Bohong Yang Dibolehkan Islam, Catat ! 3 Hal Ini Saja

0
614

PERCIKANIMAN.ID – – Berbohong merupakan sebuah perbuatan yang harus dihindari. Sebab hal tersebut bukan hanya tidak baik namun juga termasuk salah satu sifat orang munafik yang bisa mendatangkan murka Allah Ta’ala.

 

Meski demikian, ternyata ada beberapa kebohongan yang diharuskan di dalam Islam. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam mengenai hal tersebut. Sehingga pelakunya pun tidak dikenai dosa apabila melakukannya.

 

Namun hal tersebut tidak berlaku dalam segala hal, sebab hanya terdapat 3 kebohongan yang diharuskan untuk melakukannya. Bahkan hal ini menjadi wajib dalam kondisi dan situasi tertentu. Lantas apa saja 3 kebohongan yang diharuskan tersebut ? Berikut penjelasan selengkapnya.

 

Meskipun berbohong merupakan hal yang tidak baik, namun bila dalam keadaan tertentu berbohong membawa kemaslahatan syar’i yang lebih besar dari mudharatnya, maka hal tersebut menjadi diperbolehkan. Sebagaimana dalam tiga kondisi ini, yaitu

 

  1. Saat berada di medan perang

 

Dalam hal ini perang yang dimaksud adalah berjihad membela kebenaran. Saat dalam peperangan kita harus menggunakan strategi untuk mengalahkan musuh. Sehingga kita harus bisa membuat tipu muslihat agar musuh terkecoh dan dapat dikalahkan. Dengan demikian, dalam peperangan tipu daya menjadi diperbolehkan asalkan bertujuan untuk membela kebenaran agama.

 

Sebagaimana disebutkan dari Jabir bin Abdillah Ra bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Perang adalah tipu daya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

Berbohong kepada lawan atau musuh tentu dibenarkan,misalnya kita tertawan oleh musuh dan diminta untuk menunjukkan persembunyian teman atau saudara-saudara kita atau diminta menunjukan gudang senjata. Tentu kita boleh berbohong untuk keselamatan saudara-saudara kita yang tengah berperang.

 

  1. Berbohong untuk menyenangkan pasangan

 

Dalam hal ini berbohong antara suami dan istri yang dibenarkan adalah yang bertujuan untuk menambah kemesraan antar pasangan, menunjukkan rasa cinta dan kasih, sehingga tercipta kerukunan dan keharmonisan dalam rumah tangga. Selain itu dapat menyebabkan masing-masing pasangan menjadi lebih senang dan tenang saat bersama-sama. Dengan demikian terjalin keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang antara suami istri.

 

Misalnya masakan istri terlalu asin ketika  istri menanyakan apakah terlalu asin?. Suami yang bijak tentu boleh berbohong bahwa makanannya tidak terlalu asin,masih enak namun akan lebih lezat lagi jika garamnya dikurangi. Hal ini untuk menjaga perasaan istri.

 

Namun hal yang perlu diperhatikan adalah jika berbohong untuk meninggalkan kewajiban, mengambil hal istri atau suami yang tidak bertanggung jawab terhadap istrinya. Maka hal tersebut merupakan hal yang sangat dilarang dan bisa mendatangkan murka Allah Ta’ala

 

Sebagaimana disebutkann bahwa “Ulama sepakat bahwa yang dimaksud bohong antar-suami istri adalah bohong yang tidak menggugurkan kewajiban atau mengambil sesuatu yang bukan haknya.” (kitab Fathul Bari)

 

  1. Berbohong untuk mendamaikan dua orang yang sedang bertengkar

 

Apabila terdapat dua orang yang sedang bertengkar, maka kita wajib untuk mendamaikan keduanya. Sebab Islam sangat menyukai perdamaian. Sehingga jika terjadi perkelahian, dan menimbulkan perpecahan maka hal tersebut bisa mendatangkan murka Allah Ta’ala.

 

Oleh sebab itu, sebagai umat Muslim kita harus bisa mendamaikan orang yang berselisih meskipun harus berbohong. Sebagaimana dijelaskan dari Ummu Kultsum binti Uqbah Ra bahwa ia mendengar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

 

Bukanlah disebut pembohong orang yang menyelesaikan perselisihan di antara manusia dengan cara dia menyampaikan hal-hal yang baik atau dia berkata hal-hal yang baik”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

 

Misal A dan B kita tahu tengah bertengkar maka dalam kesempatan yang berbeda kita boleh berbohong kepada A dengan mengatakan bahwa B orangnya pemaaf dan ingin baikan dengan A, demikian pula hal yang sama kita sampaikan kepada B.

 

Dengan demikian meskipun apa yang disampaikan atau yang dikatakan merupakan sesuatu yang bohong dan tidak benar, namun jika diucapkan dengan tujuan agar tercipta perdamaian diantara kedua belah pihak, maka hal tersebut menjadi diperbolehkan dan diharuskan. Sehingga kedua pihak yang bertengkar bisa berdamai kembali.

 

Meski demikian buka berarti kita bisa berbohong dalam segala hal. Sebab hal tersebut hanya berlaku pada situasi dan kondisi tertentu. Sehingga jika diluar hal tersebut, maka kebohongan yang dilakukan akan dicatat sebagai sebuah dosa. Semoga bermanfaat. Wallahu’alam. [ ]

Dihimpun dari berbagai sumber

5

Red: admin

Editor: iman

834