Gelar Aksi Damai Bela Ulama, PPNKRI Tolak MUI Dibubarkan

0
750
Massa PPNKRI menggelar aksi damai di depan Gedung Sate Kota Bandung, Kamis ( 16/12/2021)

PERCIKANIMAN.ID – – Sejumlah perwakilan ormas Islam dan komunitas dakwah yang tergabung dalam Paguyuban Pengawal NKRI (PPNKRI) melakukan aksi damai di depan Gedung Sate Jl.Diponegoro Kota Bandung, Kamis (16/12/2021). Aksi damai yang mengusung tema Aksi Bela Negara, Agama & Ulama ini diisi dengan orasi yang disampaikan sejumlah perwakilan massa.

 

Hadir dalam kesempatan tersebut Ustadz Roni Abdul Fatah dari Ponpes Darul Iman Bandung Barat dalam orasinya menyampaikan bahwa saat ini nampak sekali kemunkaran dihadapan kita. Dimana keadilan bagi ummat Islam yang sulit ditegakkan dan narasi-narasi yang buruk terhadap perjuangan ummat Islam di negeri sendiri.

 

 

Ustadz Roni menggambarkan sosok pribadi Rasululullah shalallahu alaihi wassalam sebagai orang yang baik maka belia selalu gelisah ketika ada kemunkaran. Maka beliau tidak akan membiarkan ketidakbaikan ada disekitarnya.

 

 

“Saya yakin, siapa pun kita yang masih mempunyai nurani yang tahu negeri ini sedang tidak baik-baik saja maka ia pasti akan berusaha memperbaikinya,”ungkapnya.

 

 

Pemimpin negeri ini, sambungnya, harusnya tahu dan paham bahwa lahir dan berdirinya NKRI dulunya diperjuangkan oleh ummat Islam yang dipimpin para ulama. Menurutnya dulu para ulama mengobarkan semangat perjuangan melawan penjajah dengan seruan jihad membela tanah air.

 

 

“Maka sungguh aneh jika saat ini ada upaya fitnah kepada ulama bahkan Lembaga para ulama yakni MUI pun ingin dibubarkan,”imbuhnya.

 

 

Untuk itu ustadz Roni meminta agar narasi buruk kepada ummat Islam khususnya para ulama segera dihentikan.

 

 

Sementara itu dalam kesempatan yang sama Ketua Dewan Pembina Paguyuban Pengawal NKRI (PPNKRI), ustadz M. Roinul Balad dalam orasinya menyampaikan bahwa menuding Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai lembaga yang disusupi terorisme sungguh telah menyakiti ummat Islam.

 

 

Menurutnya narasi yang dibangun kelompok anti Islam yang memberikan stigma negatif kepada ulama yang dituduh teroris menyebabkan MUI menjadi lembaga keagamaan yang disalahkan .

 

 

“MUI sebagai wadah para ulama kita. Agama lain pun punya wadahnya. Maka ketika ada yang mau mengacak-acak bahkan mau membubarkan MUI ini harus kita bela,” ungkapnya.

 

 

Ia menambahkan salah satu tugas pokok MUI adalah mengayomi, mengarahkan dan melindungi serta mengawal ummat Islam agar tidak terbawa oleh arus pemahaman yang sesat dan menyesatkan. Ustadz Roin berpendapat jika MUI benar dibubarkan, maka lembaga agama lainnya pun akan terdampak akibatnya bahkan bisa dibubarkan juga.

 

 

“Kalau MUI dibubarkan, bisa jadi besok atau lusa lembaga agama lainnya pun akan dibubarkan. Itu yang diinginkan paham komunisme yang tidak bertuhan, ” imbuhnya.

 

 

Ia menambahkan bahwa bersumber pada sejarah beridirinya NKRI ini oleh para pendiri bangsa adalah negara yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini berarti perilaku segenap anak bangsa ini baik secara individu, masyarakat, berbangsa dan bernegara itu harus dilandasi nilai-nilai agama.

 

“Tetapi hari dapat kita rasakan dan saksikan bahwa nilai-nilai agama itu mulai pudar bahkan ada pihak yang ingin menghilangkan nilai agama khususnya kaum sekuler,” terangnya.

 

 

Kaum sekuler atau paham sekulerisme ini, sambungnya, salah satu tujuannya ingin memisahkan agama dalam berbangsa dan bernegara sehingga nilai agama tidak boleh mengatur segala aspek kehidupan baik ekonomi, masyarakat termasuk dalam menjalankan roda pemerintahan negara.

 

Massa aksi bela MUI dan ulama di kota Bandung

“Kemudian jika itu sudah berhasil maka akan muncul paham-paham berikutnya seperti pluralisme yang menganggap semua agama sama, paham liberalisme dan paham-paham yang lain yang akan menjadi pintu masuk paham komunisme yang jelas anti agama,”sambungnya.

 

 

Untuk itu, sambungnya, hari ini kita menggelar aksi membela NKRI dan menyelamatkannya dari bahaya paham komunisme tersebut sehingga NKRI yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa tetap terjaga.

 

 

Aksi damai ini diakhiri dengan pembacaan sikap antara lain:

  1. Hentikan segala bentuk kriminalisasi dan fitnah terhadap para ulama maka sebelum ada bukti yang sah dan meyakinkan yang menunjukkan keterlibatan dengan kegiatan terorisme maka hendaknya diberlakukan azas praduga tak bersalah.
  2. Meminta segera kepada pihak kepolisian dan apparat penegak hukum untuk menyampaikan secara terbuka dan transparan kepada public terkait dengan perkembangan kasus penangakapan ulama.
  3. Mengutuk keras kepada pihak-pihak yang ingin membubarkan MUI dengan memanfaatkan isu penangkapan ulama.
  4. Meminta segera kepada pemerintah dan legislatif untuk membentuk tim pengawas kerja Densus 88 agar terhindar dari penyalahgunaan wewenang dan SOP.
  5. Meminta segara kepada pemerintah dan segenap pihak agar tidak mengadu domba sesama anak bangsa untuk menjaga keutuhan NKRI.
  6. Meminta segara kepada pemerintah khususnya aparat keamanan untuk memburu dan menindak tegas teroris OPM yang sudah dengan nyata melakukan pemberontakan dan tindak kepada pemerintah dan negara. [ ]

 

Rep: iman

Editor: admin

845