Tips Mengatasi Suami Pencemburu, Ini Yang Harus Dilakukan Istri

0
884

 
Assalamu’alaykum. Pak Ustadz, saya adalah wanita karier yang dipercaya memimpin sebuah kantor cabang. Sudah 15 tahun menikah dikaruniai 2 orang anak, namun akhir-akhir ini suami sangat cemburuan sehingga membuat saya tertekan. Sering terjadi cekcok untuk hal-hal yang tidak jelas penyebabnya. Bagaimana hukum cemburu berlebihan? Mohon nasihat dan solusinya. ( Elsa via fb )
 
 
 
Wa’alaykumsalam ww. Bapak ibu dan sahabat-sahabat yang dirahmati Allah. Dalam kajian ilmu psikologi bahwa yang namanya cemburu adalah hal yang manusiawi. Namun tentunya setiap mempunyai kadar cemburu yang berbeda, ada yang biasa saja namun ada juga yang berlebihan.
 
 
Dalam rumah tangga pun sangat wajar jika suami atau istri mempunyai rasa cemburu. Itu namanya rumah tangga yang sehat dan masih batas normal. Justru sebaliknya akan hambar bahkan bisa berbahaya jika suami istri sudah tidak punya atau tidak ada rasa cemburu.
 
 
Ada dua macam cemburu, positif dan negatif. Ketika istri terlambat pulang belanja, lalu suami sibuk mencari tahu tentang keberadaan istrinya karena khawatir terjadi apa-apa pada diri istrinya, inilah cemburu yang positif.
 
 
Namun jika keterlambatan itu melahirkan prasangka buruk, mikir yang nggak karuan sehingga melahirkan percekcokan, inilah cemburu yang negatif. Rasulullah Saw. melarang para suami ataupun istri bersikap cemburu yang negatif. Dalam sebuah hadits beliau bersabda,
 
 
Sesungguhnya di antara cemburu ada cemburu yang dibenci Allah, yaitu cemburunya seorang laki-laki kepada istrinya tanpa alasan.” (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi).
 
 
Jadi, cemburu itu sehat asal positif. Ada yang mengatakan, cemburu itu tanda cinta. Ini benar kalau yang dimaksud adalah cemburu positif. Banyak kasus perceraian yang berawal dari cemburu yang negatif. Ke mana saja istri atau suami pergi selalu di mata-matai, ada yang menelpon dicurigai, ada yang ngajak senyum dicaci dan sebagainya. Ini akan menjadi awal petaka.
 
 
Banyak penyebab terjadinya cemburu negatif. Bisa karena tidak percaya diri, cenderung berprasangka buruk saat istri berada di sekitar laki-laki yang punya kelebihan. Atau bisa juga karena pengalaman. Seseorang yang sering dikhianati saat belum menikah, bisa menjadi pecemburu negatif karena takut dikhianati lagi. Atau mungkin juga Anda sebagai istri tidak pernah menunjukkan cinta kasih, baik dengan bahasa verbal ataupun nonverbal, sehingga suami merasa tidak dicintai lagi, atau masih banyak penyebab lainnya.
 
 
Nah, kalau ingin memperbaiki keadaan, tugas Anda sebagai istri adalah mencoba mempelajari apa kira-kira yang menjadi penyebabnya, kemudian lakukan komunikasi terbuka. Survei membuktikan, kalau komunikasi suami-istri masih bisa jalan, kehancuran rumah tangga bisa dihindari.
 
 
Sebaliknya, bila komunikasi sudah tidak bisa berjalan atau tidak ada lagi ruang maka tunggu saja kehancurannya.  Ia akan menjadi bom waktu yang bisa meledak kapan pun dan di mana pun. Ini yang harus diantisipasi dan dihindari. Saling memahami perasaan adalah cara terbaik suami istri menjaga keutuhan rumah tangga.
 
 
Hemat saya, coba cari tahu apa yang menjadi penyebab kecemburuan. Apakah masih dalam batas yang wajar atau sudah berlebihan. Kemudian lakukan komunikasi yang terbuka dengan suami, sabar, introspeksi diri, dan berdoa kepada Allah Swt. Selama masih ada upaya atau ikhtiar untuk memperbaiki diri masing-masing maka insya Allah rumah tangga Anda bisa diselamatkan.
 

BACA JUGA: Cara Menghadapi Istri Egois Yang Minta Cerai

 
Intinya jangan egois dan jangan saling menyalahkan. Keterbukaan dan komunikasi yang baik akan meminimalisir rasa cemburu yang berlebihan. Demikian penjelasannya semoga bermanfaat.
 
 
Nah, terkait dengan pembahasan dan tips membentuk serta membangun keluarga yang sakinah dan harmonis, Anda dan mojang bujang sekalian bisa membaca buku saya yang berjudul, “INSYA ALLAH SAKINAH“. Dalam buku ini ada beberapa tips serta contoh kasus rumah tangga berikut solusinya dikemas dengan pembahasan sesuai tutunan Islam dan mudah dipahami. Wallahu’alam bishawab. [ ]
5
Editor: iman
Ilustrasi foto: pixabay
850

Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email:  [email protected]  atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .
 

Follow juga akun sosial media percikan iman di:

Instagram : @percikanimanonline

Fanspages : Percikan Iman Online

Youtube : Percikan Iman Online

Twitter: percikan_iman