Oleh: Ust. Abdurrahim Dani *
PERCIKANIMAN.ID – – Keimanan itu bisa naik bisa turun bahkan hilang atau putus jika kita tidak memelihara dan merawatnya dengan sungguh-sungguh. Salah satu upaya untuk menjaga dan merawat keimanan itu dengan belajar menambah keilmuan termasuk dalam majelis ilmu. Dalam Al Quran surat Al Mujadilah ayat 11. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا قِيْلَ لَـكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَا فْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَـكُمْ ۚ وَاِ ذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَا نْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ ۙ وَا لَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍ ۗ وَا للّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Ada dua resep jika hidup kita ingin dibahagiakan atau disukseskan oleh Allah, yaitu : Ilmu dan Iman. Ilmu tanpa iman, seperti iblis, sebab iblis juga berilmu tapi tidak beriman. Dari ilmu tergerak untuk beriman, dari iman tergerak untuk beramal, dari amal menjadi akhlaq yg mulia.
Bukti iman diantaranya dg menghadiri majelis ilmu, agar naik imannya. Wujud dari iman adalah ketenangan, mendapat nikmat dalam majelis ilmu.
Rumus ilmu (amal shaleh) jangan di skip-skip, sebab akan berat saat akan berilmu kembali, sebab saat itu syetan menang dan kita akan lebih berat mengalahkan syetan kembali. Rumusnya, harus dipaksakan .
Maka pertahankan rutinitas, sebab syetan tidak akan pernah berhenti dengan segala cara untuk menggoda dan mengganggu, untuk mengalahkan kita. Maka usahakan harus menang melawan syetan dan mempersembahkan yang terbaik dihadapan Allah Ta’ala.
Ilmu membuahkan iman, iman membuahkan amal, amal membuahkan akhlaq. Sementara rumus untuk mendapatkan kemuliaan yang hakiki adalah 4 hal, yaitu : Ilmu, Iman, Ikhlas dan Istiqomah. Maka agar kita merasakan manisnya keimanan, ketika harus benar merasakan empat i ini.
- Iman
Definisinya adalah diitikadkan dalam hati, diikrarkan dalam perkataan kemudian diamalkan dalam keseharian. Keimanan itu kadang naik namun kadang bisa turun bahkan tragisnya bisa hilang dari diri kita.
Naiknya iman karena ketaatan dan turunnya iman karena maksiat kepada Allah baik yang disadari maupun tidak disadari. Maka jangan salahkan siapapun jika ada gelisah dalam hati, ada marah, sulit memaafkan, suudzan dan segala penyakit hati lainnya. Masalahnya ada dikeimanan yang sedang turun.
Oleh karena itu kita harus menjaga dan berusaha agar keimanan itu senantiasa naik, naik dan naik terus setiap waktu. Dalam menapaki hidup ini keimanan itu lebih penting daripada makan atau pun minum bahkan oksigen sekali pun. Sebab jika tidak makan dan minum atau pun tidak ada oksigen, lalu meninggal dengan membawa keimanan yang teguh, maka insya Allah akan masuk surga dengan bahagia. Akan tetapi saat kematian tidak membawa keimanan, maka sudah bisa dipastikan akan sengsara di neraka selama-lamanya.
Maka memliki keimanan itu sebuah kenikmatan yang tertinggi, anugerah tertinggi untuk seorang hamba. Dan harta adalah kenikmatan terendah setelah kesehatan dan iman. Tidak punya harta tapi punya iman masih punya peluang bahagia kelak di surga, denga sabar dan ikhlas.
Tidak punya kesehatan tapi punya keimanan, kita masih bisa bahagia ketika berhuszudzan atau berprasangka baik kepada Allah dengan sabar dan ikhlas. Husnudzan itu 3 ciri yaitu : hati menerima, lisan menerima dan bibir yang tersenyum menerima.
- Ikhlas
Ikhlas secara bahasa dimaknai murni atau membersihkan. Sementara secara definisi yaitu benar-benar hanya mengharapkan keridhaan Allah Ta’ala tanpa mencampurkan harap pada selain Allah.
Dalam al Quran surat. Al An’am ayat 162. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
قُلْ اِنَّ صَلَا تِيْ وَنُسُكِيْ وَ مَحْيَايَ وَمَمَا تِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
“Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam,”
Manisnya keimanan akan terlihat dari manisnya kata-kata yang terpilih. Goalnya atau tujuannya adalah menjadi pribadi-pribadi yang lebih bahagia, ditolong oleh Allah dan tenang hidupnya, tidak mudah marah, tidak mendramatisir masalah dan tidak panik.
Orang beriman tidak mudah panik sebab selalu belajar menyelesaikan masalah dengan sabar ( tenang) dan dengan shalat. Allah tidak menyuruh kita untuk banyak berpiikir, tetapi Allah menyuruh kita sabar dah shalat sebagai penolong dari setiap masalah, sebab Allah bersama dengan orang-orang yang sabar.
“Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu amal berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk“. (QS. Al Baqarah [2]: 45)
Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman dan berilmu, dimana satu derajatnya setinggi langit dan bumi. Yakin kita punya Allah, apapun maslahnya laporkan kepada Allah. Ridho dengan ketetapan takdir Allah dan dapatkan manisnya keimanan.
Bagi orang beriman, pandai mengambil pelajaran dari kejadian apapun. Bagaimana kejadian-kejadian bisa menjadi pelajaran. Kunci tadabbur itu ada di pengulangan, sebab ayat-ayatnya itu juga tapi konteknya berbeda-beda. Itulah mukjijat Al Quran, satu ayat bisa membahas beribu-ribu konteks, apapun masalahnya Al Quran selalu bisa menjadi solusi. Kita dituntut menyikapi apa pun sesuai denga Al Quran.
Saat ada masalah dalam kehidupan, tidak boleh mengumbar aib didepan umum, sebab laki-laki adalah pakaian bagi wanitanya dan wanita menjadi pakaian bagi laki-lakinya. Boleh bertanya atau curhat untuk mendapat solusi, tetapi pada orang yang punya ilmu. Seperti sabda Rasul : “ Tanyalah pada ahli ilmu jika kamu tidak tahu ilmunya”.
▪️QS. Yusuf ayat 86. “Cukuplah aku adukan kesulitanku pd Allah”.
▪️QS. Al Hujurat ayat 15, “Sesungguhnya, orang-orang muk¬min sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka sangat yakin dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.”
Bukti iman : Seseorang beriman itu iman pada Allah dan Rasul, kemudian tidak ragu-ragu dalam keimanannya.
Bukti : Berjuang (berjihad), berkorban/ ada yg dikorbankan (bisa waktu, harta dan sebagainya). Tidak ragu dengan keimanannya, tidak takut dengan celaan orang-orang yang mencela, sebab ia ikhlas. Orang yang Ikhlas adalah orang yang sudah berada di level, dimana sudah tidak bisa diganggu oleh iblis.
Bukti iman, ada pengorbanan, berkorban dengan harta, dengan jiwa (digunakan dijalan Allah).
- Al Baqarah ayat 165. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَمِنَ النَّا سِ مَنْ يَّتَّخِذُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَنْدَا دًا يُّحِبُّوْنَهُمْ كَحُبِّ اللّٰهِ ۗ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَشَدُّ حُبًّا لِّـلّٰهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْۤا اِذْ يَرَوْنَ الْعَذَا بَ ۙ اَنَّ الْقُوَّةَ لِلّٰهِ جَمِيْعًا ۙ وَّاَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعَذَا بِ
“Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).”
Wujud iman adalah bukti keimanan, teramat besar cinta kpd Allah, wujud cinta ada pengorbanan. Ingin bahagia dlm rumah tangga, ada empat prinsip cinta yg harus dikuasai/ dimiliki yaitu:
- Cinta itu harus saling menyelamatkan.
▪️QS. At Tahrim ayat 6. Perintah Allah “Yaaa ayyuhallaziina aamanuu quuu angfusakum wa ahliikum naarow”.
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…
- Cinta itu harus saling menguatkan.
Saling memberi hadiah agar saling mencintai.
- Cinta itu harus saling memaafkan.
- Cinta itu harus saling mendoakan.
Setelah punya empat prinsip cinta ini, maka akan bahagia, sebab orientasinya masing-masing agar selamat dari azab kubur, selamat saat sakaratul maut yang menyakitkan, raih husnul khatimah. Maka akan saling mendukung dalam ibadah karena cinta kepada Allah Ta’ala.
Jika dalam rumah tangga saja sudah seperti itu, apalagi kepada Allah, Allah cinta kita, Allah ingin menyelamatkan kita, Allah ingin membahagiakan kita.
Dalam sebuah hadist Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda, “Jika Allah mencintai seorang hamba, maka diberikan musibah”.
Supaya rajin ibadah, Allah beri masalah atau musibah sebab Allah rindu pada kita. Allah menunggu taubat kita. Maka jika kita pandang dengan keyakinan bahwa Allah mencintai kita, kita akan ridha dengan ketentuan Allah, seburuk apapun kejadian, kita akan sanggup.
Tidak ada kenikmatan jika tidak ada bungkusnya yaitu musibah. Jika kita bisa membuka bungkusnya dengan baik (sabar), maka kita akan dapatkan hadiahnya. Seperti nikmatnya sambal ada pada pedasnya, nikmatnya jamu ada pada pahitnya, nimatnya cuka ada pada masamnya, dan sebagainya disitulah kenikmatannya. Boleh jadi apa yg kita rasakan saat ini dirindukan oleh orang lain.
Jika ada iman dlm hati, apapun kejadiannya, nikmati. Tapi jika terputus keimanan dlm hati, maka akan suudzan pada Allah marah-marah. Iman yang putus. Coba perhatikan dalam Quran Surat. An Nisa ayat 19. Aib orang lain jangan disebar-sebarkan. Allah akan menjaga aib kita, ketika kita bisa menjaga aib orang lain.
Dalam sebuah hadist Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam, “Seorang hamba mencela atas dosa hamba yang lain, maka tidak akan mati kecuali Allah timpakan ujian yang sama atas apa yg ia caci atas orang tersebut dan ia belum tentu dapat melewati ujian tersebut”.
Tutup aibnya, maafkan, karena manusia tempatnya khilaf dan salah. Jangan sampai kita ikut-ikutan berkomentar dan menyebarkan aib orang lain, nanti Allah berikan kejadianyg sama pada kita, naudzubillah. Sebaiknya didoakan saja dan doakan diri kita juga agar diselamatkan dari ujian atau musibah tersebut.
Supaya tidak putus iman, supaya iman itu tetap menempel, maka harus selalu dicharge di majelis ilmu, seperti handphone yang butuh di charge baterenya. Semoga bermanfaat. Wallahu’alam . [ ]
*penulis adalah:
-Pegiat sosial dan dakwah
-Nara sumber Tadabbur Al-Qur’an MQTV dani MQFM
– Nara sumber Ta’lim Rutin Tadabbur Al-Qur’an di Masjid Agung Trans Studio Bandung
5
Red: admin
Editor: iman
930