Menjauhi Teman Yang Suka Gosip Apakah Berdosa? Begini Penjelasannya

0
830
Gosip atau ghibah adalah dosa yang harus ditinggalkan (ilustrasi foto: pixabay)

PERCIKANIMAN.ID – – Manusia adalah makhluk sosial yang selama hidupnya pasti membutuhkan orang lain. Hikmah Allah Ta’ala menciptakan manusia berbangsa-bangsa dengan aneka ragam suku, bahasa serta karakter bahkan warna kulit adalah salah satunya untuk saling mengenal. Dalam Al Quran Allah Ta’ala jelaskan,

 

(13) يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

 

“Hai, manusia! Sesungguhnya, Kami telah menciptakanmu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya, yang pa-ling mulia di sisi Allah ialah orang paling bertakwa. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.” ( QS.Al Hujurat [49]: 13)

 

Salah satu hubungan sosial dalam kehidupan kita adalah pertemanan . Dalam Islam, teman harus diperlakukan dengan baik sesuai adab yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

 

Berteman juga merupakan hubungan yang mendatangkan pahala karena mengarah kepada ibadah,  muamalah dalam wujud ukhuwah (persaudaraan) islamiyah. Karena pada hakikatnya, berteman adalah menjaga hubungan baik dengan sesamanya atau hablum minannas.

 

Karena berteman adalah menjalin hubungan karena Allah yang berdasarkan hablum minannas atau mencintai sesama manusia, maka Allah Ta’ala memerintahkan agar setiap muslim bersikap, bergaul, dan berbicara yang kepada temannya.

 

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah contoh yang baik bagaimana menjalin hubungan yang baik dengan teman. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam selalu berkata-kata yang baik dan menjaga perasaan sahabatnya ketika berbicara. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

 

Mukmin yang paling sempurna imannya adalah mukmin yang paling baik akhlaknya (HR Abu Dâwud dan At-Tirmidz).

 

Karenanya, Ketika kita berbicara dengan teman, hendaknya gunakanlah perkataan yang baik. Berkomunikasilah dengan tutur kata yang lembut dan penuh kasih sayang.

 

Lalu bagaimana hukumnya berteman dengan yang suka ghibah atau gosip? Apakah berdosa jika kita meninggalkannya atau menjauhinya? Bagaimana cara memberi nasehat kepadanya? Bolehkah kita mendiamkan saja?

 

Untuk mendapatkan penjelasannya bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian bisa simak jawaban dari guru kita ustadz Aam Amiruddin dalam video berikut ini. Silakan simak:

Demikian penjelasannya semoga bermanfaat. Wallahu’alam bishshawab. [ ]

5

Red: admin

Editor: iman

Video: tim official

934

Sampaikan pertanyaan Anda melalui WA: 081281818177 atau alamat email: [email protected]  atau inbox melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .