Terjadi Penembakan di Kantor MUI Pusat Saat Sedang Ada Rapim Bahas Ponpes Al-Zaytun

0
3566
Aparat kepolisian mengamankan seorang pria yang diduga pelaku penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/5/2023) siang. [ foto: republika]

PERCIKANIMAN.ID — Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sedang membahas kontroversi Ponpes Al-Zaytun ketika terjadi insiden penembakan di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/5/2023) siang WIB.

Berdasarkan informasi yang dikutip dari Republika.co.id, sedang ada rapat pimpinan (rapim) terkait praktik ibadah di Ponpes Al-Zaytun.

Sumber internal MUI membenarkan adanya rapat tersebut. Namun, ia memilih untuk tidak berkomentar terlebih dulu demi keamanan bersama.

Saat ini, terdapat dua pegawai MUI terluka akibat insiden tersebut. Kaca di gedung MUI juga pecah berserakan. Belum diketahui motif pelaku yang memakai baju kotak-kotak itu. Seseorang berbaju kotak-kotak yang ditengarai pelaku juga berhasil dibekuk aparat.

Sementara itu Kapolres Metro Jakarta Pusat (Jakpus) Komisaris Besar (Kombes) Komaruddin mengabarkan, pelaku penembakan di Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah tewas.

Namun, Komaruddin belum dapat memberikan penjelasan detail soal penyebab tewasnya si pelaku nekat tersebut.

Pun Kapolres belum mendapatkan laporan lengkap soal identitas pelaku penembakan yang terjadi Selasa (2/5/2023) di Jalan Proklamasi 51 Menteng, Jakpus, tersebut. “Pelakunya sudah meninggal,” kata Kombes Komaruddin dilansir dari republika.co.id, Selasa (2/5/2023).

Pun kepolisian, kata dia, belum berani menentukan motif penembakan. “Nanti kalau sudah dapat identitas pelaku, latar belakang (motif) dan sebagainya, modus, dan sebagainya, nanti kita rilis,” ujar Kombes Komaruddin. Untuk sementara, kata dia, laporan yang masuk kepadanya, pelaku penembakan hanya satu orang.

Sementara, korban ada yang mengalami perawatan akibat terkena serpihan tembakan dan pecahan kaca.

“Untuk korban yang dikabarkan baru satu yang luka-luka. Tapi, nanti saya cek dulu nanti. Infonya masih terus kita dalami,” ujar Kapolres.

Kombes Komaruddin juga mengatakan, tim kepolisian saat ini sedang melakukan pengecekan tempat kejadian perkara (TKP), dan memastikan senjata api yang dibawa pelaku saat ini dalam penguasaan kepolisian.

BACA JUGA: Waketum MUI Respon Kontroversi Cara Shalat dan Jumatan di Ponpes Al Zaytun

Penembakan yang dilakukan orang tak dikenal terjadi sekitar pukul sebelas siang di Gedung MUI, Jakpus, Selasa (2/5/2023). Belum ada informasi tentang korban jiwa dalam dari aksi nekat itu. Tetapi, peluru tembakan yang dipicu laki-laki berbaju merah kotak-kotak tersebut mengenai dan menghancurkan pintu kaca akses utama gedung MUI.

Pantulan sasaran peluru dari senjata api mengenai sejumlah pegawai dan staf setempat. Beberapa orang dikabarkan luka-luka terkena pecahan kaca. Kepolisian sampai saat ini masih mencari tahu motif dari aksi nekat tersebut.

Sebelumnya, jagat dunia maya dihebohkan dengan unggahan akun Instagram @kepanitiaanalzaytun. Dalam foto yang diunggah akun dengan bio ‘Ini adalah akun resmi Kepanitiaan Al-Zaytun, memberitakan berbagai kegiatan acara di Ma’had Al-Zyatun, Indonesia’, unggahan foto sholat Id pada Sabtu (22/4/2023) memicu kontroversi.

Pasalnya, selain shaf jamaah dibuat berjarak, juga ada jamaah perempuan di posisi paling depan di antara laki-laki. Ribuan warganet pun akhirnya heboh dengan meninggalkan komentar di unggahan tersebut.

“Kegiatan perayaan Id Al Fithri di Masjid Rahmatan Lil Alamin Al-Zaytun-Indonesia,” demikian keterangan caption tersebut dikutip Republika.co.id di Jakarta, Ahad (23/4/2023).

Adapun khutbah Idul Fitri 1444 Hijriyah disampaikan Prof Abdussalam Rasyidi (AS) Panji Gumilang. Adapun Panji Gumilang adalah pendiri Ponpes Al-Zaytun di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada 13 Agustus 1996.

Dari foto lainnya, terlihat jamaah perempuan juga ikut mendengarkan tausiyah Panji Gumilang dengan duduk di kursi posisi paling depan di antara jamaah laki-laki. Tentu saja, bercampurnya jamaah laki-laki dan perempuan dalam satu shaf menimbulkan kontroversi.

Akun @kukuh_fa****, misalnya, heran dengan para jamaah yang terkesan orang terdidik semua. “Yang gw lihat ini orang-orang berpendidikan semua kan ya? Mereka bisa kasih dalil gak, sholat kayak gitu?”

Akun @mas_di**** juga mempertanyakan posisi sholat yang bercampur. “Shaf sholat itu bukan ditentukan jabatan, sekalipun jabatanmu tinggi, tapi kamu perempuan, shaf sholatmu paling belakang,” katanya.

Tidak hanya itu, akun @zeer0_jelly**** merasa tidak paham dengan tata cara sholat di Ponpes Al-Zaytun. “Kok ibunya di barisan laki-laki sih Buk, sholat apa struktur organisasi,” ujarnya.

Foto tersebut juga mengundang perdebatan keras ketika diunggah di lini masa. Akun Twitter @tanyakanrl mengunggah foto tersebut hingga mendapat ribuan tanggapan, yang mayoritas mempertanyakan tata cara sholat di Ponpes Al-Zaytun. [ ]

5

Red: admin

Editor: iman

900