Innalillahi…Ulama Penuntun Ummat, KH Aceng Zakaria Wafat

0
505
KH.Aceng Zakaria meninggal pada Senin malam (21/11/2022) di Garut ( foto: persis.org)

PERCIKANIMAN.ID – – Kaum muslimin di Indonesia kembali berduka karena kehilangan ulama. Allah Ta’ala memanggil hamba-Nya yang sholeh, ulama besar penuntun dan pencerah ummat , KH Aceng Zakaria dalam usia 74 tahun di Garut Jawa Barat, Senin malam (21/11/2022).

 

“Kami segenap Keluarga Besar Yayasan Percikan Iman turut berbelasungkawa atas wafatnya Ulama Indonesia, Guru kita semua,”ungkap Ustadz Aam Amirudin dalam akun sosial medianya.

 

Lebih lanjut Ustadz Aam menerangkan bahwa sosol Ustadz KH. Aceng Zakaria (Ketua Majelis Penasehat PP Persis) adalah sosok Ulama yang selalu menyejukkan, Dakwahnya selalu penuh kesantunan.

 

“Beliau adalah sosok yang mengajarkan kepada kita semua untuk bisa saling memahami perbedaan pendapat, beliau adalah sosok yang mengajarkan agar kita sesama umat muslim haruslah saling menyayangi dan menguatkan satu sama lain,”imbuhnya.

 

Untuk itu ustadz Aam mengajak semua untuk memohon doa terbaik dari sahabat semua untuk Almarhum Guru kita semua

 

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ

 

“Semoga keluarga yang ditinggalkan dapat diberikan kesabaran dan ketabahan. Semoga kita semua bisa meneladani setiap kebaikan dan perjuangan beliau. Aamiin Yaa Rabbal Alaamiin,”pungkasnya.

 

Sebagaimana diketahui bahwa almarhum Kyai Aceng Zakaria pernah diamanahi sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Islam (Persis) 2015-2020 itu wafat di Rumah Sakit Intan Husada, Garut, Jawa Barat.

 

Sosok KH Aceng Zakaria adalah seorang ulama pejuang yang istiqamah sampai akhir hayatnya. Dalam Muktamar Persis  XVI pada Oktober 2022 yang lalu di Bandung, ia memutuskan untuk tidak bersedia dipilih lagi. Beliau sudah menyiapkan penerusnya, yaitu Dr. Jeje Zainuddin.

 

KH Aceng bukan saja dikenal sebagai aktivis organisasi, tetapi juga seorang ulama, pemimpin pesantren, pejuang dan sekaligus penulis produktif. Meski tidak pernah mengenyam pendidikan formal di Timur Tengah, namun Kyai Aceng memiliki penguasaan Bahasa Arab yang mumpuni. Dari 103 judul bukunya, 33 judul ditulis dalam Bahasa Arab. Beberapa diantara bukunya termasuk kategori best seller, seperti  al-Hidayah fi Masaaili Fiqhiyyah al-Muta’aridhah, al-Muyassar fi Ilmi al-Nahwi, dan al-Kaafi fi Ilmi al-Sharfi.

 

 

Beberapa jabatan yang pernah dipegang oleh KH Aceng, diantaranya pimpinan Pondok Pesantren Persis 99 Rancabango, ketua Bidang Garapan Pendidikan Pimpinan Pusat Persatuan Islam, ketua BKSPPI Kabupaten Garut, penasihat ICMI Kabupaten Garut, dan ketua STAI PERSIS Garut.

 

 

KH Aceng dimakamkan di pemakaman tanah wakaf Persis dekat Pondok Pesantren Rancabango.

 

 

Kita doakan semoga KH Aceng diterima segala amal ibadahnya, diampuni dan dimaafkan kesalahannya. Dan semoga organisasi Persis terus melahirkan kader-kadernya seperti beliau.

 

Allahummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu’anhu. [ ]

 

5

Red: admin

Editor: iman

930