• HOME
  • AKTUAL
  • TANYA USTADZ
    • AKHLAK
    • AQIDAH
    • IBADAH
    • MUAMALAH
  • KELUARGA
    • AN-NISA
    • KEUANGAN
    • PARENTING
  • KHAZANAH QURAN
  • VIDEO
Masuk
SELAMAT DATANG!Masuk ke akun Anda
Lupa kata sandi Anda?
Pemulihan password
Memulihkan kata sandi anda
Cari
26.8 C
Bandung
Senin, Januari 18, 2021
Masuk
Selamat Datang! Masuk ke akun Anda
Lupa Password? Dapatkan Bantuan
Pemulihan password
Memulihkan kata sandi anda
Sebuah kata sandi akan dikirimkan ke email Anda.
Percikan Iman Online
  • HOME
  • AKTUAL
  • TANYA USTADZ
    • SemuaAKHLAKAQIDAHIBADAHMUAMALAH

      Shalat Sunat Ketika Tertimpa Musibah Yang Sangat Besar, Apakah Dicontohkan Rasul…

      Bukti Kita Cinta Pada Al-Quran, Ini Indikasinya

      Shalat Sunnah Setelah Dzuhur, 2 atau 4 Rakaat ?

      Alasan Orang Berbohong, Ini Yang Harus Diwaspadai

  • KELUARGA
    • SemuaAN-NISAKEUANGANPARENTING

      Mengawal Anak Menjuju Masa Dewasa

      Di antara hikmah paling baik dalam peristiwa Isra Mi’raj adalah menerima dengan iman. (Foto: Pixabay)

      Kisah Umar dan Istri Yang Cerewet: 5 Pelajaran Yang Dapat Dipetik

      Membersamai buah hati dengan kualitas waktu (foto: pixabay)

      Makna Kehadiran Anak Dalam Keluarga

      ibuanak

      Tips Membuat Otak Anak Jadi Lebih Cerdas, Perhatikan 7 Hal Ini

  • KHAZANAH QURAN
  • VIDEO
Beranda TANYA USTADZ Belajar Islam, Haruskah Mempunyai Guru Khusus?

Belajar Islam, Haruskah Mempunyai Guru Khusus?

Penulis
Iman Djojonegoro
-
Januari 8, 2018
0
156
Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp
    dai ceramah mimbar
    Menag Fachrul Razi akan mulai sertifikasi 8.200 penceramah (ilustrasi foto: kiblat)

    Assalamu’alaykum. Pak Aam, paman saya mengatakan bahwa kita harus memiliki ustadz khusus yang dapat mempertanggungjawabkan  atau menyelamatkan kita di akhirat. Menurutnya, ustadz itu pun harus tahu bahwa kita menjadi muridnya. Apakah pendapat paman saya itu benar? Sampai saat ini saya tidak punya ustadz khusus dan saya belajar dari banyak ustadz. Mohon penjelasannya. ( Mar via email) 

     

    iklan

     

    Wa’alaykumsalam Wr Wb. Iya Ibu Mar, mojang bujang dan sahabat-sahabat sekalian. Jadi begini, perlu kita pahami dan yakini bahwa dalam Islam ajaran semua manusia, secara individual akan mempertanggung jawabkan seluruh perbuatan sendiri-sendiri kelak di hadapan Allah Swt. Hal ini sebagaimana ditegaskan Allah Swt dalam firman-Nya,

     

    “Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri.” (Q.S Maryam [19]: 95)

    Merujuk pada ayat di atas, jelaslah bahwa kalau ada yang mengatakan bahwa guru, ustadz, atau kyai akan mempertanggungjawabkan murid-muridnya di akhirat, maka hal tersebut bertentangan syariat Islam. Pada dasarnya, posisi guru, ustadz, kyai, atau pembimbing spiritual hanyalah menyampaikan ajaran-ajaran Islam. Sedangkan pengamalan dan pertanggungjawaban di akhirat, tentu saja oleh masing-masing individu. Bisa saja orang yang mendengar (murid) lebih taat dan shaleh dari yang menyampaikan (ustadz). Bisa saja Anda yang bertanya jauh lebih shaleh dari pada guru yang menyampaikan tausyiah kepada Anda.

    Nah, realitas di masyarakat menunjukkan masih adanya pengkultusan guru, ustdaz, atau kyai secara berlebihan, sampai bekas minumnya pun diburu oleh para santri untuk mendapat keberkah, rambut gurunya dijadikan jimat, bahkan di daerah tetentu masih ada yang memperlakukan ustadz atau kyai itu seperti malaikat. Jelas ini merupakan perbuatan haram karena masuk dalam katagorinya pengkultusan yang merupakan bagian dari kemusyrikan.

    Guru, ustadz, kyai, dan dai adalah manusia biasa yang yang mungkin saja berbuat salah, keliru, dan bahkan berbuat dosa. Mereka bukanlah malaikat. Jadi tidak benar kalau kyai atau ustadz akan mempertanggung jawabkan amalan-amalan muridnya di akhirat. Seperti murid-muridnya, mereka juga akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat.  Seorang yang menyampaikan kebenaran akan dimintai pertanggungjawaban mengenai seberapa benar yang disampaikannya dan bukan mempertangungjawabkan amala murid-muridnya.

    BACA JUGA: Belajar Ilmu Laduni Menurat Islam 

    Dengan demikian, Anda tidak perlu kahwatir kalau tidak mempunya guru khusus. Menurut hemat saya, justru hal itu lebih bagus karena Anda dapat belajar dari banyak narasumber sehingga bisa melakukan studi komparatif (perbandingan) karena setiap penceramah, ustadz, atau dai pasti memiliki kekurangan dan ada kelebihannya masing-masing. Saya pribadi menyarankan agar belajar agama jangan hanya pada satu guru, ustadz, atau kyai. Akan lebih baik bila kita belajar dari banyak narasumber supaya wawasan kita lebih luas dan ilmu kita lebih variatif. Demikian penjelasannya semoga bermanfaat. Wallahu ‘alam. [ ]

    5

    Editor: iman

    Ilustrasi foto: pixabay

    959

    Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email:  [email protected]  atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/

    Facebook
    Twitter
    Pinterest
    WhatsApp
      Artikel SebelumnyaCara Mengatasi Konflik Mertua Dan Menantu
      Artkel SelanjutnyaKomnas Perlindungan Anak Ingatkan Masyarakat Kejahatan Pedofilia
      Iman Djojonegoro

      ARTIKEL TERKAITDARI PENULIS

      Shalat Sunat Ketika Tertimpa Musibah Yang Sangat Besar, Apakah Dicontohkan Rasul ?

      Bukti Kita Cinta Pada Al-Quran, Ini Indikasinya

      Shalat Sunnah Setelah Dzuhur, 2 atau 4 Rakaat ?

      SOSIAL MEDIA

      8,700FansSuka
      4,272PengikutMengikuti
      8,100PengikutMengikuti
      6,530PelangganBerlangganan
      @percikaniman_id
      4.495 Pengikut
      Mengikuti

      Komentar

      • Berita Aktual Islam Terpercaya pada Pentingnya Persiapan Psikologis Sebelum Menikah
      • avrilia pada 5 Larangan Bagi Wanita Saat Menjalani Masa Iddah
      • bayu haribasuki pada Menganalisa Karakter Diri Berdasarkan Juz, Apakah Dicontohkan Nabi?
      • Dani pada Ingin Bertaubat yang Sebenar-benarnya? Lakukan 4 Langkah Ini
      • pakar makalah pada Aneka Hidangan Daging Kambing Di Hari Idul Adha

      PILIHAN EDITOR

      Mengawal Anak Menjuju Masa Dewasa

      Januari 17, 2021

      Efek Samping Vaksin COVID-19 Sinovac Ringan hingga Berat, Ini Yang Ayah...

      Januari 16, 2021
      Di antara hikmah paling baik dalam peristiwa Isra Mi’raj adalah menerima dengan iman. (Foto: Pixabay)

      Kisah Umar dan Istri Yang Cerewet: 5 Pelajaran Yang Dapat Dipetik

      Januari 13, 2021

      ARTIKEL TERPOPULER

      Mimpi Orang Yang Sudah Meninggal, Ini Penjelasannya

      November 29, 2019
      miftah faridl

      KH Miftah Faridl Bantah Dukung Dream For Freedom

      November 11, 2015
      mimpi

      Bermimpi Ketemu Almarhum, Siapakah yang Hadir dalam Mimpi Itu?

      Juli 11, 2016

      KATEGORI TERPOPULER

      • HEADLINE4447
      • AKTUAL2121
      • TANYA USTADZ1536
      • KHAZANAH1463
      • KELUARGA1146
      • IBADAH787
      • PANDUAN IBADAH699
      • AN-NISA606
      • KIRIMAN PEMBACA587
      TENTANG KAMI
      Percikan Iman Online adalah sebuah portal media online Islami yang bernaung di bawah PT Berkah Khazanah Intelektual.
      Hubungi kami: [email protected]
      IKUTI KAMI
      • PRIVASI
      • DISCLAIMER
      • KONTAK KAMI
      • IKLAN
      • PEDOMAN MEDIA SIBER
      © Percikan Iman Online - Percikan Iman Online