Alergi Anak Bisa Pengaruhi Perkembangan Psikologisnya, Pahami Ini Bunda

0
542
Ayah Bunda perlu mengetahui tanda alergi pada anak ( ilustrasi foto: pixabay )

PERCIKANIMAN.ID – – Alergi sering terjadi pada Si Kecil. Contohnya alergi pada kulit yang dapat disebabkan dari berbagai hal, contoh pemicu alergi adalah seperti makanan. Dilansir dari Food Allergy Research & Education, jenis alergi makanan yang paling umum adalah susu, telur, kacang, kedelai, gandum, ikan, dan seafood.

 

Sedangkan penyebab alergi pada Si Kecil lainnya adalah hewan peliharaan, debu, tungau, detergen, sabun, dan sampo. Ketika sistem kekebalan tubuh melepaskan histamin kimia sebagai respons terhadap adanya alergen, juga bisa menimbulkan alergi kulit.

 

Ketika hal ini terjadi, akan menyebabkan reaksi peradangan dan dapat memperburuk eksim, gatal-gatal, dan ruam lainnya.

 

Penyebab dan Gejala Alergi pada Si Kecil

 

Alergi pada Si Kecil sangat umum terjadi, Moms. Gejala yang dialami bisa berupa diare, muncul gatal dan ruam kulit, hidung berair, kesulitan bernapas dan banyak lagi.

 

“Anak-anak, terutama yang memiliki riwayat kulit sensitif, eksim, asma, atau alergi, memiliki kulit yang sangat sensitif dan mudah iritasi,” kata Robert Sidbury, kepala divisi dermatologi pediatrik di Rumah Sakit Anak Seattle

 

Mengutip Official Journal of The American Academy of Pediatrics, hampir sekitar 6 juta anak memiliki alergi terhadap makanan. Jenis alergi ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada perempuan.

 

Alergi pada Si Kecil bisa terjadi terhadap makanan apa pun dan dapat bereaksi terhadap lebih dari satu. Mengutip Kids Health, beberapa jenis makanan yang menjadi penyebab alergi pada Si Kecil, antara lain:

 

  • Susu sapi
  • Telur
  • Ikan
  • Kacang-kacangan (seperti almond, kacang mete, dan kacang kenari)
  • Kerang (seperti kepiting, lobster, dan udang)
  • Kedelai
  • Gandum
  • Tidak ada obat untuk mengobati alergi makanan.

 

Tetapi studi baru dalam Harvard Health Publishing, telah menemukan bahwa dalam kasus alergi kacang, mungkin bisa mencegah alergi yang berkembang dengan memperkenalkan mereka pada alergen tersebut sedini mungkin sejak usia 4 hingga 6 bulan.

 

Penelitian dalam HealthLink BC, telah menunjukkan bahwa pengenalan beberapa alergen bersama-sama seperti kacang-kacangan, telur, dan ikan, dapat membantu sistem kekebalan tubuh melawan perkembangan alergi.

 

Pengaruh Psikologis Akibat Alergi

 

Nyatanya, kepribadian dan psikologis memainkan peran penting dalam alergi pada anak. Mengutip penelitian dalam Frontiers in Psychology, alergi pada Si Kecil memengaruhi cara kita mengatur strategi untuk mengelola alergi makanan dan meningkatkan kualitas lebih baik.

 

Selain itu hidup di masa pandemi Covid-19 membuat psikologis anak semakin terganggu, ditambah beban riwayat alergi. Para ahli berpikir bahwa lebih banyak perhatian perlu diberikan pada kesehatan mental akibat alergi pada anak.

 

“Dampak psikologis dari alergi makanan membuat kita memikirkan dan mengkhawatirkannya dan menjadi cemas, terkadang lebih serius daripada alergi makanan itu sendiri,” Kata Charles Feng, seorang ahli alergi di Palo Alto Medical Foundation di Mountain View, California.

 

Selain itu dampak alergi pada Si Kecil juga memengaruhi kualitas tidur anak. Anak mudah terbangun di malam hari serta menangis karena rasa gatal membuat ia di pagi hari tak cukup energi untuk bergerak. Psikologis anak cukup berdampak dan peran orang tua sangat dimainkan pada hal ini.

 

Tak hanya pada psikologis buah hati, orang tua turut merasakan efeknya secara langsung. Orang tua jadi lebih peka dan perhatian dalam memilih makanan yang memicu alergi pada Si Kecil.

 

Menjaga lingkungan tetap bersih juga menjadi bagian dalam mencegah alergi pada Si Kecil agar tidak kambuh kembali.

 

“Bagaimanapun, bahwa kecemasan orang tua dapat diturunkan kepada anak-anak mereka” kata Jea-Hyoun Kim, psikiater di Valley Homeless Healthcare Program di San Jose, California.

 

 

Mengatasi Alergi pada Si Kecil

3 Jenis Alergi Kulit pada Bayi yang Umum Terjadi.jpg

 

Namun, jika alergi pada Si Kecil didiagnosis alergi makanan, ia harus menjauhi makanan yang menimbulkan alergi tersebut, bahkan dalam jumlah kecil sekalipun. Pastikan untuk memeriksa semua label makanan untuk bahan-bahan tersembunyi, seperti minyak kacang, dan berhati-hatilah saat memesan makanan di restoran.

 

Tidak ada bukti bahwa menjauhi makanan tertentu selama menyusui dapat menjaga alergi pada anak. Dan anak-anak dengan alergi makanan 2 hingga 4 kali lebih mungkin menderita asma dan alergi lainnya.

 

Lalu bagaimana cara mengatasi alergi pada Si Kecil yang timbul di kulit? Berikut penjelasannya.

 

  1. Lembapkan Kulit Si Kecil Setelah Mandi

Biarkan air mandi mengering atau dengan lembut keringkan kulit Si Kecil dengan handuk. Kemudian gunakan salep atau krim, dan jangan takut untuk mengoleskannya. Dilansir dari National Health Service, salep lebih efektif daripada krim, dan krim lebih efektif daripada losion.

 

  1. Mandi Air Hangat

Ingat air hangat ya Moms, bukan air panas. Selain itu, hindari juga mandi busa, karena busa mengandung deterjen yang bisa merusak kulitnya. Mandinya tidak perlu terlalu lama, sekitar 3-5 menit saja. Jika anak berendam terlalu lama, akan membuat kulit menjadi semakin kering.

 

  1. Menghindari Alergen

Sabun, deterjen, dan losion beraroma sering menimbulkan iritasi dan alergi pada Si Kecil. Jadi mungkin yang terbaik adalah Moms harus menghindari menggunakan pembersih kimia dan memilih produk hypoallergenic.

 

Beberapa anak bisa mengatasi alergi makanan, tetapi bagi orang lain, alergi bisa berlangsung seumur hidup. Tetapi ibu yang sedang menyusui sebaiknya tidak terlalu khawatir dengan makan yang dikonsumsi.

 

  1. Membuat Lingkungan Higeinis

 

Jika buah hati Moms berisiko tinggi terserang alergi atau asma, mengurangi paparan alergen sejak dini pada tungau debu dapat membantu mencegah masalah alergi di masa depan. Tetapi sekarang ada beberapa bukti dalam Journals PLOS One, bahwa paparan awal terhadap hewan dapat membantu mengurangi risiko alergi pada bulu hewan peliharaan.

 

Untuk membantu mengurangi paparan tungau debu, gunakan alas yang “tahan air” dan pastikan untuk mencuci alas dengan air panas.

 

  1. Memperkenalkan Makanan Baru

Alergi pada Si Kecil, kadang-kadang merupakan kondisi berkepanjangan yang harus dikelola daripada disembuhkan, meskipun banyak gejala alergi membaik atau hilang seiring bertambahnya usia. Kunci untuk mengobati alergi makanan adalah dengan memperkenalkan makanan baru secara perlahan dan mandiri.

 

Misalnya, minggu pertama memberi anak makan telur, jangan mencoba makanan baru lainnya sampai Bunda melihat bagaimana mereka bereaksi. Jika tidak ada tanda-tanda alergi pada bayi terhadap makanan atau intoleransi, maka perkenalkan makanan baru lainnya.

 

Bunda juga bisa mencoba memberikan susu pertumbuhan khusus untuk mengatasi alergi pada Si Kecil. Mengutip studi yang dilakukan Cochrane Library, susu dengan kandungan protein terhidrolisis parsial menjadi salah satu alternatif untuk alergi pada Si Kecil. [ ]

Sumber: orami.co.id

5

Red: admin

Editor: iman

902