Hidupkan 10 Hari Terakhir Ramadhan, Dewan Da’wah Kota Bekasi Adakan I’tikaf dan Kajian

0
45
foto: dok.dewan da'wah kota bekasi

PERCIKANIMAN.iD – – Dewan Da’wah Kota Bekasi adakan kegiatan i’tikaf dan kajian di 10 hari terakhir Ramadhan 1445 H. Kegiatan ini berlangsung di Masjid Al Muslimun dengan diikuti para pengurus dan Masyarakat umum dengan mengjadirkan sejumlah nara sumber untuk kajian Ramadhannya seperti tokoh-tokoh nasional diantaranya DR Syahganda Nainggolan,  KH Ahmad Sobri Lubis dan DR  H Mardani Ali Sera.

 

Berkenan pula hadir memberikan kajian Ketua Umum Dewan Da’wah Profinsi Jawa Barat Ust.KH.M Roinul Balad dengan di moderatori Ust Musafa Al Hafidz, Ahad (7/4/2024).

 

Dalam kesempatan tersebut Ust Roinul Balad menjelaskan secara terperinci tentang musuh musuh Islam dan gerakannya baik di lakukan individu maupun terorganisir, diantaranya Kristenisasi, Syiah, Ahmadiyah dan LDII.

Ustadz Roinul Balad (kanan) / foto: dok.dewan da’wah kota bekasi

Menurut KH.Roinul Balad upaya Kristenisasi dan pendangkalan akidah ini semakin hari semakin masif dan tidak mengindahkan kode etik penyiaran agama yang telah ditetapkan dan disepakati oleh negara dan pemeluknya. Misalnya soal pendirian tempat ibadah ditengah tengah masyarakat muslim sampai memacari gadis-gadis muslimah lalu melecehkan setelah itu mencampakannya ke tong sampah, kecuali bila rela dibaptis.

 

Sementara itu terkait dengan Gerakan Syiah di Indonesia menurut ustad Roin sudah dilarang karena menghinakan Ibunda Siti Aisah dan para sahabat. Dan memperbolehkan nikah mut’ah serta berpandangan ziarah ke makam Husain lebih utama dari pada berangkat ibadah haji dan umroh.

 

“Kalau Ahmadiyah dilarang karena memusuhi Islam dan kaum Muslimin. Mereka tidak shalat di belakang kaum Muslimin dan berkeyakinan bahwa kaum Muslim kekal di neraka Jahanam, mereka juga menganggap ada nabi setelah Nabi Muhamad Shalallahu alaihi wasallam, sekaligus mengaku Imam Mahdi yakni Mirza Ghulam Ahmad yang mati dalam keadaan terhina. Tambahan lagi mereka saat meninggal posisi makamnya berlawanan dengan umat Islam, “terangnya.

 

Sementara terkait ormas LDII, Ustadz Roin menjelaskan bahwa ormas ini merupakan reinkarnasi dari Islam Jamaah, butir kesesatannya adalah paham tafikri, menganggap semua orang Islam yang tidak bergabung dalam barisannya adalah orang kafir lagi sesat. Organisasi ini didirikan oleh mendiang Nur Hasan Ubaidah Lubis, dan telah berganti ganti nama dan jubah.

foto: dok.dewan da’wah kota bekasi

“Hebatnya konon menurut para mantan pengikutnya duitnya tidak punya nomor seri, mungkin dari sumbangan wajib pengikutnya dari puluhan negara,” imbuhnya.

 

Acara ini benar-benar layak  untuk diikuti dan dinikmati, meski sudah berganti hari menjelang pagi, para peserta i’ktikaf tua muda asyik menikmati. Terlihat tak jauh dari pemateri dua bocah cilik khusu mendengarkan tanpa terlihat kantuk menyerang sedikitpun sementara dari barisan emak-emak. [ Habyby]

5

Red: admin

Editor: iman