Memanfaatkan Usia Panjang  yang Berkah Dengan Kebaikan

0
746
Orangtua baca Quran ( ilustrasi foto: freepik)

Oleh: KH.Drs.Abdurahman Rasna,MA*

 

PERCIKANIMAN.ID – – Memiliki usia panjang merupakan salah satu karunia dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang patut disyukuri. Apa lagi jika ditunjang usia panjdang dengan penuh kebahagian dan kesehatan tubuh yang prima sehingga dapat beribadah dengan sempurna. Sebab, tidak semua orang mendapat “jatah” usia yang panjang.

 

Namun usia panjang pun bisa menjadi musibah, jika berlaku sebaliknya. Hidup yang penuh penderitaa, tubuh yang sakit-sakitan hingga ibadah pun jadi berantakan bahkan lalai. Dengan demikian maka usia panjang setidaknya mempunyai dua perspektif tersebut diatas.

 

Sebagai muslim tentunya kita menginginkan usia yang panjang namun penuh dengan keberkahan dan amal shaleh serta kebaikan yang banyak. Pada hakikatnya manusia memiliki fithrah (nilai dasar) yakni mencintai harta dan menyukai umur yang panjang, semakin usia bertambah kedua hal tersebut semakin bertambah disenangi.

 

Kalau panjang umur digunakan untuk berbuat amal shaleh, maka akan dapat meraih kedudukan yang tinggi di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Namun sebaliknta umur yang panjang dipenuhi dengan maksiat, amal keburukan, maka akan  menjadi orang yang paling buruk dihadapan Allah Ta’ala.

Iklan

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam dalam haditsnya dimana Imam Bukhari (5942) meriwayatkan hadits dari Anas bin Mâlik, yang bersabda

 

يَكْبَرُ ابْنُ آدَمَ وَيَكْبَرُ مَعَهُ اثْنَانِ حُبُّ الْمَالِ وَطُولُ الْعُمُرِ

 

“Anak Adam semakin tua, dan dua perkara semakin besar juga bersamanya yaitu : cinta harta dan panjang umur.”

 

Orang yang panjang umurnya, banyak kebaikannya, banyak amal shalehnya disebut manusia terbaik. Orang seperti ini pahalanya akan terus bertambah dan kedudukan derajatnya akan semakin tinggi di hadapan Allah Ta’ala.

 

Karenanya kita tak harus  menyia-nyiakan umur, setiap hari isilah waktu dengan banyak beribadah dan kebaikan. Dalam surat As-Saba (34) ayat 39 Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

 

وَمَاۤ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهٗ ۚ وَهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ

 

 “Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi Rezeki yang terbaik.”

 

Kemudian dalam haditsnya ketika ditanya tentang siapa orang yang paling baik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Yaitu orang yang panjang umurnya dan baik amalnya. Sedangkan orang yang paling buruk adalah orang yang panjang umurnya tetapi buruk amalnya” (HR Ahmad).

 

Dengan demikian panjangnya umur seseorang tidak akan bernilai sama sekali jika tidak diisi dengan amal saleh. Bahkan, boleh jadi hanya menjerumuskan ke dalam azab Allah subhanahu wata’ala. Umur panjang yang diisi dengan perbuatan baik dan amal saleh menjadi bukti kualitas hidup manusia di dunia dan meninggikan derajatnya di sisi Allah subhanahu wata’ala.

 

Semogga Allah Subhanahu wata’ala mengkaruniakan kita usia yang panjang dengan amal shaleh dan kebaikan di sepanjang harinya. Wallahu’alam bishshawab. [ ]

 

*penulis adalah anggota Komisi Dakwah MUI Pusat dan anggota Bidang Dakwah PB MA serta dosen di Banten

5

Redaksi: admin

Editor: iman

900