Merasa Banyak Dosa, Bagaimana Cara Bertaubat ?

0
1130

 

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Pak Ustadz mohon pencerahan dan nasihatnya. Saya merasa hidup yang saya jalani selama ini penuh dengan maksiat dan dosa, sepertinya tiada hari terlewati tanpa dosa. Saya sadar dan ingin segera bertaubat serta membersihkan diri. Bagaimana agar taubat kita di terima Allah dan tidak terjerumus lagi?. Terima kasih ( NN by email)

 

 

 

 

Wa’alaikumsalam Wr.Wb.

Iya saudari NN dan pembaca sekalian, perlu kita sadari bahwa tidak manusia yang steril dari dosa. Mengapa?, karena manusia hidup dalam suasana tidak statis atau ajeg. Sekecil apa pun yang namanya manusia pasti mempunyai dosa. Manusia yang baik bukan berarti yang tidak pernah melakukan kesalahan tetapi manusia yang baik adalah ketika ia melakukan kesalahan ia segera sadar dan bertaubat serta berusaha untuk mengulangi kesalahannya tersebut. Ia akan senantiasa menjaga diri ajar tidak lagi terjerumus.

 

Apa yang Anda niatkan sudah baik atau sebagai modal untuk memperbaiki diri. Anda menyadari apa yang Anda lakukan itu dosa lalu menyadari dan berniat untuk bertaubat. Menurut saya, ini sudah menjadi poin tersendiri untuk menjadi lebih baik lagi dan berusaha membersihkan diri sebelum menghadap-Nya. Manusia terdiri dari unsur tanah dan ruh, sebagaimana Allah telah firmankan:

 

ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah”. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya ruh Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya“. (QS. Shaad :72)

 

Sementara dalam diri manusia ada dua sifat atau berada diantara dua kutub yakni sifat hayawaniyyah (sifat kebinatangan) dan sifat ruhiyyah (halus dan lembut). Sifat-sifat kebinatangan itu terlihat dari perilaku  yang buruk bahkan jahat pada diri manusia seperti melukai, serakah bahkan sampai membunuh. Sementara sifat ruhiyyah manusia itu lebih lembut dan penuh kasih sayang. Manusia dalam melakukan keburukan lebih berbahaya dari binatang. Mengapa?. Manusia dibekali akal, sehingga modus operandinya sistemik bahkan ada yang direncanakan segala sementara binatang dibekali instink, sehingga modus operandinya monoton (mudah diprediksi).

 

Apa itu taubat? Taubat artinya “kembali ke jalan yang benar”. Taubat muncul karena adanya Yaqdhah yaitu “kesadaran bahwa perbuatan tersebut salah, melanggar dan dimurkai Allah ”, seperti yang Anda rasakan tersebut.

Tipe-tipe Pendosa

  • Orang yang suka meremehkan dosa sehingga tidak merasa bersalah kalau melakukan dosa. Rasulullah saw bersabda :“Janganlah meremehkan dosa, karena dosa tersebut akan berkumpul dan mencelakakannya”. (HR. Thabrani dan Baihaqi)
  • Orang yang suka menunda taubat atau taubat hanya sebatas niat (QS. Al-Munafiqun 63:10-11)
  • Orang yang mau bertaubat kalau sedang susah (QS. Fushshilat 41:51)
  • Orang yang putus asa dari ampunan Allah sehingga tidak mau bertobat (QS. Azzumar 39:53)
  • Orang yang sungguh-sungguh dalam bertobat karena yakin Allah Maha Pengampun (QS. Attahrim 66:8)

 

Keutamaan Taubat

  • Dosa yang Terampuni. “Dialah Allah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan Maha Mengampuni berbagai kesalahan.” (QS. Asy-Syuura 42 : 25)
  • Masuk Surga. “Sesudah para nabi, maka datanglah suatu generasi yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsu, niscaya mereka  akan dilemparkan ke dalam kebinasaan. Kecuali orang-orang yang bertaubat di antara mereka, dan beriman serta beramal saleh maka mereka itulah orang-orang yang akan masuk ke dalam surga dan mereka tidaklah dianiaya barang sedikit pun.” (QS. Maryam 19 : 59 – 60)
  • Mendapat Rahmat. “Katakan, ‘Hai hamba-hamba-Ku yang pernah terjerumus dosa. Jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang’.” (Q.S. Az-Zumar 39 : 53)
  • Keburukan akan Diganti dengan Kabaikan. “Barang siapa melakukan dosa-dosa, niscaya akan menemui pembalasannya. Akan dilipatgandakan siksa mereka pada hari kiamat dan mereka akan kekal di dalamnya dalam keadaan terhina. Kecuali orang-orang yang bertaubat dan beriman serta beramal shaleh, maka mereka itulah orang-orang yang digantikan oleh Allah keburukan-keburukan mereka dengan berbagai kebaikan. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. 25: 68 – 70)

 

Syarat Taubat

  • Ikhlas dalam Bertaubat. “Kecuali orang-orang yang taubat dan melakukan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas mengamalkan agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.” (Q.S An Nisaa’ 4 : 146)
  • Ada Kesadaran dan Kemauan. Kesadaran: ”Orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah (sadar dengan kesalahannya), lalu memohon ampunan terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui”. (QS. Ali Imran 3 : 135). Kemauan: “Keduanya (Adam dan Hawa) berdo’a: “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi”. (Q.S. Al-A’raf 7 : 23)
  • Menyesali Kesalahan. “Penyesalan adalah suatu bentuk taubat.” (H.R. Abu Dawud dan Al-Hakim).

 

Tangga Menuju Taubat

  • Bersihkan Jiwa. “Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwanya dan sungguh rugi orang yang mengotorinya” (Q.S. Asy-Sams 91:9-10)
  • Ber-Istighfar. Pengertian istighfar: Istighfar artinya ”meminta kepada Allah agar kita ditutupi atau dihindarkan dari akibat dosa yang pernah kita lakukan”.. (Q.S. Al-Anfaal 8 : 33) Rasulullah saw bersabda :“Sesungguhnya  hati itu ada karatnya bagaikan karat pada logam, maka bersihkanlah dengan istighfar.” (H.R. Baihaqi).
  • Ganti Perbuatan Buruk dengan Perbuatan Baik. “Dirikan shalat itu pada pagi dan petang dan pada bagian dari permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan dosa perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (QS. Huud 11 : 114) “Bertakwalah di manapun engkau berada, dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya Allah akan menghapusnya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad)

 

Agar Anda tidak senantiasa tidak terjerumus lagi maka saran saya tinggalkan lingkungan lama dan bergaullah dengan orang-orang shalih serta sibukkan diri dalam suasana yang lebih baik untuk selalu mendekatkan dan ingat kepada Allah,seperti baca buku keagamaan, baca Al Quran, kalau belum bisa belajar dan aktif dipengajian sehingga hati Anda akan tenang. Wallahu’alam. [ ]

 

Editor: iman

 

Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email [email protected]  atau melalui i Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/