Keberadaan Hantu Menurut Islam

0
651

Assalamu’alaykum, Pak Aam, saya mau tanya, bagaimana keberadaan hantu menurut konsep Islam? Apakah orang yang kesurupan itu diganggu hantu? Mohon penjelasannya (Popon via email)

 

 

Wa’alaykumsalam Wr Wb. Iya Ibu Popon, mojang bujang dan sahabat-sahabat sekalian. Begini, dalam konsep Islam, ada dua makhluk ghaib, yaitu jin dan malaikat. Kita sebagai muslim diwajibkan percaya pada hal ghaib termasuk makhluk ghaib. Orang yang bertakwa itu menurut surat Al-Baqarah ayat 3,

“(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, …”.

Nah yang ghaib itu ada tiga, pertama, peristiwa ghaib seperti kematian dan hari kiamat. Kedua, alam ghaib contohnya alam barzah atau akhirat dan yang ketiga, makhluk ghaib yaitu jin dan malaikat. Lalu jin itu terbagi menjadi dua, dalam surat Jin dikatakan,

Sungguh di antara kami ada yang saleh dan ada pula yang sebaliknya. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda” (QS. Al-Jin: 11)

Nah itulah konsep makhluk ghaib yang ada dalam Al-Qur’an, yaitu Jin dan Malaikat. Berbeda dengan jin, malaikat adalah makhluk ghaib yang memiliki karakter dan tabiat tidak pernah bermaksiat, dan selalu taat pada Allah. Sedangkan jin, sama dengan manusia, ada yang sholeh, tekun ibadah dan rajin sholat, ada juga diantara mereka yang tidak sholeh.

Sebenarnya, kita tidak akan pernah bisa melihat jin, kalau pun ada yang pernah melihat jin, itu bukan dalam bentuk aslinya. Ketika jin itu menampakkan diri maka muncul sejumlah nama seperti kuntilanak, hantu, pocong, dll. Bisa saja jin itu menampakkan bentuk seperti yang diilustrasikan sehari-hari oleh sebagian kita.

Jadi yang ingin saya garis bawahi, bahwa bentuk jin itu tidak akan pernah bisa dilihat. Itu yang harus diperhatikan. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam surat Al-A’raf ayat: 27,

“Sesungguhnya, ia dan pengikutnya dapat melihatmu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya, Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.”  (QS.Al A’raf : 27)

Imam Syafi’i pernah mengatakan, “kufur! Orang yang mengaku-ngaku pernah melihat jin,” maksudnya kufur kepada masalah ghaib, bukan kufur dalam arti murtad, dan yang dimaksudkannya lagi adalah jin dalam bentuk aslinya. Karena dalam sejumlah riwayat diungkapkan, jin itu bisa menyerupai bentuk-bentuk lain.

Pernah seorang sahabat cerita, bahwa dia punya tempat penyimpanan kurma, dan kotak tempat penyimpanan itu sering berkurang. Suatu saat ketika ia masuk ke ruangan itu, ada makhluk besar, lalu sahabat tersebut bertanya, “siapa kamu?” makhluk besar itu mengatakan, “saya jin”, sahabat bertanya lagi, “kenapa kamu ada disini?”, jin itu menjawab, “saya ingin mencicipi sedekah yang kamu berikan.” Lalu sahabat berkata, “bacaan apa yang bisa menghalangi kamu agar tidak kesini lagi?”, “baca saja ayat kursi”. Kejadian ini diceritakan pada Rasul, kata Rasul, “jin itu pembohong, tapi untuk kali ini dia jujur”, ternyata memang betul dalam riwayat yang shahih bahwa jika ada yang mengalami gangguan jin maka baca ayat kursi.

BACA JUGA: Sulit Dapat Jodoh, Apakah Benar Diganggu Jin?

Jadi para pembaca sekalian, dalam riwayat jin itu bisa menyerupakan diri dalam bentuk makhluk yang mirip manusia atau ada yang seperti binatang. Maka dalam ayat yang disampaikan sebelumnya mengisyaratkan jin itu tidak bisa dilihat oleh manusia, adapun yang pernah melihat jin, itu bukanlah bentuk aslinya. Demikian penjelasannya semoga bermanfaat.

 

Nah, bagi Anda dan mojang bujang sekalian yang ingin mengetahui pembahasan lebih detail tentang jin berikut alamny maka Anda bisa membaca buku saya yang berjudul “MENELANJANGI STRATEGI JIN“. Di dalamnya dibahas sesuai dalil dan fakta ilmiah. Wallahu’alam. []

5

Editor: iman

Ilustrasi foto: pixabay

Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email:  [email protected]  atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/

890