Tafsir Basmalah dalam Surat Al-Fatihah, Ini Makna Yang Jarang Diketahui

0
634
Membaca Al Quran dan memahami isi kandungannya sangat dianjurkan ( ilustrasi foto: freepik)

PERCIKANIMAN.ID – – Bacaan atau kalimat Basmalah (بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ) adalah kalimat agung yang menjadi pembuka Al-Qur’an. Allah memulai kalam-Nya dengan menyebut kalimat ini. Apa sebenarnya makna “Basmalah”?

 

Mari kita simak tafsir Basmalah yang sering kita baca di kehidupan sehari-hari. Untuk diketahui, kalimat Basmalah merupakan bagian dari Surat Al-Fatihah. Demikian menurut Imam Syafi’i.

 

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

 

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim.

 

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang” (QS Al-Fatihah Ayat 1)

 

Allah, satu-satunya Tuhan yang patut disembah, yang memiliki sifat kesempurnaan dan tersucikan dari segala bentuk kekurangan. Allah menyebut sifat-Nya sebagai Ar-Rahmaan (الرَّحْمٰنِ) yaitu Maha Pengasih, pemilik dan sumber sifat kasih yang menganugerahkan segala karunia, baik besar maupun kecil, kepada seluruh makhluk.

 

Sedangkan Ar-Rahiim (الرَّحِيْمِ) artinya Maha Penyayang, yang tiada henti memberi kasih dan kebaikan kepada orang-orang yang beriman. Karena itu, kita diperintahkan memulai setiap pekerjaan dengan menyebut nama Allah (Basmalah). Kalimat Basmalah akan mendatangkan keberkahan, dan dengan mengingat Allah seseorang akan terhindar dari keburukan.

 

Tafsir Basmalah

Dalam Tafsir Kemenag (Kementerian Agama RI) dijelaskan, ada beberapa pendapat ulama berkenaan dengan Basmalah yang terdapat pada permulaan Surat Al-Fatihah. Di antara pendapat-pendapat itu, yang termasyhur ialah:

 

  1. Basmalah Adalah Ayat Tersendiri

Basmalah diturunkan Allah sebagai kepala masing-masing surah, dan pembatas antara satu surah dengan surah yang lain. Jadi dia bukanlah satu ayat dari Al-Fatihah atau dari surah yang lain, yang dimulai dengan Basmalah itu. Ini pendapat Imam Malik beserta ahli qiraah dan fuqaha (ahli fikih) Medinah, Basrah dan Syam, dan juga pendapat Imam Abu Hanifah dan pengikut-pengikutnya.

 

Karena itu, menurut Imam Abu Hanifah, Basmalah tidak dikeraskan membacanya dalam sholat. Bahkan Imam Malik tidak membaca Basmalah sama sekali.

 

Hadis Nabi:

Dari Anas bin Malik, dia berkata, “Saya sholat di belakang Nabi, Abu Bakar, Umar dan Utsman. Mereka memulai dengan Al-hamdulillahi Rabbil ‘Alamin, tidak menyebut Bismillahirrahmanirrahim di awal bacaan, dan tidak pula di akhirnya.” (Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)

 

  1. Basmalah Adalah Salah Satu Ayat dari Al-Fatihah

Basmalah merupakan bagian dari Surat Al-Fatihah dan pada Surat An-Naml/27: Ayat 30) yang dimulai dengan Basmalah. Ini adalah pendapat Imam Syafi’i beserta ahli qiraah Mekah dan Kufah. Karena itu menurut mereka Basmalah dibaca dengan suara keras dalam sholat (jahar). Dalil-dalil yang menunjukkan hal itu antara lain Hadis Nabi:

 

Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata, Rasulullah mengeraskan bacaan Bismillahirrahmanirrahim. (Riwayat al-Hakim dalam al-Mustadrak dan menurutnya, Hadis ini Sahih)

 

Dari Ummu Salamah, katanya Rasulullah berhenti berkali-kali dalam bacaanya Bismillahirrahmanirrahim, Al-hamdulillahi Rabbil- ‘alamin, ar-Rahmanir-rahim, Maliki Yaumid-din. (Riwayat Ahmad, Abu Daud, Ibnu Khuzaimah dan al-Hakim. Menurut ad-Daruqutni, sanad Hadis ini sahih)

 

Abu Hurairah juga sholat dan mengeraskan bacaan Basmalah. Setelah selesai sholat, dia berkata: “Saya ini adalah orang yang sholatnya paling mirip dengan Rasulullah. ” Muawiyah juga pernah sholat di Madinah tanpa mengeraskan suara Basmalah. Beliau diprotes oleh para sahabat lain yang hadir di situ. Akhirnya pada sholat berikutnya Muawiyah mengeraskan Basmalah.

 

Kalau kita perhatikan bahwa sahabat-sahabat Rasulullah telah sependapat menuliskan Basmalah pada permulaan surah dari surah Al-Qur’an, kecuali Surah at-Taubah (karena memang dari semula turunnya tidak dimulai dengan Basmalah).

 

Rasulullah melarang menuliskan sesuatu yang bukan Al-Qur’an agar tidak bercampur aduk dengan Al-Qur’an, sehingga mereka tidak menuliskan ‘Aamin” pada akhir Surat Al-Fatihah, maka Basmalah itu adalah salah satu ayat dari Al-Qur’an.

 

Dengan kata lain, bahwa “basmalah-basmalah” yang terdapat di dalam Al-Qur’an adalah ayat-ayat Al-Qur’an, lepas dari pendapat apakah satu ayat dari Al-Fatihah atau dari surah lain, yang dimulai dengan Basmalah atau tidak.

 

Sebagaimana disebutkan di atas bahwa Surat Al-Fatihah itu terdiri dari tujuh ayat. Mereka yang berpendapat bahwa Basmalah itu tidak termasuk satu ayat dari Al-Fatihah, memandang:

 

Adalah salah satu ayat, dengan demikian ayat-ayat Al-Fatihah itu tetap tujuh.

 

“Dengan nama Allah” maksudnya “Dengan nama Allah saya baca atau saya mulai”. Seakan-akan Nabi berkata, “Saya baca surah ini dengan menyebut nama Allah, bukan dengan menyebut nama saya sendiri, sebab ia wahyu dari Tuhan, bukan dari saya sendiri.”Maka Basmalah di sini mengandung arti bahwa Al-Qur’an itu wahyu dari Allah, bukan karangan Muhammad dan Muhammad itu hanyalah seorang Pesuruh Allah yang dapat perintah menyampaikan Al-Qur’an kepada manusia.

 

Makna Kata Allah

Allah adalah nama bagi Zat yang ada dengan sendirinya (wajibul-wujud). Kata “Allah” hanya dipakai oleh bangsa Arab kepada Tuhan yang sebenarnya, yang berhak disembah, yang mempunyai sifat-sifat kesempurnaan. Mereka tidak memakai kata itu untuk tuhan-tuhan atau dewa-dewa mereka yang lain.

Hikmah Membaca Basmalah

Seorang yang selalu membaca Basmalah sebelum melakukan pekerjaan yang penting, berarti ia selalu mengingat Allah pada setiap pekerjaannya. Dengan demikian ia akan melakukan pekerjaan tersebut dengan selalu memperhatikan norma-norma Allah dan tidak merugikan orang lain. Dampaknya, pekerjaan yang dilakukannya akan berbuah sebagai amalan ukhrawi.

 

Seorang Muslim diperintahkan membaca Basmalah pada waktu mengerjakan sesuatu yang baik. Yang demikian itu untuk mengingatkan bahwa sesuatu yang dikerjakan adalah karena perintah Allah, atau karena telah diizinkan-Nya. Maka karena Allah dia mengerjakan pekerjaan itu dan kepada-Nya dia meminta pertolongan agar pekerjaan terlaksana dengan baik dan berhasil.

 

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Setiap pekerjaan penting yang tidak dimulai dengan menyebut Basmalah adalah buntung (kurang berkahnya).” (Riwayat Abdul-Qadir ar-Rahawi).

 

Orang Arab sebelum datang Islam mengerjakan sesuatu dengan menyebut al-Lata dan al-‘Uzza, nama-nama berhala mereka. Sebab itu, Allah mengajarkan kepada penganut-penganut agama Islam yang telah mengesakan-Nya, agar mereka mengerjakan sesuatu dengan menyebut nama Allah. [ ]

 

Sumber: okezone.com

5

Red: admin

Editor: iman

891