh dengan panjang 2–3 meter.

Pertumbuhan telur cacing pita dalam tubuh manusia dapat menyebabkan kegilaan dan histeris jika cacing berada di sekitar otak. Cacing lain yang tumbuh dalam tubuh babi yaitu trichinosis yang tak dapat dibunuh meskipun dimasak dalam suhu dan temperature yang tinggi.

Tumbuhnya cacing ini dalam tubuh manusia dapat menyebabkan kelumpuhan dan ruam kulit. Tak hanya cacing, babi juga membawa bibit penyakit seperti bakteri tuberkulosis (TBC) dan bakteri lain, virus cacar, serta parasit protozoa.

Sementara dikutip dari socialScience.net menyebutkan bahwa dalam perilakunya babi mempunyai kehidupan yang buruk. Babi terbiasa hidup dengan kotoran disekelilingnya. Mereka merasa nyaman dan seperti tidak terganggu. Sementara dari sisi kehidupan seksualnya, babi tidak mempunyai rasa cemburu kepada pasangan yang diganggunya.

Mereka merasa nyaman berbagi pasangan dalam berhubungan intim. Hal ini Nampak berbeda dengan binatang lainnya yang langsung marah begitu pasangannya ada yang mengganggu. Bahkan dalam beberapa kehidupan hewan nampak sang pejantan akan mempertahankan pasangannya hingga titik darah pengahabisan, seperti seekor ayam jantan yang rela bertarung dengan pesaingnya.

Demikian hikmah dari diharamkannya daging babi bagi seorang muslim. Tentu hikmah yang hakiki hanyalah Allah Yang Maha Tahu. Namun harus diyakini bahwa setiap yang dilarang Allah pasti akan berdampak buruk bila langgar manusia. [ ]

 

Red: admin

Editor:  iman

Ilustrasi foto: pixabay