Jelang Ramadhan, Ini Daftar 25 Merek Kurma Israel yang Diboikot

0
453
foto: amp

PERCIKANIMAN.ID –  -Aksi genosida oleh tentara Israel masih terus gencar dilakukan. Hal ini memicu reaksi keras masyarakat di berbagai penjuru dunia. Bahkan, mereka memboikot produk-produk Israel, termasuk kurma. Ada puluhan merek kurma Israel yang diboikot menjelang Ramadan.

 

Dikutip laman Palestine Campaign, ada imbauan agar masyarakat tidak membeli kurma produksi atau kemasan Israel. Masyarakat diminta selalu memeriksa label saat membeli kurma. Jika tidak ada label negara asal, bisa memeriksa situs web pengecer.

 

Israel merupakan negara kedua dengan nilai ekspor kurma terbesar di dunia, seperti dikutip dari kanal YouTube UHRC TV. Sebanyak 75% kurma Medjool diproduksi oleh Israel. Lantas, apa saja merek kurma dari Israel yang diboikot menjelang Ramadan?

 

Ciri-ciri Kurma Israel

Mengutip laman Boycott, Divestment, Sanction (BDS) Australia, kurma Israel memiliki ciri-ciri khusus pada kemasan maupun mereknya. Berikut ciri-ciri kurma Israel yang diboikot menjelang Ramadan.

 

  • Barcode (kode batang) pada kemasan kurma bertuliskan 729. Nomor tersebut merupakan nomor seri untuk negara Israel.
  • Produk kurma merek ekspor Israel seperti King Solomon, King Medjool, Medjool Plus, Jordan River, dan Bahri.
  • Produk kurma bertuliskan perusahaan ekspor Israel seperti Medjool Plus, Carmel Agrexco, Mehadrin, dan Hadiklaim.
  • Kurma tidak memiliki keterangan perusahaan produsen dan asal negara produksi yang jelas.
  • Harga kurma Israel kerap kali dijual lebih murah dibanding yang lain karena disubsidi pemerintah Israel.

Cara Mengenali Kurma Israel

Merujuk pada laman Palestine Campaign, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengenali produk kurma Israel. Berikut hal-hal yang bisa dilakukan untuk membedakan kurma Israel.

 

  • Pastikan memeriksa label saat membeli produk kurma. Hindari produk kurma yang diproduksi atau dikemas di Israel atau pemukiman Tepi Barat.
  • Jika tidak ada negara asal yang tercantum dalam produk kurma, periksa melalui situs retailer’s website.
  • Periksa label pada merek kurma Medjool karena kurma tersebut dijual di supermarket Israel atau pemukiman ilegal Israel di tanah Palestina.
  • Khusus produk Kurma Medjool, tidak semua jenis kurma diproduksi Israel. Sehingga perlu dicek lagi identitas perusahaan produsen dalam kemasan.
  • Hindari produk yang tidak memiliki keterangan perusahaan produsen dan asal negara produksi yang jelas agar tidak terjebak trik produsen Israel.
  • Hindari membeli kurma dengan label Hadiklaim karena merupakan salah satu eksportir terbesar di Israel.
  • Jangan membeli kurma yang dijual Hadiklaim dengan nama King Solomon, Jordan River, dan Jordan River Bio-Top.
  • Pastikan mengecek kotaknya dengan seksama. Jangan membeli kurma yang ada keterangan “diekspor oleh Hadiklaim”.
  • Periksa label perusahaan yang mengekspor kurma dari Israel atau pemukiman ilegal, contohnya seperti merek yang telah disebutkan di atas.
  • Hindari perusahaan Mehadrin, MTex, Edom, Carmel Agrexco, dan Arava.
  • Baca juga:
  • Kata Pengamat Ekonomi Unair Soal Gerakan Boikot Produk Pro Israel
  • Merek Kurma Israel yang Diboikot Menjelang Ramadan

Produsen Israel menghindari boikot dengan cara menanam kurma di tanah Palestina. Kemudian, mereka melabeli produk kurma tersebut dengan nama perusahaan King Solomon dan Jordan Valley.

 

Berbagai produsen kurma milik Israel ini menyamarkan identitas sebagai trik penjualan. Mereka berusaha mengelabui pembeli agar penjualan produk kurma tetap menguntungkan selama bulan Ramadan.

 

Berikut daftar merek kurma milik Israel yang masuk dalam daftar boikot seperti dikutip dari laman Within Our Lifetime.

 

  • Anna and Sarah
  • Bomaja
  • Bonbierra
  • Carmel
  • Delilah
  • Desert Diamond
  • Fancy Medjoul
  • Food to Live
  • Jordan Plains
  • Hadiklaim
  • Jordan River
  • Kalahari
  • Karsten Farms
  • King Solomon
  • Mehadrin
  • NavaFresh
  • Premium Medjoul
  • Rapunzel
  • Red Sea
  • Royal Treasure
  • Shams
  • Sincerely Nuts
  • Star Dates
  • Tamara Barhi
  • Urban Platter

Sebelumnya Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina. Fatwa ini merekomendasikan setiap Muslim semaksimal mungkin menghindari penggunaan produk perusahaan pendukung Israel.

 

“Umat Islam diimbau untuk semaksimal mungkin menghhindari transaksi dan penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel serta yang mendukung penjajahan dan zionisme,” tegas Ketua MUI Bidang Fatwa KH Asrorun Niam Sholeh di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Jumat 10 November 2023.[ ]

[ ]

 

Sumber: detik.com

5

Red: admin

Editor: iman

904