Otak Dengkul Bukan Berarti Bodoh, Begini Temuan Ahli dan Penjelasan Al Quran

0
608
"Otak dengkul" sering diungkapkan untuk menyindir orang yang dianggap bodoh ( ilustrasi foto: pixabay)

 

Oleh : Ir.H. Bambang Pranggono, MBA*

 

PERCIKANIMAN.ID – – Salah satu kelebihan manusia adalah ia diberikan kapasitas otak yang lebih besar volumenya sehingga dapat berfikir dan merancang apa yang akan diperbuatnya. Dalam Al Quran sendiri beberapa kali Allah Ta’ala memerintahkan atau mengingatkan manusia khususnya orang beriman agar menggunakan otaknya. Misalnya,

 

 

إِنَّا جَعَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

 

Kami menjadikan Al-Qur’an dalam bahasa Arab agar kamu mengerti.” (Q.S. As-Zukhruf [43]: 3)

 

 

Dalam Al-Qur’an, kata ta’qilun disebutkan sebanyak 24 kali dalam berbagai surat. Ini menunjukkan pentingnya otak. Kita sering mendengar cemoohan, “Dasar otak dengkul!” Yang dimaksud adalah bodoh karena otaknya ada di lutut, bukan di kepala sebagaimana seharusnya. Tetapi, benarkah orak dengkul itu artinya bodoh?

 

 

William Wcislo, seorang peneliti dari Institut Riset Tropika Smithsonian di Panama menemukan bahwa pada sejenis laba-laba kecil, otak serangga ini memenuhi seluruh rongga tubuh dan melebar sampai kedalam rongga kakinya.

 

 

Wcislo mengukur pusat sistem syaraf dari jenis laba-laba raksasa yang tinggal di rimba sampai laba-laba super mini seukuran kepala jarum. Wcislo pun menemukan bahwa semakin kecil ukuran seekor binatang, maka semakin besar proporsi otaknya.

 

 

Ya, semakin kecil ukuran tubuh satu organisme, maka ia semakin memerlukan otak yang besar yang dalam hal ini memungkinkan laba-laba terkecil sekali pun sanggup melakukan hal-hal kompleks seperti memintal jejaring sarang sebagaimana laba-laba besar.

 

 

Hal ini terjadi disebabkan oleh  sel-sel otak sudah tidak bisa diperkecil lagi karena di dalamnya terdapat inti yang mengandung seluruh gen. Diameter serat syaraf /axon juga tidak bisa diperkecil lagi sebab ukurannya lebih kecil akan mengganggu jalannya ion-ion yang membawa sinyal syaraf. Maka, pilihan yang ada ialah otak harus mengalir ke rongga tubuh yang lain.

 

 

Sel-sel otak menyedot banyak energi sehingga laba-laba kecil ini mengkonversi sebagian besar makannya untuk otak. Pada jenis laba-laba kecil yang dewasa, otak memenuhi 80% rongga tubuhnya dan rongga kakinya berisi 25% otak. Pada anak laba-laba, hampir seluruh tubuhnya adalah otak. Pada semut kecil yang diteliti, volume otaknya mencapai 15% dari ukuran tubuhnya.

 

 

Nampaknya, rumus ini berlaku juga pada manusia. Banyak para jenius memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan manusia biasa. Pada manusia biasa, otak hanya 2-3 % dari massa tubuhnya sehingga memang tidak perlu mengalir ke dengkul. Jadi, cemoohan otak dengkul sepertinya sudah saatnya dikoreksi. Wallahu a’lam. [ ]

 

*penulis adalah pegiat dakwah, penulis buku dan pendidik

5

Red: admin

Editor: iman

938