PERCIKANIMAN.ID – – Dalam ajaran dan syariah Islam aktivitas doa merupakan salah satu ibadah yang agung dan amal shaleh yang utama. Bahkan ia merupakan esensi ibadah dan substansinya. Dalam sebuah hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menamainya dengan ibadah,
الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ
“Doa ialah Ibadah.” (mutafaquh alaih)
Selain itu aktivitas berdoa juga mempunyai keutamaan dala pandangan ajaran Islam. Hal ini berdasarkan beberapa firman Allah Ta’ala maupun hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam,
- Doa Adalah Ibadah Berdasarkan Firman Allah :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
“Berdo’alah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina“. (QS.Ghafir[40] : 60).
Menurut jumhur ulama bahwa yang dimaksud doa dalam ayat di atas adalah doa yang bersifat permohonan, dan ayat berikutnya ‘an ‘ibaadatiy menunjukkan bahwa berdoa lebih khusus daripada beribadah, artinya barangsiapa sombong tidak mau beribadah, maka pasti sombong tidak mau berdoa. Dengan demikian ancaman ditujukan kepada orang yang meninggalkan doa karena sombong dan barangsiapa melakukan perbuatan itu, maka dia telah kafir. Adapun orang yang tidak berdoa karena sesuatu alasan, maka tidak terkena ancaman tersebut.
Walaupun demikian memperbanyak doa tetap lebih baik daripada meninggalkannya sebab dalil-dalil yang menganjurkan berdoa cukup banyak.
- Doa Adalah Ibadah Yang Paling Mulia Di Sisi Allah,
Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لَيْسَ شَىْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ تَعَالَى مِنَ الدُّعَاءِ
“Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah daripada doa“. [Sunan At-Timidzi, bab Do’a 12/263, Sunan Ibnu Majah, bab Do’a 2/341 No. 3874.
- Allah Murka Terhadap Orang-Orang Yang Meninggalkan Doa,
Hal ini berdasarkan hadits bahwa Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
مَنْ لَمْ يَسْأَلْ الله غَضَبَ اللهُ عَلَيْهِ
“Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, maka Allah akan memurkainya“. [Sunan At-Tirmidzi, bab Do’a 12/267-268].
- Doa Mampu Menolak Takdir Allah,
Hal ini berdasarkan hadits dari Salman Al-Farisi Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الْدُعَاءُ
“Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali doa“. [Sunan At-Tirmidzi, bab Qadar 8/305-306]
Menurut para ulama bahwa yang dimaksud adalah, takdir yang tergantung pada doa dan berdoa bisa menjadi sebab tertolaknya takdir karena takdir tidak bertolak belakang dengan masalah sebab akibat, boleh jadi terjadinya sesuatu menjadi penyebab terjadi atau tidaknya sesuatu yang lain termasuk takdir.
Suatu contoh berdoa agar terhindar dari musibah, keduanya adalah takdir Allah Ta’ala. Boleh jadi seseorang ditakdirkan tidak berdoa sehingga terkena musibah dan seandainya dia berdoa, mungkin tidak terkena musibah, sehingga doa ibarat tameng dan musibah laksana panah.
Tentunya masih banyak keutamaan doa yang lainnya dan hendaknya kita berdoa disetiap akan mengerjakan sesuatu maupun setelah mengerjakan sesuatu sebagai salah satu bentuk tawakal dan rasa syukur kepada Allah Ta’ala.
Lalu adakah doa khusus agar dimudahkan dalam menjual tanah? Perlukah meminta doa kepada orang yang dianggap sholeh misalnya kepada ustadz, kyai atau penghafal Quran?
Untuk mendapatkan penjelasannya bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian bisa simak jawaban dari guru kita ustadz Aam Amiruddin dalam video berikut ini. Silakan simak:
Demikian penjelasannya semoga bermanfaat. Wallahu’alam bishshawab. [ ]
5
Red: admin
Editor: iman
Video: tim official
834
Sampaikan pertanyaan Anda melalui WA: 081281818177 atau alamat email: [email protected] atau inbox melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .