Khutbah Jumat: Membuka Rahasia Bulan Sya’ban

0
712

 

Oleh: KH. Drs. Abdurrahman Rasna, MA.*

 

 

Khutbah Pertama

 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.

 

الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ الزّمَانَ وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَخَصَّ بَعْضُ الشُّهُوْرِ وَالأَيَّامِ وَالَليَالِي بِمَزَايَا وَفَضَائِلَ يُعَظَّمُ فِيْهَا الأَجْرُ والحَسَنَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ في أَنْحَاءِ البِلاَدِ. أمَّا بعْدُ، فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ. فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Hari jum’at adalah salah satu hari dalam seminggu, yang juga disebut sebagai sayyidul ayyam (rajanya hari), karena salah satu keunggulannya adalah kita merasa memperoleh ni’mat yang tiada terhingga sehingga dapat melaksanakan kewajiban kita beribadah jum’atan seperti yang sedang kita lakukan saat ini.

 

Karenanya kita sangat patut untuk lebih meningkatkan syukur kepada Allah SWT dengan menyampaikan sanjung pujian kita lepada-Nya, dan bershalawat untuk baginda Nabi Agung, Nabi Muhammad SAW, dan salam sejahtera untuk seluruh keluarga, para sahabat dan semua ummatnya hingga akhir zaman. Aamiin.

 

Mari kita senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan cara melaksanakan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari seluruh yang diharamkandiharamkan-Nya.

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Allah menciptakan dua belas bulan di muka bumi ini sebagai tanda dari kekuasaan-Nya. Pada setiap bulan yang diciptakannya pasti terdapat rahasia yang belum sepenuhnya kita ketahui.

 

Dimana rahasia-rahasia tersebut yang harus manusia raih sebagai salah satu bentuk bersyukur kepada-Nya. Sya’ban merupakan salah satu bulan yang telah diungkap para ulama sebagai bulan yang penuh keberkahan.

 

Sya’ban secara etimologi yaitu bulan peralihan (Iqbal Zaki:2008:502). Pengertian tersebut secara denotative bahwa Sya’ban merupakan bulan di antara rajab dan ramadhan.

 

Imam Ghazali mengartikan bahwa Sya’ban adalah jalan kegunung (penantian) dan jalan kebaikan (Imam Ghazali:2014:303).

 

Definisi-definisi tersebut memberikan isyarat bahwa ketika kita masuk bulan Sya’ban maka memerlukan niat dan persiapan ruhani dengan kesungguhan.

 

Sebagaimana Rasulullah bersabda, “Apabila bulan Sya’ban datang maka bersihkan diri kalian dari dosa-dosa kecil dan perbaikilah niat kalian pada bulan tersebut”.

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Pada bulan sya’ban juga pernah terjadi peristiwa yang penting, yaitu berpindahnya kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka’bah.

 

Sungguh Rasulullah saw menunggu kabar bahagia tersebut, hampir setiap hari, beliau menengadahkan wajahnya kelangit, dan menunggu wahyu dari Illahi Robbi.

 

Sehingga pada akhirnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala memutuskan dan memberikan karunia kepada- baginda saw melalui firman-Nya,

 

قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ – ١٤٤

 

Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah kelangit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu kearah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, tujukanlah mukamu kearahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berhadap ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah SWT sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan” [QS:Al-Baqarah/2:144]

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki menyebutkan bahwa bulan Sya’ban adalah bulan keberuntungan, pasalnya pada bulan tersebut yaitu bulan diangkatnya amal-amal hamba Allah (Muhammad al-Maliki:1995:17).

 

Telah dikisahkah di dalam hadits Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa sallam yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid.

 

Beliau berkata, Rasulullah  pernah ditanya oleh seseorang, “Wahai Rasulullah aku belum pernah melihatmu berpuasa sebulan penuh dari bulan-bulan yang ada, apakah Rasulullah berpuasa di bulan Sya’ban?”

 

Rasulullah saw menjawab, “Bulan Sya’ban itu ialah bulan yang lalainya manusia, padanya antara bulan Rajab dan Ramadhan. Pada

 

Bulan itu pula adalah bulan diangkatnya amal-amal manusia kehadapan Ilahi Rabbi. Maka aku sangat menyukai amalku diangkat, dan disitulah aku berpuasa.”

 

Hadits tersebut telah mengungkapkan bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa sallam berpuasa sebulan penuh sebagai tanda amal yang baik.

 

Imam Bukhari dan Imam Muslim mengisahkan bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa sallam tidak pernah berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Sya’ban, karena sesungguhnya ia berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya.

 

Nabi bersabda: “Lakukanlah amal baik yang tidak membebankan kalian, sesungguhnya Allah Ta’ala tidak bosan memberikan pahala sampai kalian penuh dengan pahala tersebut”.

 

Kemudian Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wa sallam juga mencintai shalawat untuknya (shalawat Nabi) sebagaimana yang telah kalian sampaikan atasnya walau sedikit.

 

Apabila seseorang bershalawat sekali maka Rasulullah akan sering menjawab salam atas shalawat tersebut.

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Imam Syahab al-Din al-Qasthalani berkata bahwa beberapa ulama mengatakan bahwa bulan Sya’ban merupakan bulan shalawat kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa sallam, hal ini seiring dengan turunnya firman Allah Swt: (Syarah al-Zarqani: jilid 6: h:328)

 

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا – ٥٦

 

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” [QS:Al-Ahzab/33:56]

 

Abu Bakar al-Qusyairi berkata “Shalawat dari Allah kepada seseorang selain Nabi SAW adalah rahmah sedangkan shalawat kepadanya yaitu memuliakan dan menambahkan pujian untuknya”.

 

Sedangkan pendapat Abu al-Aliyah, “Shalawat Allah kepada (Nabi Muhammad) berupa pujian kepadanya yang disampaikan melalui para malaikat sedangkan shalawat malaikat kepadanya (Nabi Muhammad) berupa doa (Imam Qadhi Iyad’h:2005:421).

 

Definisi-definisi shalawat di atas menggambarkan bahwa Allah dan para malaikat-Nya terus memuji Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa sallam

 

Untuk itu, kaum muslimin dianjurkan banyak bershalawat kepada Nabi Muhammad saw baik di bulan sya’ban maupun di bulan-bulan lainnya.

 

Imam Qadhi Iyadh menyatakan bahwa Shalawat kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa sallam itu wajib dengan ucapan tanpa dibatasi waktu.

 

Karena sesuai dengan perintah Allah yang bershalawat kepadanya pada QS Al-Ahzab/33:56 (Imam Qadhi Iyad’h:2005:422).

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Adapun keistimewaan di bulan Sya’ban yaitu pada malam Nisfu Sya’ban (malam ke lima belas di bulan Sya’ban).

 

Tradisi umat muslim di Indonesia menghidupkan malam tersebut. Pembacaan surat Yasin tiga kali, dan kalimah thayyibah dengan bacaan tasbih,  tahmid, takbir dan tahlil serta shalawat bergema pada malam tersebut.

 

Ada penyematan nama-nama pada malam tersebut diantaranya malam keberkahan, malam pembagian rezeki, malam dihapusnya dosa, malam diterimanya do’a, dan malam hari raya para malaikat (Muhammad al-Maliki:1995:17).

 

Nabi bersabda, “Allah memperhatikan seluruh ciptaan-Nya pada malam Nisfu Sya’ban dan ia mengampuni dosa-dosa makhluk-makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bertengkar.” (HR al-Thabrani dan Ibnu Hibban).

 

Melalui hadits nabi saw di atas adalah anjuran bagi umat muslim untuk mengisi malam Nisfu Sya’ban dengan ibadah dan beramal shalih.

 

Sebab dua perbuatan tersebut yang mengantarkan seorang muslim dekat kepada Allah. Kedekatan itulah yang menjadikan dosa-dosa seorang hamba dihapuskan dan doa-doanya diterima.

 

معاشر المسلمين رحمكم الله

 

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang tidak menyia-nyiakan bulan Sya’ban, meski di tengah kesibukan duniawi yang luar biasa.

 

Saya mengajak kepada jamaah sekalian untuk menyisihkan waktu untuk meningkatkan kedekatan (taqarrub) kita kepada Allah Ta’ala , melalui kontemplasi, dzikir, dan amal kebaikan, lebih-lebih di bulan mulia ini.

 

بارك الله لي ولكم فى القران العظيم. ونفعني واياكم بما فيه من الايات والذكر الحكيم. وتقبل مني ومنكم تلاوته انه هو السميع العليم. استغفر الله العظيم لي ولكم، فاستغفروه انه هو الغفور الرحيم.

 

Khutbah Kedua

 

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ.

وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ  وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ.

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا.

وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى عنه وحذر، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ. وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

 

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ*

 

*penulis adalah anggota Komisi Dakwah MUI Pusat dan anggota Bidang Dakwah PB MA serta dosen di Banten

5

Red: admin

Editor: iman

936