Apa Saja Tanda Iman yang Lemah?

0
1059

4. Tidak ada “Sense of Bellonging” Terhadap Agama

Orang yang lemah imannya tidak punya rasa memiliki bahkan tidak akan ada pengorbanan demi agamanya. Al Quran dinistakan tetap diam saja bahkan turut membela atau mendukung si penista tersebut. Berikutnya malah ragu dengan keyakinannya sendiri. Ini adalah salah satu ciri orang yang lemah imannya.

Sementara orang yang merasa memiliki agama,  akan berusaha membela dan menjaga kehormatan agamanya. Ia akan marah ketika agamanya dinistakan, Al Quran dilecehkan bahkan Allah dihinakan. Allah dan Al Quran kita bela di dunia maka kelak di akhirat Al Quran yang akan membela kita.

Sahabat Abdurrahman bin ‘Auf, adalah tipe shahabat yang memiliki “rasa memiliki”  terhadap Agama, sehingga ada ungkapan orang-orang Arab ketika itu : “Seluruh penduduk Madinah bergantung pada harta Abdurrahman bin ‘Auf . Sepertiga dipinjamkannya kepada mereka, sepertiganya lagi digunakan untuk membayar hutang-hutang mereka, dan sepertiganya lagi diberikan dan dibagi-bagikannya kepada mereka”.

5. Mengalami Degradasi Rasa Syukur dan Sabar

Manusia hidup dalam situasi fluktuatif; kadang mendapatkan kebahagiaan dan kadang merasakan keterpurukan.  Orang yang lemah iman, cenderung kurang bersyukur saat mendapatkan kebahagiaan dan mudah  putus asa dalam menghadapi keterpurukan. Sementara orang yang memiliki iman yang prima, selalu bersyukur atas segala nikmat Allah dan bershabar saat menghadapi ujian.”

Allah pun telah memberimu segala sesuatu yang kamu minta kepada-Nya. Jika menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sa¬ngat zalim dan sangat mengingkari nikmat Allah.”(Q.S.  Ibrahim : 34)

6. Lebih Mengutamakan Kehidupan Dunia

Orang yang lemah imannya memandang dunia ini sebagai tempat bersenang-senang. Mereka bekerja hanya untuk mendapat harta yang banyak dan dengan banyaknya uang atau harta tersebut mereka gunakan untuk menuruti hawa nafsunya. Mereka menganggap bahwa hidup hanya sekali di dunia itu maka sedikitpun tidak terlintas dalam hatinya untuk mencari bekal hidup di akhirat.

Seorang khalifah Umar bin Abdul Aziz berkhutbahnya, ”Sesungguhnya dunia itu bukanlah tempat menetap. Allah telah memutuskan bahwa apa yang ada di dunia akan rusak. Maka berbuat baiklah,  karena dari dunia itulah akan berpindah menuju alam yang kekal abadi  yaitu kampung akhirat. Oleh sebab itu carilah bekal. Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa kepada Allah SWT.”

Gambaran orang yang mementingkan kehidupan dunia dan hanya focus mencari serta mengumpulkan harta dapat kita simak dalam penjelasan Al Quran surat. At-Takaatsur :1-8,” Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Jangan berbuat begitu! Kelak, kamu akan mengetahui akibat perbuatanmu itu, Janganlah berbuat begitu! Kelak, kamu akan mengetahui. Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti, niscaya kamu benar-benar akan melihat Neraka Jahim, kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri, kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan yang diterima ketika di dunia”.

Semoga kita terhindar dari iman yang lemah. Wallahu’alam. [ ]

 

 

Editor: iman

Ilustrasi foto: pixabay

Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email [email protected]  atau melalui i Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/