Hati Hati ! Al Quran Itu Bukan Sendau Gurau, Begini Cara Memuliakannya

0
1138
Jadikan Al Quran bacaan harian ( ilustrasi foto: pixabay)

PERCIKANIMAN.ID – – Al Quran adalah wahyu Allah Ta’ala yang diturunkan kepada umat manusia khususnya orang-orang yang beriman melalui manusia mulia Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wassalam. Dalam kandungan Al Quran selain berisi perintah dan larangan (syariat) juga sebagai petunjukan manusia dan pembeda antara yang benar (haq) dan yang salah (bathil).

 

Namun bagi orang-orang kafir dan juga orang munafik menganggap Al Quran hanyalah sebuah syair yang berbahasa Arab saja. Menganggap tidak ada aturan syariat dalam Al Quran dan sendau gurau saja. Padahal jelas ditegaskan Allah Ta’ala dalam Al Quran bahwa,

 

(14) وَمَا هُوَ بِالْهَزْلِ

[Wamaa huwa bil hazl.]

“Dan Al-Qur’an itu bukanlah senda-gurau.” (QS. Aţ-Ţāriq [86]: 14)

Hal ini merupakan sebuah penegasan bahwa apa saja yang diceritakan  dalam Al-Qur’an bukan senda gurau, tapi ajaran-ajaran penting bagi  kehidupan. Oleh karena itu, kita wajib memperlakukan Al-Qur’an dengan  penuh ta’dzim (hormat), yaitu dengan cara:

  1. Mengimaninya

Maksudnya, kita wajib yakin (iman) bahwa Al-Qur’an berisi petunjuk  bagi kebahagiaan dunia akhirat.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا

Hai, orang-orang beriman! Tetaplah  beriman kepada Allah, Rasul-Nya, serta Al-Qur’an yang diturunkan kepada  Rasul-Nya dan kitab yang diturunkan sebelumnya. Siapapun yang ingkar kepada  Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan Hari  Kemudian, sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh” (Q.S. An-Nisā’ [4]:  136)

 

  1. Mempelajarinya

Setelah mengimani Al-Qur’an, langkah berikutnya adalah  mempelajarinya. Rasulullah Saw. bersabda,

 

“Sebaik-baik kamu adalah  orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya” (H.R. Bukhari).

Allah akan menurunkan rahmat kepada orang-orang yang serius  mempelajari, mendengarkan, dan merenungi Al-Qur’an.

 

(204) وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Apabila  dibacakan Al-Qur’an, dengarkanlah dan diamlah agar kamu mendapat  rahmat” (Q.S. Al-A‘rāf [7]: 204).

 

Kemudian dalam hadiitsnya Rasulullah shalallahu alaihi wassalam. bersabda,

 

Bacalah Al-Qur’an karena ia akan datang  pada hari kiamat sebagai pembela bagi orang yang mempelajari dan  menaatinya” (H.R. Muslim)

  1. Mengamalkannya

Al-Qur’an bukan sekadar diimani dan dipelajari tapi harus diamalkan  dalam kehidupan. Al-Qur’an harus menjadi peta kehidupan agar kita  Surat Aţ-Ţāriq 277  tidak tersesat dalam belantara kehidupan duniawi. Kita wajib konsisten  dan bersabar dalam melaksanakan Al-Qur’an.

 

(24) فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تُطِعْ مِنْهُمْ آثِمًا أَوْ كَفُورًا

“Maka, bersabarlah untuk  melaksanakan ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti orang berdosa  dan orang kafir di antara mereka” (Q.S. Al-Insān [76]: 24).

  1. Mendakwahkannya

Sesudah mengimani, mempelajari, dan mengamalkan Al-Qur’an, kita  pun wajib mendakwahkannya. Kita wajib menyampaikan apa yang telah  kita ketahui dan amalkan itu pada orang lain, sehingga Al-Qur’an bisa  tersosialisasi dalam kehidupan.

 

(110)…..كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ

Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang  dilahirkan untuk manusia karena kamu menyuruh berbuat yang ma‘ruf, mencegah  dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah…” (Q.S. Āli ‘Imrān [3]: 110).

 

Itulah empat hal yang wajib kita lakukan sebagai wujud aplikasi pada  ayat dan sekali-kali bukanah Al-Qur’an itu sebagai alat senda gurau. Perbanyak membacanya, mentadaburinya dan berusaha mengamalkannya.

 

Semoga hingga akhir hayat kita nanti Allah Ta’ala senantiasa meneguhkan kita dalam naungan Al Quran. Semoga kelak Al Quran yang kita hafal dan diajarkan kepada anak-anak kita menjadi syafaat kelak di hari pembalasan. Wallahu’alam bishshawab. [ ]

 

Sumber: dirangkum dari buku “ Tafsir Al Hikmah, Tafsir Kontemporer Juz ‘Amma ” karya Dr. Aam Amiruddin, M.Si

5

Red: admin

Editor: iman

830