Suami Suka Pergi ke “Orang Pintar”? Ini Yang Harus Dilakukan Istri

0
961
Jalan remang ( ilustrasi foto: pixabay)

PERCIKANIMAN.ID – – Kehidupan rumah tangga kadang tidaklah seindah dan nyaman seperti dibayangkan diawal pernikahan atau sebelum menikah. Dalam mengarungi biduk rumah tangga terkadang suami istri dihadapkan pada problema dari yang sederhana hingga yang rumit.

 

 

Problema rumah tangga bisa datang dari internal atau dari pasangan suami istri itu sendiri. Berubahnya sikap atau karakter pasangan hingga munculnya KDRT. Atau pun permasalahan keluarga yang disebabkan oleh munculnya pihak ketiga, misalnya terlalu campur tanggannya orangtua atau mertua.

 

 

Pada hahikatnya setiap rumah tangga mempunyai problema yang berbeda-beda dari yang berat atau pun ringan, yang kaya mau pun yang miskin, yang bercukupan atau pun yang kurang harta. Rasanya rumah tangga yang sejak awal hingga akhir hayat tidak ada problema hanya cerita sinetron belaka.

 

 

Untuk itu sebaiknya pasangan suami istri yang mempunyai ragam persoalan rumah tangga mampu menyelesaikannya dengan pasangannya secara terbuka, jujur dan bijaksana. Komunikasi yang baik antara suami dan istri menjadi salah satu faktor dalam membantu menyelesaikan problema.

 

 

Namun dalam kondisi tertentu sekiranya suami istri tersebut sudah tidak mampu menyelesaikan problema rumah tangga secara berdua maka diperbolehkan meminta bantuan pada orang lain atau pihak ketiga, misalnya pada mertua,orangtua, saudara atau pun psikolog maupun konsultan rumah tangga ( problem solver).

 

Bantuan atau keterlibatan pihak ketiga tersebut dimaksudkan sebagai media membantu mencari jalan keluar dan solusi problema rumah tangga tersebut. Sehingga diharapkan permasalahan segera dapat diselesaikan dan tidak berlarut-larut hingga berujung pada perpisahan (cerai).

 

Akan tetapi dalam memilih atau mengambil pihak ketiga tersebut hendaknya dilakukan dengan bijaksana dan diharapkan dapat membantu menyelesaikan persoalan rumah tangga. Bukan malah sebaliknya, pihak atau orang ketiga tersebut justru memperkeruh suasana dan menambah persoalan baru.

 

Namun kadang seseorang jika menghadapi suatu masalah dan sudah menempuh berbagai jalan akan tetapi hanya kata “buntu” yang didapat, maka seringkali ia memperoleh banyak saran dari berbagai kalangan untuk pergi ke “orang pintar” atau dukun.

 

 

Sebutan “orang pintar” sangat populer dikalangan masyarakat Indonesia. Kata tersebut sangat mengesankan dan memikat. Akan tetapi sungguh disayangkan yang dimaksud sebagai “orang pintar” disini bukanlah ulama atau pun fuqoha (ahli fiqih). Bila dicermati dengan seksama, maka dapat dikatakan bahwa mereka adalah dukun, tukang sihir atau peramal. Sebab realita yang ada pada praktek yang mereka jalankan adalah semata-mata hanya perdukunan, sihir atau ramalan.

 

 

Lalu bagaimana hukumnya mendatangi atau mempercayai saran atau nasehat “orang pintar’ tersebut? Apa yang harus dilakukan istri jika suami suka pergi ke dukun atau “orang pintar”? Bagaimana cara menasehatinya?

 

 

Untuk mendapatkan penjelasannya bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian bisa simak jawaban dari guru kita ustadz Aam Amiruddin dalam video berikut ini. Silakan simak:

 

 

Demikian penjelasannya semoga bermanfaat. Wallahu’alam bishshawab. [ ]

 

5

Red: admin

Editor: iman

Video: tim official

934

Sampaikan pertanyaan Anda melalui WA: 081281818177 atau alamat email: [email protected]  atau inbox melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .