Bagaimana Cara Kita Menunjukkan Loyalitas dan Pembelaan Terhadap Islam?

0
1066

Assalamu’alaykum Wr.Wb. Pak Aam, sebagaimana yang kita tahu dan rasakan saat ini banyak fitnah yang dituduhkan kepada ummat Islam. Ada kriminalisasi ulama dan aktivis Islam dan tuduhan lainnya yang di alamatkan kepada ummat Islam seperti tindakan radikal, intoleran dan anti kebhinekaan. Bagaimana bentuk loyalitas kita selaku muslim terhadap Islam dan sesama kaum muslimin lainnya? Mohon penjelasannya. Terima kasih ( Wulan by email)

 

Wa’alaikumsalam. Iya tentu kita merasa prihatin dengan keadaan demikian namun sikap terbaik kita tentu adalah dengan meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah Swt serta berdoa agar terhinda dari segala fitnah. Namun kita juga harus bersikap proporsional sekiranya ada saudara-saudara kita yang terkena delik hukum atau melanggar hukum tentu kita serahkan kepada aparat penegak hukum untuk memprosesnya. Kita hormati proses hukum yang ada dan mengawalnya sekiranya tidak ditemukan kesalahan tapi dipaksakan untuk bersalah maka itu salah satu bentuk kedzaliman.

Terkait dengan sikap kita selaku muslim terhadap Islam atau bentuk nyata, bukti bahwa kita berislam yang bukan sekedar pengakuan lisan atau tertulis dalam identitas saja tetapi harus nampak dari perilaku kita. Ada beberapa point yang dapat kita buktikan atau tunjukkan kesetiaan kita kepada Islam termasuk pembelaan kita kepada Allah dan Rasulullah.

 

  • Tekun mempelajari Islam.

Keislaman kita tentu tidak sekedar berhenti pada pengengakuan lisan saja. Segala amal ibadah kita harus ada dasarnya. Demikian juga dalam Islam ada perintah dan larangan maka kita dituntut untuk mempelajari Islam secara baik dan benar. Seperti yang Allah perintahkan:

Allah mengeluarkanmu dari perut ibumu dalam keadaan tidak menge¬tahui apa pun. Allah memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani agar kamu bersyukur.”(QS. An-Nahl 16:78). Ayat lain dapat dibaca dalam Surat  Muhammad ayat : 19 dan Surat At-Taubah ayat 122.

 

  • Menjaga Kemurnian Tauhid.

Menjaga kemurnian akidah atau ketauhidan tetap dalam ajaran Islam yang benar dan lurus adalah mutlak. Sebab dalam perjalanan hidup ini pasti banyak godaan dan cobaan yang kalau tidak kuat iman maka dapat tergelincir dalam perkara yang dapat keislaman kita seperti musyrik bahkan murtad dan kafir. Dalam Al Qur’an telah dijelaskan:

Barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan kebajikan dan jangan mempersekutukan dengan sesuatu apa pun dalam beribadah kepada Tuhannya” (QS. Al-Kahfi 18:110). Juga dalam Al Qur’an surat Ibrahim ayat 24 dan 25.

 

  • Mengamalkan ajaran sampai akhir hayat

Selain menjaga ketauhidan sampai akhir hayat maka kita juga dituntut untuk beramal shalih sampai akhir hayat pula. Jangan beramal musiman saja misalnya giat ibadah saat Ramadhan saja atau shalat hanya Jum’atan. Ini tidak boleh, dalam Al Qur’an Allah Swt telah berfirman:

Sungguh, Kami mengetahui bahwa dadamu menjadi sesak karena ucapan mereka (orang-orang kafir), maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu orang yang bersujud (melakukan kebajikan) kepada Allah, sembahlah (ibadah) kepada Allah sampai ajal menjemputmu” ( QS.Al-Hijr : 97-99)

 

  • Berjuang membela Islam

Kalau ada orang yang menghina, melecehkan atau menistakan ajaran Islam maka kita harus membelanya seperti aksi bela Islam 411 dan 212 kemarin, itu salah satu cara berjuang kita dalam membela agama kita. Kita tuntut orang-orang yang menghina, melecehkan dan menistakan ayat-ayat Allah mendapat hukum di dunia. Soal hukuman di akhirat itu wilayah Allah, biar Allah saja yang memberikan hukumanan.

Hai, orang-orang beriman! Jika kamu menolong agama Allah, pasti Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedu­dukanmu” (QS. Muhammad 47:7) juga dalam surat Al-Baqarah ayat 218 dan surat At Taubah ayat :20

 

  • Merapat atau bergaul pada Orang Shalih

Bersabarlah kamu bersama orang yang menyeru Tuhan pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridhoan-Nya. Janganlah kedua matamu ber-paling dari mereka karena mengharap-kan kenikmatan kehidupan dunia. Janganlah kamu ikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Ka­mi. Mereka hanya menuruti hawa naf­sunya dan sudah melewati batas” (QS. Al-Kahfi 18:28)

 

  • Menjaga Kehormatan Sesama Muslim

Sesama saudara seiman kita harus saling menjaga kehormatannya dan jangan menjatuhkan kehormatannya, tidak menghina, menghujat atau memfitnah.

Sesungguhnya, orang-orang mukmin itu bersaudara. Karena itu, damai¬kanlah antara kedua saudaramu yang berselisih dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.  Hai, orang-orang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum lain karena boleh jadi mereka yang diperolok-olok lebih baik daripada yang mengolok-olok. Jangan pula perempuan-perempuan mengolok-olok perempuan lain karena boleh jadi perempuan yang diperolok-olok lebih baik daripada perempuan yang mengolok-olok. Janganlah kamu saling men¬cela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar buruk. Sejelek-jelek panggilan adalah panggilan buruk setelah beriman. Siapa pun yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang zalim. Hai, orang-orang beriman! Jauhilah banyak prasangka buruk. Sesungguhnya, prasangka buruk itu dosa. Jangan kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu menggunjing sebagian lain. Apakah kamu mau memakan daging saudaramu yang sudah mati? Tentu kamu jijik. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya, Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat 49:10-13)

 

  • Tidak Takut dengan hinaan

Dunia ini hanya sesaat dan penuh dengan sendau gurau serta tipu daya maka selama jalan kebenaran yakni jalannya para Nabi, Rasul dan orang-orang shalih maka jangan takut mendapat cercaan bahkan hinaan. Mereka menghina Islam dan kaum muslimin maka yakinlah bahwa Allah yang akan memuliakan kita.

Hai, orang-orang beriman! Siapa pun di antaramu yang murtad dari agamanya (Islam), maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, bersikap lemah lembut terhadap orang-orang beriman, tetapi  tegas terhadap orang-orang kafir, berjihad di jalan Allah, dan tidak takut pada makian orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah yang diberikan kepada orang yang dikehendaki-Nya. Allah Mahaluas pemberian-Nya, Maha Mengetahui”. (QS. Al-Maidah 5:54)

Semoga Allah Swt memberikan kekuatan pada kita agar menjadi orang-orang yang memiliki loyalitas yang tinggi pada Islam. Wallahu’alam. [ ]

 

Editor: iman

Ilustrasi foto: tribunnews

Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email [email protected]  atau melalui i Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/