PERCIKANIMAN.ID – – Bersyukur kepada Allah Ta’ala bahwa kita masih diberikan kesempatan ibadah di bulan Ramadhan. Makan dan minum adalah pantangan yang paling dominan dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, dimana puncak ibadah dan ketataan adalah derajat takwa. Hal ini sebagaimana firman Allah ta’ala,
(183) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS.Al Baqarah: 183)
Menahan lapar dan haus dari waktu Subuh hingga terbenamnya matahari. Faktanya, puasa bukan hanya tentang tidak minum atau makan seharian. Ibadah yang termasuk wajib bagi umat Islam ini memiliki tantangan lain, unik dan menyenangkan. Sebab pada dasarnya ibadah puasa adalah mengendalikan hawa nafsu, menahan emosi dan keinginan bertindak buruk.
Dalam haditsnya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menginformasikan bahwa Ramadhan sebagai bulan yang penuh berkah dan maghfirah, turunnya rahmat Allah secara melimpah, sekaligus sebagai ladang perlombaan untuk berbuat baik. Sebagaimana dalam hadits “Telah datang pada kalian bulan Ramadhan. Bulan yang diberkahi. Allah telah mewajibkan atas kalian berpuasa di dalamnya. Pada bulan itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang tidak memperoleh kebaikannya, maka ia tidak memperoleh apa-apa.” (HR Ahmad dan Nasa’i).
Hadits yang menggambarkan keistimewaan pahala puasa antara lain adalah sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam yang artinya : “Allah berfirman: ‘Setiap amal manusia adalah untuknya, kecuali puasa. Puasa tersebut adalah untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya…” (Mutaffaq ‘Alaih). Dalam hadits yang lain Rasulullah saw bersabda: “Semua amalan Bani Adam (manusia) akan dilipatgandakan. Satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipatnya. Namun Allah berfirman: ‘Kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya,..” (HR Muslim).
Berpuasa akan mendapat ampunan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sesuai hadits Rasululullah shallahu alaihi wasallam,
“Siapa yang berpuasa Ramadhan dengan didasari keimanan dan hanya mengharap pahala dan ridha Allah semata (ihtisab), maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim).
Lalu, hal apa saja agar kita sukses ibadah di bulan Ramadhan dengan berkualitas? Apa saja indikasi bahwa kita sukses ibadah di bulan Ramadhan? Apa saja indikasi Ramadhan berkualitas itu ?
Untuk mendapatkan penjelasannya bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian bisa simak jawaban dari guru kita ustadz Aam Amiruddin dalam video berikut ini. Silakan simak:
Demikian penjelasannya semoga bermanfaat. Wallahu’alam bishshawab. [ ]
5
Red: admin
Editor: iman
903
Sampaikan pertanyaan Anda melalui WA: 081281818177 atau alamat email: [email protected] atau inbox melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .