Perbedaan Musibah, Azab dan Ujian, Ini Yang Harus Dipahami Seorang Muslim

0
1112
Muslimah sedih ( ilustrasi foto: pixabay)

PERCIKANIMAN.ID – – Sepanjang menjalani kehidupan di dunia ini seorang manusia tidak lepas dari yang namanya ujian bahkan musibah sekali pun. Musibah sendiri asal katanya dari bahasa Arab bisa bermakna kejadian yang menyedihkan atau bencana, musibah juga bisa berarti sesuatu yang menimpa. Beberapa istilah yang berkaitan dengan musibah adalah bala (بلاء), fitnah( فتنة ) , azab ( عذاب ) dan ‘iqab  (عقاب)

 

 

Musibah yang diturunkan Allah Ta’ala kepada hamba-Nya, sebagaimana yang tercantum dalam Al-qur’an, setidaknya ada empat konteks pemahaman, yaitu (1) sebagai ujian bagi orang Mukmin, (2) sebagai peringatan atau teguran bagi umat manusia pada umumnya, (3) sebagai azab atau siksa bagi manusia yang banyak berbuat dosa dan maksiat, dan (4) sebagai kasih sayang bagi orang Mukmin.

 

Dalam Al Quran sendiri secara jelas Allah Ta’ala  berfirman :

 

(22) مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

 

Setiap bencana yang menimpa di bumi dan menimpa dirimu, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauĥ Maĥfūź) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.” (QS al-Hadid [57] : 22)

 

 

Kemudian dalam ayat yang lain Allah Ta’ala juga berfirman,

 

(155) وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

(156) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,  yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn” (sesungguhnya, kami milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali).’” (QS al-Baqarah [2] : 155-156)

 

Artinya apa yang kita alami di dunia ini khususnya hal yang tidak menyenangkan atau mengenakkan sejatinya sudah dalam ketentuan Allah Ta’ala. Kita pun wajib menerima taqdir Allah Ta’ala ini dengan rela dan ridho sebagai sebuah ketetapan. Dalam hadistnya  Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda,

 

Sesungguhnya besarnya pahala itu seiring dengan besarnya cobaan. Sesungguhnya Allah jika mencintai satu kaum, maka Allah memberi cobaan kepada mereka. Maka barang siapa yang ridho (terhadap cobaan itu), maka dia mendapat ridha Allah. Barangsiapa yang murka, maka dia mendapat murka Allah.” (HR Tirmidzi, no. 2396).

 

 

Sikap inilah yang wajib kita miliki saat kita menghadapi musibah. Selain itu, disunnahkan ketika terjadi musibah, kita mengucapkan kalimat istirja’ (Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun). Hal ini menandangkan bahwa semua adalah milik Allah Ta’ala dan akan kembali (diambil ) oleh Allah Ta’ala.

 

 

Lalu apa perbedaan antara musibah, adzab dan ujian dalam hidup ini? Apakah karena sebab perbuatan orang lain kita jadi celaka disebut musibah atau ujian? Sikap apa saja yang harus dimiliki dalam menghadapi musibah dan ujian tersebut?

 

Untuk mendapatkan penjelasannya bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian bisa simak jawaban dari guru kita ustadz Aam Amiruddin dalam video berikut ini. Silakan simak:

 

 

Demikian penjelasannya semoga bermanfaat. Wallahu’alam bishshawab. [ ]

 

5

Red: admin

Editor: iman

Video: tim official

938

Sampaikan pertanyaan Anda melalui WA: 081281818177 atau alamat email: [email protected]  atau inbox melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .