Rahasia Semut Dalam Penjelasan Al Quran dan Sains

0
879
Rombongan semut ( ilustrasi foto: pixabay)

PERCIKANIMAN.ID – – Semut adalah binatang kecil yang selalu bisa ditemui di mana dan kapan saja. Seperti kata pepatah, di mana ada gula maka di situ ada semut. Dikutip dari sebuah video yang diunggah oleh Nature Documentaries melalui vimeo, ternyata yang dilakukan oleh semut tersebut tidak hanya sekadar saling menyapa.

 

Pada video, ini merupakan penelitian dari TC Schneirla, peneliti dari New York University. Ia pun mengambil sampel semut yang ditaruh dalam sebuah wadah yang berisi makanan. Nah, saat bersentuhan inilah, terdapat antena di kepala semut yang digunakan untuk memberi tahu semut lainnya.

 

Dalam pertemuan tersebut juga disampaikan apakah di lingkungan semut itu ada musuh atau justru ada makanan. Pantas saja jika satu semut menemukan makanan, maka tak lama kemudian akan bermunculan semut lainnya. Ternyata ada cara khusus untuk memanggil kawan-kawannya ketika mendapat makanan atau pun memberitahukan ketika ada bahaya.

 

Sementara itu kata semut sendiri, dalam Al-Qur’an ada sebanyak tiga kali penyebutan dalam satu ayat, yaitu di ayat ke-18 pada surah An-Naml.

 

Ayat ke-18 surah An-Naml, menceritakan ketika nabi Sulaiman As bersama pasukannya melewati sebuah lembah (lembah semut). Lalu, seekor semut memperingatkan koloni lain untuk segera memasuki sarang, karena khawatir jika terinjak oleh nabi Sulaiman As dan pasukannya.

 

Bunyi ayatnya sebagai berikut,

 

حَتَّى إِذَا أَتَوْا عَلَى وَادِ النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لا يَشْعُرُونَ

 

“Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut;  Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari“.

 

Tafsir Jalalain menjelaskan;

 

“(Sehingga apabila mereka sampai di lembah semut) yaitu di kota Thaif atau di negeri Syam; yang dimaksud adalah semut-semut kecil dan semut-semut besar (berkatalah seekor semut) yaitu raja semut; sewaktu melihat bala tentara nabi Sulaiman. (‘Hai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarang kalian, agar kalian tidak diinjak) yakni tidak terinjak-injak (oleh Sulaiman dan bala tentaranya. Sedangkan mereka tidak menyadari’) semut dianggap sebagai makhluk yang dapat berbicara, mereka melakukan pembicaraan sesama mereka.”

 

Ada tiga bentuk penyebutan kata semut di ayat ke-18 tersebut, yaitu: An-Namli (lembah semut), Namlatun (seekor semut) dan An-Namlu (semut-semut).

 

Ayat tersebut menjelaskan bahwa seekor semut (Namlatun) memberitahukan ke banyak (pasukan) semut yang ada di lembah. Karena menggunakan kata tunggal ‘seekor’, maka artinya adalah  pimpinan semut.

 

Pemberitahuan dari pimpinan semut tersebut, berupa peringatan untuk menghindarkan mereka dari nabi Sulaiman As dan pasukannya, yang bisa menginjak mereka.

 

Kata Namlatun (seekor semut) menunjukkan bahwa koloni semut memeiliki pemimpin.

 

Semut dan Isyarat Sang Pemimpin

Tentang isyarat atau pemberitahuan dari sang pemimpin semut. Tentu saja, pemberitahuan itu bersifat instruktif, karena menyangkut sesuatu yang bahaya, dan bersifat penting untuk segera sampai ke ‘telinga’ setiap semut yang ada di lembah itu.

 

Ada yang menarik di sini, bagaimana instruksi dari pemimpin semut itu sampai ke semua pasukan semut tanpa ada yang terlewat. Dan ini ada dua kemungkinan:

 

Pertama, si pemimpin semut itu mengeluarkan suara (panggilan) dengan frekuensi tertentu atau zat tertentu sebagai isyarat panggilan yang menjangkau area dengan radius cukup luas sehingga semua semut dapat mendengar suara tersebut.

 

 

Kedua, dengan sistem estafet, si pemimpin memberi instruksi ke beberapa semut yang ada di dekatnya, lalu semut-semut itu meneruskan instruksi itu ke semut-semut lain yang terdekat, demikian seterusnya, sampai semut yang berada di sisi terluar menerima instruksi tersebut. Cara penyampaian pesannya mungkin seperti yang terlihat oleh kita sehari-hari ketika melihat dua ekor semut yang bertemu.

Tetapi, karena bersifat peringatan tanda bahaya, dan pesan harus sampai secepat mungkin kepada semua-semut lain yang ada di lembah, maka kemungkinan pertama yang terjadi. Lalu bagaimana dengan informasi dari sains.

 

 

Subhanallah, cara berkomunikasi binatang mungil ini. Seharusnya binatang kecil ini bisa menjadi inspirasi bagi manusia dalam berbagi rezeki dan mengingatkan ketika ada bahaya bagi yang lainnya. [ ]

 

Red: admin

Editor: iman

Ilustrasi foto: pixabay