Al Quran dan Sains Jelaskan Rotasi Matahari

0
555

PERCIKANIMAN.ID – – Filsuf Eropa dan ilmuwan pada masa lalu percaya bahwa Bumi merupakan pusat alam semesta. Orang dahulu meyakini bahwa benda langit, termasuk matahari bergerak berputar mengelilingi Bumi (geosentris). Seperti dilansir dari lifescience konsep geosentris alam semesta ini menjadi pengetahuan yang lazim semenjak zaman Ptolemy di abad kedua sebelum masehi. Akan tetapi, pada 1512, Nicholas Copernicus mengungkap teori Heliosentris.

Teori ini menjelaskan bahwa matahari sebagai pusat sistem tata surya dengan planet-planet lain yang mengitarinya. Sementara pada 1609, ilmuwan asal Jerman, Johannes Kepler mengungkap teori Astronomia Nova. Teori Astronomia Nova menyimpulkan bahwa planet-planet tidak hanya berputar di garis edarnya yang berbentuk elips dalam mengelilingi matahari. Namun, planet ini juga berputar pada sumbunya masing-masing.

Sementara dijelaskan dari okezone yang mengutip dari buku Alquran vs Sains Modern menurut Dr. Zakir Naik’ karya Ramadhani, dkk,seperti di tidak hanya planet, matahari pun berotasi pada sumbunya. Hal ini diketahui melalui bantuan peralatan dari proyek yang menggambarkan bentuk matahari. Ditemukan bahwa bintik-bintik pada matahari memenuhi gerakan melingkarnya setiap 25 hari sekali.

Dengan demikian, matahari memerlukan waktu sekira 25 hari untuk berputar secara penuh pada porosnya. Fakta ilmiah ini sudah disebutkan dalam Alquran sekira 1.400 tahun lalu.

Dan Dialah (Allah) yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya,”  (QS.Al-Anbiya: 33)

Ini salah satu buktik mukzijat dari Al Quran dimana pada saat diturunkan akal belum mampu menjelaskan dan membuktikan namun seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ayat-ayat tersebut menjadi nyata adanya. [ ]

 

Red: admin

Editor: iman

Ilustrasi foto: pixabay