PERCIKANIMAN.ID – – Pada hakikatnya hidup di dunia sejatinya adalah tempat bagi manusia menjalani berbagai macam ujian dan cobaan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sebagai orang yang beriman kepada-Nya, kita pun diperintahkan untuk senantiasa bersabar dan bertawakal selama menjalani ujian-ujian tersebut.
Setidaknya ada tiga macam ujian yang dihadapi manusia di dunia ini, yaitu ujian kesulitan, kesenangan, dan kesalahan. Ujian kesulitan dapat muncul dalam bentuk kekurangan harta, kelaparan, penyakit, dan musibah-musibah lainnya.
Sementara, ujian kesenangan dapat berupa harta yang banyak, istri yang cantik, dan kedudukan sosial yang tinggi, bisnis atau usaha yang sukses dengan keuntungan yang berlimpah serta hal atau keadaan yang menyenangkan lainnya.
Sedangkan ujian yang berupa kesalahan yang dilakukan seseorang secara tidak sengajak, namun ia menanggung beban dari kesalahan tersebut. Misalnya ia sudah mengendarai kendaraan dengan sangat hati-hati dan taat peraturan berlalu lintas. Namun ada orang yang tidak berhati-hati bahkan ugal-ugalan yang menyeberang jalan dan tertabrak olehnya.
Akibatnya sopir yang sudah hati-hati tersebut harus bertanggung jawab mengobati yang tertabrak tersebut hingga sembuh.Meski secara etika sang sopir tersebut tidak berbuat salah namun secara hukum berlalu lintas tetap dinyatakan bersalah.
Menurut para ulama di antara ketiga ujian itu, maka ujian kesulitan adalah yang paling ringan. Mengapa demikian? Karena ujian tersebut tidak hanya dialami oleh orang-orang beriman, tetapi juga orang kafir.
Sebagai orang yang beriman tentu sudah ada tips atau kiat ketika menghadapi ujian hidup. Diantaranya adalah dengan tetap bersabar, berbaik sangka kepada Allah Ta’ala serta mendirikan shalat. Hal ini sebagai mana Allah Ta’ala firmankan dalam Al Quran,
(45) وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
(46) الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
“Mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan salat. Salat itu berat, kecuali bagi orang-orang khusyuk, yaitu mereka yang yakin akan menemui Tuhannya dan akan kembali kepada-Nya.” (QS. Al-Baqarah [2]: 45-46)
Lalu apa yang dimaksud dengan sabar dan shalat sebagai penolong? Penolong dalam hal apa saja? Bagaimana caranya menjadi sabar dan shalat sebagai penolong kita dari ujian? Apakah orang yang sabar dan shalatnya bagus berarti tidak diuji?
Untuk mendapatkan penjelasannya bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian bisa simak jawaban dari guru kita ustadz Aam Amiruddin dalam video berikut ini. Silakan simak:
Demikian penjelasannya semoga bermanfaat. Wallahu’alam bishshawab. [ ]
5
Red: admin
Editor: iman
Video: tim official
903
Sampaikan pertanyaan Anda melalui WA: 081281818177 atau alamat email: [email protected] atau inbox melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .