Khutbah Jumat: Langgengkan Amaliah Ramadhan

0
2619

Oleh: KH.Drs.Abdurahman Rasna,MA*

 

Khutbah Pertama:

 

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ

 

اَلْحَمْدُ ِللهِ جَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرًا مُبَارَكًا، وَفَرَضَ عَلَيْنَا الصِّيَامَ لِأَجْلِ التَّقْوٰى. أَشْهَدُ أَنْ لَاۧ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ . اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مَحَمَّدِ نِالْمُجْتَبٰى، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَهْلِ التُّقٰى وَالْوَفٰى. أَمَّا بَعْدُ

فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى. فَقَالَ اللهُ تَعَالٰى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ : أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

يَاۤأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءٰمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ.

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Di bulan Ramadhan yang penuh keutamaan ini, setelah kita bersyukur atas segala nikmat dan karunia Allah Subhanahu Wa Ta’ala,  marilah kita sampaikan ucapan shalawat dan salam kepada  junjunan kita Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam beserta keluarga, sahabat, tabiin, dan orang-orang saleh yang mengikuti jejak langkah beliau hingga hari kiamat kelak.

 

Di bulan Ramadhan yang penuh kemuliaan ini, khatib berwasiat kepada diri khatib juga kepada jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

 

Mari kita realisasikan upaya meningkatkan iman dan takwa kita dengan meluruskan niat dan memperbanyak amalan di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Melaksanakan amalan yang hukumnya wajib semaksimal mungkin. Lalu mengiringinya dengan amalan-amalan sunnah sebisa mungkin.

 

Selain itu, kami nasihatkan juga untuk berusaha semaksimal mungkin dalam menjauhi berbagai bentuk maksiat. Mumpung Allah subhanahu wata’ala masih memberi kita kesehatan jasmani dan ruhani, mari kita jauhkan karunia Allah Subhanahu Wa Ta’ala ini dari segala bentuk dosa dan maksiat.

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Banyak amalan utama yang dapat kita kerjakan selama bulan Ramadhan. Di antara sekian banyak amalan tersebut, setidaknya ada 7 amalan di bulan Ramadhan yang patut untuk kita prioritaskan untuk dikerjakan secara maksimal.

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Pertama ; Amalan di bulan Ramadhan yang perlu kita prioritaskan adalah Qiyamul Lail. Qiyamul Lail merupakan amalan di bulan Ramadhan yang memiliki keutamaan tersendiri.

 

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam al-Bukhari hadits nomor 2009, dari jalur Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

 

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

 

“Barang siapa menghidupkan malam bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan penuh harap, maka diampuni dosa yang telah lalu.”

 

Qiyamul Lail itu tidak hanya shalat tarawih. Qiyamul Lail bisa amalan apa saja yang bernilai ibadah. Imam Ibnu Abidin menjelaskan dalam kitab Hasyiyah jilid 1 halaman 460, Qiyamul Lail artinya menyibukkan diri di sebagian besar waktu malam dengan aktivitas ketaatan seperti membaca al-Quran, menyimak hadits, bertasbih, atau shalawat.

 

Jadi, amalan apa pun yang berwujud ibadah kepada Allah subhanahu wata’ala, maka itu sudah termasuk kategori Qiyamul Lail.

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Kedua : Tilawah al-Quran

 

Amalan di bulan Ramadhan yang memiliki keutamaan yang kedua adalah tilawah al-Quran. Al-Quran, apabila kita membacanya di luar bulan Ramadhan, Allah subhanahu wata’ala menjanjikan pahala yang banyak. Selain itu, al-Quran juga dapat memberi syafaat bagi pembacanya di akhirat kelak.

 

Salah seorang sahabat bernama Abu Umamah al-Bahili pernah mendengar Rasulullah Saw  bersabda,

 

اِقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ

 

“Bacalah Al-Quran, sebab kelak ia akan datang di hari kiamat sebagai pemberi syafaat kepada pembacanya.” (HR. Muslim No. 804)

 

Maka, jika pada hari biasa saja membaca al-Quran akan mendapatkan banyak pahala, tentu keutamaan membaca al-Quran di bulan Ramadhan lebih besar lagi dibanding bulan-bulan yang lain.

 

Imam al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadits. Hadits nomor 6. Suatu ketika Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma menceritakan aktivitas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selama bulan Ramadhan.

 

وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ

 

“Malaikat Jibril selalu mendatangi Nabi di setiap malam selama bulan Ramadhan. Beliau memperdengarkan bacaan al-Quran kepadanya (dan Jibril menyimak).”

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Ketiga: Sedekah Makanan

 

Amalan di bulan Ramadhan yang sering Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kerjakan adalah sedekah makanan.

 

Sahabat mulia, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma memberi kesaksian tentang sedekah di bulan Ramadhan yang dilakukan oleh Rasulullah saw sebagaimana diriwayatkan oleh imam al-Bukhari dalam kitab Shahih al-Bukhari nomor 6,

 

كَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ

 

“Rasulullah adalah orang yang paling dermawan di bulan Ramadhan, ketika itu Malaikat Jibril selalu mendatangi beliau.”

 

فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ المُرْسَلَةِ

 

“Apabila Jibril mendatanginya, beliau lebih giat lagi dalam berderma melebihi angin yang berhembus.”

 

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma telah menyifati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan sifat juud (dermawan). Dan sifat dermawan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan lebih meningkat dibanding bulan-bulan lainnya.

 

Tak sampai di situ, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma menganalogikan sifat dermawan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan angin yang berhembus (ar-Riih ar-Mursalah). Maknanya, bersegeranya Rasulullah saw dalam kedermawanan melebihi kecepatan hembusan angin.

 

Faedah utama yang dapat dipetik dari hadits di atas adalah motivasi untuk semangat berderma dan melakukan amal kebajikan di setiap waktu, dan lebih ditingkatkan lagi intensitasnya di bulan Ramadhan.

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Keempat: Umroh

Dalam kitab Shahih al-Bukhari, hadits nomor 1690, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma pernah menyampaikan peristiwa wanita Anshar yang tidak ikut berangkat Haji lantaran Kendaraan yang dimiliki hanya cukup ditumpangi oleh suami dan anaknya.

Lalu Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam memberi petunjuk kepadanya,

 

فَإِذَا كَانَ ‌رَمَضَانُ ‌اعْتَمِرِي فِيهِ، فَإِنَّ عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ حَجَّةٌ

 

“Jika datang bulan Ramadhan, laksanakanlah Umrah, karena Umrah di bulan Ramadhan bagaikan ibadah Haji.”

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Kelima: Menjauhi Ghibah, Namimah, dan Kidzbah (dusta)

 

Amalan di bulan Ramadhan lainnya yang memiliki keutamaan adalah menjauhi ghibah, namimah, dan perkataan dusta.

 

Puasa bukan hanya ibadah yang sekedar menahan untuk tidak makan dan tidak minum. Namun, puasa juga ibadah yang menahan diri dari seluruh bentuk perkataan dan perbuatan yang dilarang oleh Allah subhanahu wata’ala.

 

Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam pernah bersabda dalam sebuah hadits sebagaimana diriwayatkan oleh imam al-Bukhari, hadits nomor 1804, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,

 

‌مَنْ ‌لَمْ ‌يَدَعْ ‌قَوْلَ ‌الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ، فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

 

“Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatannya, maka Allah tidak butuh dia meninggalkan makan dan minumnya.”

 

Jabir bin Abdullah pernah menasihati, sebagaimana terdapat dalam Riwayat Ibnu Abi Syaibah, dalam kitabnya al-Mushannaf nomor 8880,

 

‌إِذَا ‌صُمْتَ ‌فَلْيَصُمْ ‌سَمْعُكَ وَبَصَرُكَ وَلِسَانُكَ عَنِ الْكَذِبِ وَالْمَآثِمِ، وَدَعْ أَذَى الْخَادِمِ وَلْيَكُنْ عَلَيْكَ وَقَارٌ وَسَكِينَةٌ يَوْمَ صِيَامِكَ، وَلَا تَجْعَلْ يَوْمَ فِطْرِكَ وَيَوْمَ صِيَامِكَ سَوَاءً

 

“Jika engkau puasa, maka puasakan pendengaran, penglihatan, dan lisanmu dan dusta dan berbagai bentuk dosa. Jangan engkau sakiti pembantumu. Tetap bersikap tenang saat sedang puasa. Jangan engkau anggap sama hari-harimu ketika tidak berpuasa dengan hari-harimu ketika sedang puasa.”

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Keenam: Giat berDo’a

 

Salah satu cara kita memanfaatkan kemuliaan bulan Ramadhan adalah dengan memperbanyak doa dan tobat.

 

Keutamaan berdoa di akhir malam lebih besar dari paruh waktu lainnya. Di bulan Ramadhan, berdoa di waktu sepuluh hari terakhir juga memiliki keutamaan tersendiri. Karena pada waktu itu terdapat lailatul qadar, malam yang keutamaannya setara dengan seribu bulan.

Imam al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dalam kitab Shahih-nya, hadits nomor 1145, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda :

 

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

 

“Rabb kita Tabaraka wata’ala setiap malam turun ke langit dunia ketika sepertiga malam, lantas Ia berkata, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku maka aku beri, siapa yang meminta ampun kepada-Ku maka Aku ampuni?’”

 

Ketujuh: I’tikaf

 

I’tikaf di sepuluh hari terakhir Ramadhan merupakan amalan di bulan Ramadhan yang keutamaannya sangat besar. Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam, teladan kita, selalu bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ibadah ini.

 

Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma memberi kesaksian, sebagaimana diriwayatkan oleh imam al-Bukhari dalam kitab shahih-nya, hadits nomor 2025, beliau menyampaikan,

 

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْتَكِفُ العَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ

 

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya melaksanakan i’tikaf di sepuluh hari terakhir Ramadhan.”

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Demikian istimewanya bulan Ramadhan ini. Oleh karena itu, sebaiknya kita manfaatkan momen  berharga ini untuk memperbanyak pundi-pundi pahala kita masing-masing. Agar kesempatan emas ini tidak terlewat begitu saja tanpa kualitas dan kontinuitas ibadah.

 

Demikian khutbah Jumat tentang tujuh amalan di bulan Ramadhan yang dapat saya sampaikan. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala meridhai amal ibadah kita, dan Allah mudahkan segala urusan kita. امين يا رب العالمين

 

بارك الله لي ولكم في القرآن الكريم ونغعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم وتقبل مني ومنكم تلاوته أنه هو السميع العليم.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

Khutbah Kedua:

 

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا طَيِّبًا كَثِيرًا مُبَارَكًا فِيهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُعِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا

اَللَّهُمَّ طَهِّرْ قُلُوْبَنَا مِنَ النِّفَاقِ، وَأَعْمَالَنَا مِنَ الرِّيَاءِ، وَأَلْسِنَتَنَا مِنَ الْكَذِبِ، وَأَعْيُنَنَا مِنَ الْخِيَانَةِ، فَإِنَّكَ تَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِيْ الصُّدُوْرُ، وَاغْفِرْ اَللَّهُمَّ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِي الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، وَنَسْأَلُكَ كَلِمَةَ الْحَقِّ فِي الْغَضَبِ وَالرِّضَا، وَنَسْأَلُكَ الْقَصْدَ فِي الْفَقْرِ وَالْغِنَى، وَنَسْأَلُكَ نَعِيْمًا لَا يُنْفَدُ، وَقُرَّةَ عَيْنٍ لَا تَنْقَطِعْ، وَنَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ

اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ شَهْرَ عِزٍّ، لِلْإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ شَهْرًا لِلنَّصْرِ وَالتَّمْكِيْنِ، لِلْإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ، فِيْ كُلِّ مَكَانٍ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ

 

*penulis adalah anggota Komisi Dakwah MUI Pusat dan anggota Bidang Dakwah PB MA serta dosen di Unma Banten

5

Red: admin

Editor: iman

908