Pasca Gempa Cianjur Sejumlah Bangunan Rusak Berat dan Puluhan Meninggal Dunia

0
692
Sebuah bangunan rusak parah usai gempa di Cianjur, Senin (21/11/2022) foto: bnpb

PERCIKANIMAN.ID – –  Gempa bumi dengan magnitude (M)5,6 dirasakan warga Jakarta dan sekitarnya. Pusat gempa berada di darat 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Fenomena ini terjadi pada Senin (21/11/2022), pukul 13.21 WIB. puluhan korban meninggal dunia dan ratusan rumah rusak pascakejadian tersebut.

 

Sejauh ini Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mendapatkan sejumlah informasi dari beberapa daerah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur melaporkan, selain adanya korban meninggal dunia, empat warganya mengalami luka-luka. Tim Reaksi Cepat BPBD setempat masih melakukan pendataan di wilayah. Data sementara per pukul 14.11 WIB, rumah rusak berat sebanyak 7 unit.

 

Di samping bangunan rumah, Pusdalops mendapatkan laporan pondok pesantren rusak berat 1 unit dan RSUD Cianjur rusak sedang 1. Kerusakan fasilitas publik yang masih diidentifikasi tingkat kerusakan, antara lain gedung pemerintah 2 unit, fasilitas Pendidikan 3, tempat ibadah 1.

 

Warga di Cianjur merasakan guncangan cukup kuat selama 10 – 15 detik.  Selain wilayah Cianjur, BPBD Kabupaten Bogor melaporkan dua rumah warga rusak. Guncangan gempa di wilayah ini dirasakan sedang 5 – 7 detik.

 

BPBD Kota Sukabumi menginformasikan warganya merasakan guncangan cukup kuat selama 7 – 10 detik. Tampak masyarakat panik hingga keluar rumah. Saat ini pihak BPBD masih melakukan pemantauan di daerahnya. Sedangkan di wilayah Kabupaten Sukabumi, BPBD setempat juga menyampaikan adanya guncangan kuat selama 5-7 detik. Sebagian warga pun panik.

 

Demikian juga untuk wilayah Kabupaten Bandung yang warganya merasakan guncangan sedang selama 5 – 7 detik.

 

Pusdalops BNPB juga mendapatkan laporan lain adanya warga yang merasakan guncangan, seperti di DKI Jakarta, Kota Bekasi, Kota Bogor dan Kabupaten Garut. Warga di sejumlah wilayah tersebut merasakan guncangan gempa dengan intensitas lemah hingga kuat.

 

BPBD yang wilayahnya merasakan gempa telah melakukan pemantauan dampak gempa.

 

Sementara itu, pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau modified Mercalli intensity, wilayah Cianjur V-VI MMI, Garut dan Sukabumi IV – V MMI, Cimahi, Lembang, Kota Bandung Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah III MMI, Rancaekek, Tangerang Selatan, DKI Jakarta dan Depok II – III MMI.

 

Berdasarkan kajian inaRISK, sebanyak 32 kecamatan di Kabupaten Cianjur memiliki potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi.

 

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bahaya gempa bumi. Warga di wilayah terdampak gempa dapat melakukan pengecekan struktur bangunan apabila ingin memasuki rumahnya kembali. Pastikan tidak ada kerusakan struktur seperti kerusakan tiang rumah, kuda-kuda atap, dan kerusakan struktur lainnya. Di samping itu, tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dengan terus mengikuti pemutakhiran data dari instansi berwenang.

 

Menurut laporan terkini setidaknya 46 orang meninggal dunia dan sedikitnya 700 orang terluka akibat gempa bumi berkekuatan 5,6 di Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022), kata Bupati Cianjur, Herman Suherman.

 

Hal itu disampaikan Herman Suherman dalam wawancara dengan KompasTV, Senin, sekitar pukul 16.00 WIB.

 

Korban meninggal tersebut dilaporkan di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Cilaku, Cianjur, dan Cugenang dan diprediksi masih akan bertambah, kata Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

 

Sebelumnya, dalam jumpa pers sekitar pukul 15.00 WIB, BNPB menyebut korban meninggal 14 orang.

 

“Informasi ini akan berkembang terus karena pendataan korban akibat gempa tidak bisa dilaksanakan cepat karena korban akan terus bertambah,” kata Kepala BNPB Suharyanto melalui konferensi pers virtual.

 

Sejumlah bangunan juga rusak, mulai dari rumah, pondok pesantren, gedung pemerintahan, sekolah, hingga RSUD Cianjur.

 

BNPB menyatakan akan segera mengaktifkan posko penanganan bencana dan membawa logistik untuk para pengungsi.

 

“Kalau kita lihat kerusakannya cukup masif, berdasarkan pengalaman gempa sebelumnya, dapat kami perkirakan masyarakat yang harus mengungsi cukup banyak sehingga kami akan siapkan logistik seperlunya, tenda-tenda, dan untuk aktifkan posko kami akan dorong anggaran dana siap pakai,” jelas Suharyanto.

 

Sementara itu Ustadz Aam Amirudin selaku pembina percikan iman pun mengajak semua elemen masyarakat untuk saling mendoakan dan membantu baik materi maupun non materi.

“Mari kita do’akan sahabat kita di Cianjur yang terkena dampak dari gempa bumi, Mohonkan agar saudara kita tetap diberikan kekuatan, kesabaran serta ketabahan dalam ujian yang menimpanya,”ajaknya seperti dikutip dari ig ustadz Aam

 

Tak lupa Ustadz Aam pun berdoa semoga Allah melindungi sahabat kita di Cianjur, semoga Allah juga memudahkan kita yang hari ini masih diberikan keselamatan untuk bisa membantu mereka semua yang sedang diuji.

 

Untuk itu bagi pembaca dan masyarakat yang ingin membantu korban gempa di Cianjur bisa menyalurkan melalui Transfer :

 

No Rek BSI : 7001 022 727 / An Yayasan Percikan Iman

Konfirmasi donasi : 0852 2118 4803

[ ]

Sumber: bnpb,kompas.com,bbcindonesia.com

5

Red: admin

Editor: iman

902