Dapat Takdir Buruk ? Begini Cara Merubah Jadi Baik

0
697
Biasanya kita sulit menerima takdir yang tidak kita inginkan ( ilustrasi foto: freepik)

PERCIKANIMAN.ID – – Selain takdir yang terjadi manusia, alam semesta pun mengalami takdir sebagai sebuah keteraturan yang telah Allah Swt tetapkan. Seperti dalam Al Quran dimana Allah Swt telah berfirman:

 

(96). فَالِقُ الْإِصْبَاحِ وَجَعَلَ اللَّيْلَ سَكَنًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ حُسْبَانًا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

Allah menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat serta menjadikan matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketetapan Allah Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.” (QS. Al-An’am: 96).

 

Demikian juga dalam ayat lain:

(2). الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا

Allah-lah Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya. Allah pun menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat.” (QS. Al-Furqan: 2)

Kesimpulannya bahwa segala sesuatu yang ada di kesemestaan ini ada takdir-Nya (ukuran, takaran atau ORDE). Demikian terkait dengan takdir pada manusia, salah satuya contohnya adalah Allah menciptakan manusia ada yang laki-laki dan perempuan, ada yang punyai anak namun ada pula yang tidak bisa punya anak (mandul). Dimana dalam Al Quran secara jelas telah disebutkan:

(49). لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۚ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ

(50). أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا ۖ وَيَجْعَلُ مَنْ يَشَاءُ عَقِيمًا ۚ إِنَّهُ عَلِيمٌ قَدِيرٌ

Milik Allah kerajaan langit dan bumi. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, memberikan anak perempuan kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang dikehendaki-Nya, atau Allah menganugerahkan jenis laki-laki dan perempuan dan menjadikan mandul siapa yang dikehendaki-Nya. Allah Maha Mengetahui, Mahakuasa.”(QS. As-Syura: 49-50)

 

Begitu pula dengan takdir-takdir yang lainnya, dimana dalam Al Quran juga telah Allah Swt jelaskan dan ada  contoh nyata dalam kehidupan manusia. Kesimpulannya adalah bahwa secara biologis manusia terikat takdir karena dia merupakan bagian dari kesemestaan.

Itulah salah satu hikmah takdir masuk dalam rukun iman. Hal ini berarti bahwa iman kepada takdir merupakan bentuk keimanan akan kekuasaan Allah sebagai Pencipta, Pengurus, dan Pengatur alam semesta.

Ada dua macam takdir yang harus kita pahami untuk mengetahui hubungan takdir dengan ikhtiar, yaitu: Pertama, Takdir Mu’allaq, yaitu takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar manusia, seperti contohnya kaya dan miskin, pintar dan bodoh dan sebagainya. Pada mulanya manusia terlahir semua sama tidak berpakain, tidak membawa harta serta tidak tahu apa-apa.

Namun dalam perjalanannya manusia ada yang kerja keras dan diiringi dengan belajar maka takdirnya ia menjadi punya harta serta punya ilmu pengetahuan. Hal ini seperti yang dijelaskan Allah Swt dalam firman:

“…………Sesungguhnya, Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri…………(Q.S. Ar-Ra’d : 11)

Kedua adalah Takdir Mubram, yaitu takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat di tawar-tawar lagi. Seperti kelahiran dan kematian seseorang. Meski kelahiran dapat diprediksi soal tanggalnya misalnya, namun tepatnya tidak ada yang tahu. Demikian juga dengan kematian, maka ketika ajal telah ditentukan hari dan waktunya termasuk caranya maka tidak ada yang bisa mengubahnya.

Jangan terlalu sedih dengan takdir yang tidak diinginkan ( ilustrasi foto: pixabay)

Lalu bagaimana cara merubah takdir? Tentu saja dengan berpedoman pada Al Quran dan Sabda Rasulullah Saw maka ada beberapa cara atau langkah untuk merubah takdir, khususnya dari yang buruk kepada yang baik terkait dengan takdir Takdir Mu’allaq, yakni:

1.Jangan Menunda Pekerjaan/Amalan.

Rasulullah Saw bersabda: “Hiduplah di dunia ini seolah kamu pengembara atau penyebrang jalan”.  Ibnu Umar berkata : ‘Jika kamu berada di waktu sore, maka janganlah tangguhkan pekerjaan hingga waktu pagi, dan jika kamu berada di waktu pagi, janganlah kamu tangguhkan hingga waktu sore. Manfaatkan masa  sehatmu sebelum kamu  sakit, dan isi umurmu dengan amal  sebelum datang kematianmu.” (H.R. Muslim)

2.Berhusnudhan (Berprasangka Baik) terhadap Takdir Allah.

Sungguh menakjubkan sikap seorang mukmin itu, segala keadaan dianggapnya baik dan hal ini tidak akan terjadi kecuali bagi seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, maka itu lebih baik bagi dirinya dan apabila ditimpa penderitaan, ia bersabar, maka itu lebih baik bagi dirinya.” (H.R. Muslim)

Sedekah itu dapat mencegah atau menolak malapetaka (bala). ( ilustrasi foto: pixabay)

3.Sering Memberi tanpa Berharap Balasan.

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.” (Q.S. Al-Baqarah 2 : 261)

4.Mensyukuri segala Nikmat-Nya.

Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang tidak menyukuri (pemberian) yang sedikit, maka ia tidak akan menyukuri (pemberian) yang banyak.” (H.R. Ahmad, Baihaqi dan Abid-Dunya)

5.Mampu Bangkit dari Keterpurukan.

Kami berfirman: “Turunlah kamu semua dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati“. (Q.S. Al-Baqarah 2 : 38)

6.Berdo’alah! Tak ada yang dapat Mengubah Takdir selain Do’a.

Tiada sesuatu yang dapat menolak takdir kecuali do’a, dan tidak ada yang dapat menambah umur kecuali amal kebajikan. ….” (HR. Tirmidzi dan Hakim).

Demikian penjelasan singkatnya mudah-mudah dapat dimengerti dan memberi pemahaman. Wallahu’alam. [ ]

5

Red: admin

Editor: iman

934