Mengawal Syawal Dengan Tawakal, Ini Yang Harus Kita Lakukan

0
1528
Silaturahmi keluarga ( ilustrasi foto: freepik)

PERCIKANIMAN.ID – – Sebagian orang merasa waktu berlalu begitu cepat. Tak terasa bulan Ramadhan telah beberapa hari meninggalkan kita semua. Terbukti hari ini ada tayakuran ketupat juga beragam acara halal bihalal yang digelar masyarakat.

Dalam kalender Hijriah, urutan setelah bulan Ramadhan adalah bulan Syawal. Secara alami, kita tidak bisa terus berada dalam bulan Ramadhan yang penuh rahmat dan ampunan Allah Ta’ala.

Oleh karena itu, kita diharapkan bisa terus meningkatkan kualitas ibadah kita di bulan-bulan setelahnya yang salah satunya adalah bulan Syawal.

Secara etimologi, arti kata syawal adalah peningkatan. Hal itu merupakan target ibadah puasa. Pasca-Ramadhan diharapkan orang-orang yang beriman meraih derajat ketakwaan, seorang Muslim yang terlahir kembali seperti kertas yang masih bersih, sehingga di bulan Syawal ini kualitas keimanannya mengalami peningkatan.

Tidak hanya kualitas ibadah, tetapi juga kualitas pribadinya, yang selama di bulan Ramadhan dilatih secara lahir batin. Semangat ibadah maghdoh (habbluminallah) yakni hubungan langsung kepada Allah ta’ala seperti shalat, puasa dan sebagainya harus terus dipertahankan bahkan meningkat.

Demikian juga dengan ibadah yang berdimensi sosial atau habbluminnas misalnya zakat, berbagi takjil, sedekah, infaq dan amaliah membantu sesama manusia juga harus meningkat setelah Ramadhan.

Makna dan semangat peningkatan amal ini dapat dilihat dari perintah puasa di bulan ini, walaupun hukumnya sunah, tetapi sangat dianjurkan (sunnah muakkad). Setelah berlebaran pada 1 Syawal, kaum Muslim dianjurkan agar berpuasa dalam bulan Syawal selama enam hari, tidak mesti berturut-turut. Sebab, puasa tersebut amat besar pahalanya. Rasulullah bersabda, _

“Barang siapa yang berpuasa Ramadan, kemudian ia ikuti dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, ia akan mendapat pahala seperti setahu penuh”. (HR Muslim).

 

Lalu, amalan apa saja yang harus meningkat di bulan Syawal? Amalan apa saja agar kita senantiasa tawakal di bulan Syawal? Bolehkah puasa sunnah Syawal padahal masih punya hutang puasa Ramadhan?

 

Untuk mendapatkan penjelasannya bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian bisa simak jawaban dari guru kita ustadz Aam Amiruddin dalam video berikut ini. Silakan simak:

Demikian penjelasannya semoga bermanfaat. Wallahu’alam bishshawab. [ ]

5

Red: admin

Editor: iman

940

Sampaikan pertanyaan Anda melalui WA: 081281818177 atau alamat email: [email protected]  atau inbox melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .